enyesalan " #14 .
.k
Mata thea dan galang membulat sempurna , terkejut akan kehadiran warga yang nampak geram memasuki toko it dan mengusir galang keluar dari toko it .
.
Tanpa mengetahui apa pun yang terjadi thea nampak bingung menatap kemarahan warga "usir dia !! " ujar warga menyeret galang yang masih tak mengerti "hentikan ! Apa ini ? " ujar galang yang diseret paksa "diam kau dasar bejat!!" ujar seorang warga meninju galang "kak galang !! " pekik thea yang menahan tubuh galang agar tak terjatuh kelantai "hentikan apa yang kalian lakukan ? Apa salah kak galang hingga kalian ngelakuin ini ? " tanya thea menatap warga memegangì tubuh galang "thea ! Jangan bodoh ! Untuk membelanya ! Kau akan jadi korban nya ! Dia akan merenggut kesucian mu hingga kau mati !! , stelah kau menolöng manusia bejat it " ujar seorang warga membuat galang geram , emosi yang slama ini ia tahan kini meluap "apa yang kalian kata kan hah ? " geram galang ingin melayang kan tinju nya "kakak !! " pekik thea menahan tangan pemuda it "jangan !" ujar thea menggeleng lembut .
.
"apa maksud kalian ?? Kenapa kalian melakukan ini ? Ia tak pernah melakukan apa pun , kenapa kalian slalu memandang ia hina ? " tanya thea , galang terhenyak menatap thea u/ kesekian kalinya gadis it kembali membela nya .
.
Thea terus membela galang ,mengenggam erat tangan lelaki it begitu erat bahkan tak membiarkan warga menyeret paksa galang, walaupun ia mulai sesak penyakit nya kembali kumat keringat dingin membasahi wajah nya , bahkan telapak tangan nya pun mulai basah "thea ... " gumam galang menatap thea yang smakin pucat .
.
"thea kenapa kau begitu membelanya ?, apa kau suka padanya ? Atau mungkin kau yang ingin menyerahkan tubuh mu pada pemuda bejat it hingga kau tak mau melepas nya " ujar seorang warga "apa maksud anda ? " tanya galang geram menatap orang it "kalian melakukan hal yang tek senonoh di toko ini ! , iya kan ! Kau mencoba merayu thea dan skarang gdis polos it begitu membela mu dan pada saat yang tepat kau akan melakukan hal yang sma seperti gadis yang kau bunuh ! " mata galang memanas tak bisa lagi menahan emosi nya , namun thea masih erat menahan tangan nya dan menggeleng lirih membuat galang menatap nya pilu
.
"aku tak kan melakukan it , aku tak kan mengulang kesalahan yang sama dan aku tak kan mungkin melukai nya " ujar galang lirih perlahan melepas kan genggaman thea yang memegang tangan nya erat "kak galang ... " lirih thea menatap galang "aku akan pergi " tanpa sadar air mata thea menetes membasahí wajah nya yang basah akan keringat it .
.
"kakak jangan !! " lirih thea menahan galang "sudah cukup kau membelaku thea , sudah cukup aq menjadi beban untuk mu , cukup aku yang terhina cukup aq yang dipandang rendah oleh smua nya " ujar galang menatap thea "terima kasih thea , untuk segalanya u/ membelaku , menerima ku dan membuat ku bahagia menjalani hidup ku " ujar galang memegang pundak thea yang terisak "jangan pergi ! Aku mohon jangan pergi " pinta thea lirih memegang tangan galang membuat galang smakin pilu "ka..k !! " lirih thea yang tak mampu lagi menahan sakit nya it tumbang di pelukan galang "thea !! " pekik galang memeluk thea.
.
Lena dan nadira bergegas memasuki rs , nampak beberapa warga yang berdiri di depan ruang ugd bersama galang yang nampak cemas .
.
"thea .. " lirih lena kecemasan dan ketakutan nampak diwajah nya namun, sementara nadira yang geram langsung menghampiri galang .
Tanpa basa basí nadira menampar galang begitu keras membuat sudut bibir pemuda terluka .
.
Dengan ikhlas dan pasrah galang menerima tamparan nadira "kau !! Harus nya aku tak pernah menerima mu ! Harus nya aku tak pernah membiar kan thea mengenal !! Seharus nya aku mengusir mu dari dulu !! , kenapa ? Kenapa kau hadir ke kehidupan thea ! Kenapa harus adik ku !! Kenapa harus dia " ujar nadira tercekat menahan tangis "aq membenci mu ! Aq membencimu ! Karna kau sahabat aq satu2 nya meninggal karna ke bejat tan mu ! " galang terhenyak mendengar ucapan nadira "apa maksud kamu ? Sahabat ?? " tanya galang lemas "yah ! Naya gadis yang kau perkosa dan tewas oleh mu adalah sahabat ku ! Dan skarang adik ku , apa kau juga ingin membunuh nya ? " nadira tak mampu menahan air matanya , lena dan para warga hanya terdiam smentara galang langsung lemas dan gemetar .
.
Kilasan masa lalu it kembli terbayang di mata galang membuat nya gemetar dan ketakutan , smentara it dari balik tembok nampak ilalang yang meliat keterpurkan galang tersenyum tipis namun senyum nya memudar ketika dokter keluar dari ruang ugd .
.
"bagaimana kondisi anak saya dok ? " tanya lena panik "kondisi nya kritis , jantung nya smakin parah , kita harus segera menemukan donor yang tepat " ujar dokter membuat lena dan nadira lemas.
.
" thea ... ! " lirih ilalang menitih kan air mata nya .
.
Lena terisak menatap wajah putri nya , doa dan dzikir terus ia ucapkan "dokter sudah mendapat kan donor u/ thea ibu , ia kan di oprasi " ujar nadira membuat lena sdikit lega .
.
Bersambung
