Malam hari di Los Angeles tidak pernah seburuk saat itu. Kaylee duduk ditempat tidurnya sambil memeluk putrinya, Lea, menonton rekaman di televisi yang membuat air matanya mengalir seketika.
Sebelumnya dia sedang menonton E! News, gosip tentang selebritis dunia (yang sebagian besar ia kenal dan sudah temui diacara pernikahannya), lalu ada berita tentang Diana dan Zayn di Alaska (Kaylee mendengus kesal, nyaris mengganti chanel tv saat melihat foto mereka, dia belum bisa memaafkan kedua orang itu). Tapi tiba-tiba diakhir acara, rekaman itu di tayangkan. Dengan headline Niall Horan Speaking Up.
Sebagian dari dirinya yakin dia tidak sanggup melihat Niall, tapi rasa penasaran lebih besar dari ketakutannya kali ini. Kaylee menambah volume suara, tangannya meremas remot tv saat Niall muncul di layar kaca. Memperlihatkan wajahnya yang pucat, sangat pucat, seperti jiwanya sudah tidak disana, hanya tubuhnya yang tersisa. Perban yang melilit kepalanya sudah diganti dengan plaster kecil di keningnya. Dia memakai pakaian pasien rumah sakit, putih kebesaran. Rambutnya berwarna coklat muda keseluruhan, mata koral birunya tidak lagi bercahaya. Badannya kurus seperti tak terawat.
Niall tersenyum.
"Hey everyone, it's me Niall Horan-"
"Uncle Niall!" pekik Lia senang, mengagetkan Kaylee, putrinya itu langsung melepaskan tubuhnya dari pelukan, kemudian lari mendekati televisi.
Tidak mencoba untuk melarangnya, Kaylee menyambar ponsel di dekatnya mengetik pesan singkat dengan ekstra cepat.
To: Diana
You better watch E!News
Pesan sudah terkirim dan dia baru ingat kalau sedang bermusuhan dengan Diana. Tapi Kaylee memutuskan untuk mengkhawatirkan hal itu lain waktu.
"...I just wanted to say that I'm fine here-"
Bohong.
"Kalian semua tidak perlu menjengukku setiap hari dan memberikan hadiah apapun, orang-orang di rumah sakit tidak mengizinkanku makan makanan dari luar atau sekedar melihat bingkisan pemberian kalian. Tapi aku sangat menghargai itu, aku akan pastikan pihak rumah sakit mengembalikan semuanya" katanya diakhiri dengan senyum ganjil.
Niall diam sebentar dan kemudian lanjut bicara, "Aku...aku sangat melarang siapapun yang menyakiti diri sendiri, berpura-pura sakit jiwa agar biasa dirawat disini, bersamaku. Membayangkan diri kalian akan bertemu denganku setiap hari, makan satu meja denganku, melewati kelas terapi bersama, saling bertukar cerita, tertawa dan jatuh cinta pada akhirnya, karena hal itu tidak akan terjadi, aku bersumpah. Jadi, um... lanjutkan saja hidup normal kalian, aku menginginkan kalian bersyukur dengan apa yang kalian miliki, bukan memutar otak untuk mendapatkan apa yang tidak mungkin kalian miliki
Aku tidak bermaksud kasar kepada kalian, aku hanya...ini semua diluar kemampuanku. Tidak mudah memperbaiki sesuatu yang sudah hancur total, dan semakin banyak tangan yang membantu, menurutku, akan semakin rumit menyatukannya kembali. Jadi tolong...aku mohon kepada kalian semua, biarkan saja aku sendiri yang memikirkan cara bagaimana keluar dari keadaan ini" suara Niall tercekat diakhir kalimat, wajahnya yang pucat sekarang berubah kemerahan, persis saat terakhir kali Niall menangis didepan Kaylee. Tapi dalam rekaman itu, dia tidak menangis.
"Dan untuk..." Niall berdehem mengetahui suaranya yang parau berlebihan. "Dan untuk siapapun yang percaya kalau aku membunuhnya, aku... aku memang belum punya bukti apapun untuk mematahkan spekulasi kalian. Tapi aku tidak melarang kalian berpikir kalau aku membunuh tunanganku dengan cara menabrakan diriku dan mobilku sendiri, aku benar-benar tidak melarang, itu pikiranmu, kau bebas berpikir apapun. Aku juga tidak memohon pada kalian untuk percaya padaku kalau aku tidak mungkin membunuh tunanganku, kalau aku sangat mencintainya melebihi apapun, kalau aku sangat hancur mengetahui fakta bahwa dia telah pergi untuk selamanya, aku benar-benar tidak meminta kepercayaan kalian. Tapi seperti kata orang-orang, kebenaran akan terungkap pada akhirnya, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two
Random1. Her favorite place was Orlando 2. Alaska was where she wished to stay 3. She wanted dark gray hair 4. She said she was born to be an extraordinary person and I'm the one who would find her 5. Tea was her favorite drink It is all just a coincidenc...