Part 11 ( hurt? but i'm so Happy )

1.2K 90 10
                                    

Untuk kedua kalinya Donghae pulang malam seperti ini. Jungsoo mendengus kesal karna Sunhae tidak mau mendengarkannya untuk tidak menungguinya. Ia juga kesal kenapa Donghae bisa membiarkan umma menunggunya dengan cemas. Setelah membujuknya akhirnya Sunhae mau diajak kekamarnya untuk beristirahat dan Jungsoo yang menggantikan Sunhae menunggu Donghae.

"aku pulang."

"dari mana saja kau.! Tidak ingat waktu atau kau lupa dimana rumahmu.?!"

"Hyung aku hanya habis dari rumah teman."

"Hae, kau tidak kasihan melihat umma menunggumu dengan cemas saat kau tidak pulang-pulang?!"

Donghae tidak menyangka jika Jungsoo akan memarahi habis-habisan malam ini. Padahal sebelumnya ia sudan mengabari ummanya untuk tidak menunggunya.

"mianhae hyung."

"kakimu juga lagi sakit.! Wajar umma mencemaskanmu. Dan kau dimana pikiranmu?!"

Donghae semakin menundukan kepalanya. Menelan semua cercaan yang keluar dari mulut Jungsoo. Donghae sama sekali tidak berniat membuat ummanya cemas. Lama-lama ia tak tega juga melihat Donghae yang semakin menundukan dirinya. Ia berusaha menenangkan pikiran serta mengontrol emosinya.

"masuk ke kamar sekarang."

Donghae melangkah naik keatas kamarnya tanpa menatap Jungsoo. Mungkin ia takut, Donghae sangat takut jika melihat wajah geram yang menyudutkannya.
.
.
.
Cukup sulit untuk sampai di Rumah Sakit Harms. Harus naik bis beberapa beberapa kali baru sampai dan karna macet juga jadi 2 jam sendiri perjalannya. Begitu sampai Donghae langsung menuju reseptionis.

"permisi suster saya ingin bertanya apa benar Douta korban kebakaran 5 tahun yang lalu sempat dirawat disini.?"

"Sebentar adik ini siapanya ya?"

"saya euhm saya saya Putranya."

Ucapnya dengan ragu. Suster itu sepertinya tidak percaya dengan namja muda yang ada didepannya itu.

"tunggu sebentar ya."

Suster Itu meraih sebuah dokumen yang tertata rapi dilemari kaca. Sepertinya itu semua data-data orang yang pernah dirawat disini. Rasanya tidak sabar menunggunya sesekali ia mendesah bosan. Setelah mendapatkannya suster itu beralih menghubungi seseorang lewat telepon.

"Anak muda kau dipersilahkan untuk ke ruangan Dokter Dae Hang. Ruangannya ada disana."

Unjuk Suster tersebut. Tanpa berlama-lama lagi Donghae berlari kecil ke ruangan yang dimaksud.

"permisi."

"ia silahkan masuk."

Dokter itu tersenyum ramah padanya. Dokter ini cukup tua. Mungkin karna warna rambutnya yang mulai memutih.

"jadi kau masih sekolah? Omo kau sepertinya lelah sekali."

"Ne dokter. Sehabis pulang sekolah aku langsung kesini."

Dokternya sangat ramah. Tidak seperti di drama korea kebanyakan Dokter sombong dan angkuh pada pasiennya.

"begitu. Jadi apa yang membuatmu ingin mengetahui namja bernama Douta?"

Mungkin karna Douta adalah orang ternama di Jepang. Jadi rumah sakit ini sesikit memprivasikannya dari publik lain. Tapi apa salah jika putranya sendiri yang bertanya.

"sebenarnya aku sedang mencari keberadaan appaku. Terakhir yang ku dengar appaku menikah dengan Yeoja di Jepang. Dan setelah bertemu dengan yeoja itu dia bilang mereka sudah bercerai."

Beloved BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang