Part 14

1.4K 78 8
                                        


Hyukjae menunggu seseorang yang dari tadi sudah ia incar. Meski lama dan buang-buang waktu karna orang yang ia tunggu tak kunjung datang itu tak menyiutkan nyalinya sedikitpun.

"yaakk berhenti.!"

Teriak Hyukjae saat melihat orang yang ia tunggu keluar. Orang itu Sungmin, sebenarnya ia sengaja tidak melihat Hyukjae yang sudah menunggunya daritadi. Ia pun berbalik menghadap Hyukjae dengan tatapan malasnya.

"wae?"

"apa yang kau katakan pada Donghae huh.!"

"apa urusanmu? Apa hakmu? Dan memangnya kau siapa?"

"itu tidak penting.! Satu hal yang harus kau tau sunbae. Donghae sakit.! Dan aku yakin itu ada hubungannya dengan kau.!"

Sungmin tiba-tiba terdiam dengan wajahnya yang sedikit terkejut. Hyukjae bisa melihat raut wajah khawatir dari Sungmin meski hanya sedikit.

"kau pasti sudah tau masalahnya bukan? Ku harap kau tidak menyalahkannya sunbae."

Sungmin tak berani menatap mata Hyukjae. Ia tak mau Hyukjae tau jika ia sedang berbohong.

"kau tau? selama ini Donghae orang yang baik bukan? Apa kau berfikiran jika Donghae akan mengambil appamu? Young Go? tidak itu tidak mungkin sunbae."

Sungmin tersentak saat Hyukjae mengucapkan kata Young Go. ini pasti karna Donghae sudah menceritakannya pada Hyukjae. Sungmin memejamkan matanya mengontrol emosinya.

"hyuk kau tidak tau apa-apa. Karna Donghae keluargaku hancur.!!"

"bukan karna Donghae.! tapi ummamu memang meninggal karna sakit sunbae.! Kita semua tau itu karna Young Go sam pernah sedikit bercerita tentang keluarganya. Kau harus bisa menerima kenyataan sunbae.!"

Sungmin mengepalkan tangannya sambil menatap Hyukjae dengan sinis. Hyukjae semakin mendekatkan dirinya pada Sungmin. Ia tau jika Sungmin sedang geram tapi memang itu kenyataannya. Sungmin harus segera bangun dari masa lalunya.

"setidaknya kau pernah mempunyai keluarga yang utuh. Kau punya umma dan juga appa yang sayang denganmu. Tapi Donghae? dari kecil dia hanya dengan umma dan hyungnya."

"Dan parahnya lagi ketika orang tua Donghae bercerai Hyungnya tidak pernah peduli dengannya. itulah alasanku kenapa aku sangat membela Donghae. kenapa aku sangat peduli dan menyayanginya. Karna aku ingin membagi sedikit kebahagiaan pada Donghae.!!"

Puas sudah rasanya Hyukjae meluapkan semua yang ada dihati dan pikirannya. Air matanya hampir saja jatuh. Jika ia tidak ingat bahwa ia namja mungkin ia sudah nangis. Sungmin terpengaruh cerita Hyukjae. Tiba-tiba hatinya meluluh seakan mencerna baik-baik maksud Hyukjae.

"jika aku ada diposisimu aku akan sangat senang jika Donghae saeng kandungku. Itu berarti aku bisa membebaskan dia dari dunia gelapnya. Aku bisa membuatnya merasa nyaman dan tidak akan membiarkannya sendirian lagi."

Sungmin mengangkat wajahnya menatap mata Hyukjae sangat dalam. apa benar selama ini Donghae tidak pernah bahagia? Tapi kenapa selama ini Sungmin melihatnya seperti tanpa beban. Ia tertawa sangat puas ketika bersama Hyukjae, siwon, taemin, dan Minho. Hal yang tidak mungkin jika Donghae tidak pernah bahagia. Tapi mendengar dari Hyukjae kenapa Sungmin menjadi miris mendengarnya.

"wae? Kenapa kau tidak bicara huh.!"

Hyukjae sedikit mendorong bahu Sungmin. Hyukjae mendesah panjang meletakan kedua tangannya dipinggang. Sebenarnya masih banyak yang mau Hyukjae katakan tapi setelah melihat wajahnya yang yang terbilang kasihan entah karna dia sudah merasa bersalah atau tidak semua kata-kata itu pun hilang begitu saja.

Beloved BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang