Part 4

224 10 0
                                    

- 15 tahun kemudian...
.
Pintu ruang tahanan terbuka nampak seorang pemuda keluar dari jeruji besi it stelah cukup lama tempat it menjadi tempat tinggal nya " jangan mengulang kesalahan mu dan hidup lah lebih baik ! " ujar seorang polisi sementara pemuda it hanya terdiam .
.
Cahaya terang cukup menyilaukan menusuk mata pemuda it ketika gerbang rutan it terbuka u/ pertama kali nya stelah 15 thun ia dapat merasakan hembusan angin diluar ruang tahanan.
.
Tak jauh dari tempat pemuda it berdiri seorang ibu paru baya bertubuh kurus dengan rambut yang perlahan memutìh it tersenyum menatap anak yang ia rinduk kan "galang ... " panggil nya lirih dengan suara bergetar menahan tangis membuat pemuda it berbalik "ibu ... " ujar galang lirih menitihkan air mata nya dan langsung memeluk dona erat dengan tangisan pilu penuh keharuan "kita pulang nak , kita pulang ... " ujar dona mengusap wajah galang .
.
Genggaman erat kuat terikat satu sama lain antara ibu dan anak it, bahkan tak peduli akan tatapan orang lain yang menatap mereka .
.
Dengan menaiki kendaraan umum yang memakan waktu cukup lama akhir nya mereka sampai kerumah mereka , sejenak galang terdiam menatap rumah it , rumah yang jauh berbeda dari rumah nya dulu "ibu ., apa ini rumah kita ? " tanya galang "yah .., sayang , masuk lah , ibu sudah menyiapkan makanan untuk mu ! " ujar dona .
.
Sementara it para tetangga dona saling bergungjing dan bergosip di blakang dona " liat ! Pembunuh bejat it !! , sebaik nya kita usir dia ! " ujar seseorang berbisik pada yang lain namun terdngar jelas oleh dona dan galang yang masih brada di dpan pintu "benar !! Wilayah ini bisa jadi buruk dan jangan sampai ada korban , oleh pembunuh bejat it!" ujar orang lain terus menggunjing menhina dan mencaci galang .
.
"masuk lah nak .. ! " ujar dona lembut membuka pintu , menarik galang masuk agar ucapan para tetangga it tak melukai galang lebih dalam lagi .
.
Perlahan galang memasuki rumah it , menatap setiap sudut dalam ruangan it , tak da perabotan mewah dan sofa mewah seperti rumah nya dulu , kini hanya tikar anyaman yang terpasang di lantai , membuat nya miris dan pilu , apakah ia penyebab kehancuran dan kesengsaraan ibunya ? Yah .. Sejak 15 tahun yg lalu hdup mereka berubah , dona di pecat dan tak bisa bekerja lg , gaji nya pun tak mencukupi lagi , bahkan harus berpindah2 tempat tinggal .
.
"sayang , makan lah ! " ujar dona lembut menyadarkan galang dari lamunan nya dan menatap ibunya yang tlah menderita karna nya "ibu .. " lirih batin galang menahan tangis .
.
"Duduk lah .. " ujar dona pada galang dan memberikan sendok "makan lah , kau pasti lapar kan ?? , disini kau bisa makan sepuasnya dan tak harus terburu-buru , makan lah ini makanan favorit mu kan " ujar dona menahn tangis nya .
.
Dengan tangan gemetar galang meraih makanan nya memasukan makanan it kemulut nya , dengan pilu dan air mata yang perlahan tumpah dari pipinya "maaf kan aq ibu .. " ujar galang lirih sesegukan "ibu , sudah memaaf kan mu , nak ! Makan lah , tidak usah terburu -buru " ujar dona menangis .
.
Namun tangan galang cukup gemetar bahkan hanya untk mengangkat sendok , air matanya terus tumpah menyesali perbuatan nya "jangan menangis ! Nak , kau sudah cukup dewasa ! Jangan menangis .. " ujar dona kini mengusap air mata galang "maafkan aq ibu , tlah membuat ibu menderita , maafkan yang tlah membuat ibu dibenci di hina dan di maki , maafkan aq yg tak menurut pada ibu " ujar galang terisak "jika saja malam it , aq patuh akan apa yg ibu katakan jika saja malam it .. "
"semua nya sudah terjadi dan telah menjadi ketetapan takdir ., yang kau harus lakukan skarang adalah melanjut kan hidup mu lebih baik lagi , jangan mengulang kesalahan yg sma .. " ujar dona memtong ucpan galang "dan , gunakan tangan ini untuk membantu orang lain ! , gunakan hatimu untuk merasakan kedamaian dan hdup lebh baik , apa pun yang mereka katakan , kesalahan apapun yg kau lakukan dimasa lalu , jangan pernah membuat hdup mu berubah dan kembli melakukan kesalahan " ujar dona menggenggam tangan galang.
.
Pagi yang cerah perlahan seorang gadis berseragam putih abu2 nampak sibuk mengeringkan rambut nya "sudah ibu katakan, jika ingin keramas bangun lebih awal ! " ujar ibu gadis "sudah kering ibu , tenang lah !" ujar gadis it kini menyisir rambut panjang nya yang indah .
Dengan penuh semangat gadis it pun mulai bergegas untuk berangkat ke sekolah "thea berangkat yah, ibu .. " pamit thea mengecup punggung tangan ibunya " hati-hati !! " ujar lena ibu thea "iya , ibu dah !! " ujar thea dengan senyum manis nya melambaikan tangan nya .
.
Dengan bersenandung kecil penuh smangat dan ceria gadis it terus melangkah menuju skolah nya hingga langkah nya terhenti menatap orang2 yg bergosip seraya menunjuk sbuah rumah membuat thea penasaran dan menatap rumah it "benar ! , narapidana it tinggal disini , sangat memalukan " ujar seseorang "nara pidana? " gumam thea
namun tiba2 sbuat tangan mengenggam nya.
.
Bersambung

PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang