Part 3

266 10 0
                                    

Dona mendekap erat tubuh putranya , namun beberapa polisi menarik galang agar masuk kembli keruang tahanan dan menjalani hukuman nya .
.
"galang .. , galang .., galang " ujar dona terisak memeluk galang tak ingin melepaskan putranya it memasuki jeruji besi "ibu ., ibu ,.. ibu" lirih galang menahan isak tangis nya tak ingin melepas kan ibunya namun para polisi it terus menarik untuk memisahkan mereka ber2 .
.
"lepaskan !! " ujar seorang polisi melepaskan pelukan ibu dan anak it scara paksa "ibu .. !! " pekik galang parau menahan tangis nya "galang , putraku , lepaskan ! Galang ! Galang " triak dona memanggil galang yang tlah dibwah polisi , smentara ia hanya mampu terisak menatap punggung putranya yang smakin menjauh "galang ... " isak dona menangis pilu menjatuhkan dirinya kelantai, smentara orang2 yang meliat hanya mengungjing , menhina dan mencaci tanpa memiliki rasa iba.
.
Stelah seminggu dari persidangan it , akhir nya dona dapat bertemu dengan putranya stlah beberapa hari polisi belum mengijin kan nya , makanan dan beberapa keperluan pun ia siapkan untuk galang .
Beberapa mata menatap nya tajam bahkan umpatan dan hinaan tertuju pada nya disaat ia keluar dari rumah nya namun dona hanya berusaha agar tetap tenang dan tegar di depan putranya .
.
" mas rendra " ujar dona menatap pria dihadapan
nya saat berada di rutan untuk mengunjungi galang "apa mas ingin menemui galang ? " tanya dona namun pria it hanya terdiam menatap nya sinis "ibu, apa yg terjadi pada galang sebenar nya ? " tanya seorang gadis yang duduk disamping rendra "nayla .. " ujar dona tersenyum ingin mengelus putri nya , namun dgn cepat rendra menepis tangan dona "jangan menyentuh nya " ujar rendra dingin "ayah .. " lirih nayla menatap ayah dan ibunya pilu .
.
Perlahan pintu ruang besuk narapidana it terbuka nayla dan dona bergegas berdiri dan mencoba tersenyum menatap orang yang mereka rindukan "galang.. !! " ujar dona memeluk putranya erat "ibu " menahan tangis nya "apa yang terjadi dek ? " tanya nayla pada adik nya it membuat pandangan galang tertuju pada nya "kakak ... " ujar galang kini menitihkan air matanya meliat kakak yg ia rindukan slama 2 tahun sjak ayah dan ibu mereka bercerai .
.
"kakak .. " lirih galang ingin berjalan kearah nayla , begitu pula nayla yang ingin memeluk adik nya namun rendra yang berada diruangan it langsung menampar galang begitu keras membuat galang tersungkur bahkan melukai sudut bibir remaja it "ayah !!! "
"mas !! " pekik nayla dan dona terbelalak meliat kelakuan rendra .
.
"ayah ... " lirih galang menatap rendra matanya memerah, berkaca-kaca menahan tangis "dasar anak memalukan !! Kurang ajar hah !! " triak rendra kesal bahkan menendang meja membuat makanan dona u/ galang jatuh dan tumpah "mas !! " pekik dona namun rendra malah mendorong dona dan melimpahkan segala kesalahan pada dona dan berkata döna tlah gagal mendidik dan membesarkan galang , híngga membuat nya malu .
.
Galang menitìhkan air mata pilu setelah cukup lama tertahan air mata it tumpah mendengar cacian rendra yang cukup kasar pada dona "ayah hentikan !! " ujar nayla mulai menangis "kau menjadi kan anak pembunuh , apa kau tau betapa memalukan nya anak it ?? Karena dia aku menanggung malu ! Karna dia ! Dia smuanya kacau karna dia ! Dan ini semua salah mu ! Kau yang tak bisa mendidik nya !! Kau yang tak bisa mengajari nya " ujar rendra dengan nada tinggi membuat nayla dan galang hanya terisak.
.
"kau menyalahkan ku ? Kau menyalahkan semuanya padaku ? Lalu apa yang kau lakukan sbagai ayahnya?? Apa kau peduli padanya ? Jika kau peduli kmana kau 2 thun ini ? Kau tak pernah ada bahkan untuk meliat nya tidak ! Skrang kau menyalahkan ku ?? Apa smua hanya salah ku ? It juga salah mu !!" ujar dona dengan air mata tertahan membuat rendra cukup marah dan ingin menampar dona .
.
"ayah jangan !! , jangan ayah ! " ujar nayla memohon "ayah .. " lirih galang membuat rendra menatap nya "ayah ? Hah kau bilang ayah ? Aq tak memiliki anak pembunuh dan bejat sepertimu ! Mau kau mendekam dan membusuk dipenjara aq tak peduli kau adalah aib yang memalukan " ujar rendra yang kemudian menarik nayla pergi tanpa persetujuan nayla .
.
Galang terdiam membatu mendengar ucapan rendra , ia terpaku di tempat nya air mata nya mengalir tanpa seijin nya bahkan stelah rendra dan nayla pergi .
.
"galang .. " lirih dona menhampiri galang dan berjongkok di hadapan putranya , namun galang spontan mundur "aq pembunuh !! Aq pembunuh ! Semua orang membenciku , smua membenciku " ucapnya gemetar ketakutan.
.
Dona terisak menatp putranya yg gemetaran "galang .. " lirih dona menggenggam tangan galang "ibu ada disini , skalipun dunia mengutuk dan membencimu , ibu tak kan meninggal kan mu , kau anak ibu , apa pun kamu , kau tetap anak ibu .., jadi kuat lah dan keluar dari sini nak " ujar dona menatap galang membuat galang sdikit tenang dan memluk dona erat dgn isak tangis nya .
.
- 15 tahun kemudian -
.
.
Bersambung ...

PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang