Part 17. (I Love You)

1.7K 102 11
                                    

Seharian ini Donghae mengurung diri dikamar. Setelah Hyukjae mengantarnya pulang kerumah Donghae masuk kamar dan tidak keluar-keluar dari. Sunhae hanya bisa memandangnya dari luar kamar. Karna ia tahu mungkin Donghae butuh waktu sendiri.

"waeyo umma?"

"Jungsoo kau sudah pulang? Eoh lebih baik kau hampiri dongsaengmu."

"dia kenapa lagi umma?"

"molla. Saat pulang sekolah tadi dia langsung kekamar dan tidak mau keluar."

Jungsoo melihat Donghae yang memunggungi keduanya menghadap keluar jendela. Haahh ternyata benar sesuatu yang buruk pasti terjadi. Saat dikantor tadi Jungsoo mendapat pesan dari Sungmin menanyakan kabar Donghae. Yang membuatnya bingung kenapa dia tidak menanyakan langsung padanya saja? Perlahan Jungsoo masuk kekamar Donghae. Bunyi langkah kakinya cukup berisik namun Donghae tetap tidak mau melihat siapa dia.

"Hae ya gwaenchana?"

Jungsoo menatap mata kosong Donghae. Hahh apa yang terjadi pada anak ini? Wajahnya sangat datar. Dan ia pun tidak mau membuka mulutnya hanya sekedar bicara.

"Hae bicaralah ini hyung. Kau kenapa hem?"

Jungsoo mengusap lembut kepala dongsaengnya hingga mata itu bergerak menatap Jungsoo.

"hyung..."

"ne hae ini hyung. Kau kenapa hem?"

Donghae membalikan tubuhnya dan memeluk erat sang hyung. Ia membiarkan Donghae memeluknya. Ia mengusap lembut punggung Donghae memberikan sedikit kenyamanan untuknya.

"hyung semua orang membenciku. Aku takut hyung. Aku tidak mau semua orang membenciku. Aku tidak mau dibenci.!"

Ternyata kasus itu sudah menyebar disekolahnya? Kenapa pihak sekolah membiarkan berita ini menyebar! Apa sekolahnya Tidak tahu norma kesopanan? Jungsoo geram karna bisa-bisanya sekolah itu memberikan berita acara yang bersifat privasi.

"aniyo. Tidak semua membencimu hae."

"kau tidak tahu hyung. Saat aku sekolah tadi semua memandangku sinis. Bahkan aku sampai dikunci dikamar mandi. Untung saja ada Hyukjae yang menolongku."

Apa sampai seperti itu? Ini tidak bisa dibiarkan Jungsoo harus bicara pada pemilik sekolah besok. Hatinya miris mendengar semua teman-temannya menjauhi Donghae. Karna yang ia tahu selama ini Donghae selalu menjadi namja yang punya banyak teman dan terlihat sangat baik. Tapi semua itu berbalik sekarang hanya karna kasus beberapa hari yang lalu.

"dengarkan hyung. Kau tidak perlu takut semua orang membencimu. Justru disanalah kau bisa melihat siapakah teman-temanmu yang sebenarnya. Kau lihat Hyukjae? Siwon? Dan Sungmin? Bagaimana mereka? Dia selalu adakan disaat kau jatuh seperti ini? Dialah teman sejatimu."

Donghae nampak berpikir. Jungsoo berhasil membuka sedikit pemikiran Donghae. Jungsoo tersenyum melihat Donghae yang menyeka air matanya. Tak sungkan ia ikut membantu mngusapnya.

"Hei tadi Sungmin mengirim pesan padaku. Dia menanyakan kabarmu."

"jinjja?"

"ne. Kau mau menelponnya?"

Donghae mengangguk sangat antusias. Jungsoo mengambil handpone dari sakunya dan menghubungi Sungmin. Jungsoo membiarkan Donghae dikamar yang sedang berbicara lewat telepon.

"bagaimana adikmu? Apa dia baik-baik saja?"

"ne umma. Dia sudah baik-baik saja."

"kalau begitu kau makan dulu ne umma sudah masakan makan malam."




***


"ne. Kau jaga kesehatan. Jangan lupa makan."

"arraseo. Kau juga. Hyung."

Beloved BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang