Part 5

185 11 0
                                    

narapaidana .." gumam thea mendngar pembicaraan orang2 yang berkerumun it membuat nya penasaran.
.
Namun sebuah tangan tiba2 menggenggam jemarinya erat "hey aku menunggu mu cukup lama ternyata kau disini? " ujar orang tersebut membuat thea menyunggíngkan senyuman termanis nya menatap remaja it .
.
"ayo berangkat !! " ajak ilalang remaja berbakat di olahraga basket it mengenggam erat tangan thea .
.
Disaat yang bersamaan stelah thea dan ilalang pergi galang dan dona keluar dari rumah mereka langsung mendapat triakan dan sorakan warga "liat it dia ! Pembunuh it !! " triak seseorang menunjuk galang hina dan melemparkan telur busuk pada galang "apa yang kalian lakukan ?? " tanya dona pada warga it "apa yang kami lakukan ? Kami tak akan membiarkan pembunuh it tinggal disini ! "triak seorang warga .
.
"benar it !! , kami tidak akan membiarkan seorang pembunuh tinggal didaerah ini !! " triak orang2 it penuh amarah "tapi it sdah 15 tahun yang lalu dan dia tlah menjalani hukuman nya , tolong jangan lakukan ini.. " pinta dona dengan air mata berlinang membasahi pipinya .
.
Smentara galang hanya terdiam menatap orang2 it yang memandang nya penuh kebencian padanya "alahhh , dia tetaplah pembunuh ! Apa dengan hukuman 15 tahun dapat mengubah sgalanya ! Dia pembunuh tetap lah pembunuh !! " triak orang2 it langsung menarik galang , dan bertingkah anarkis.
"apa yang kalian lakukan !! Lepaskan putraku !! " pekik dona saat para warga menarik galang dan mengusir galang pergi "lepaskan !!, lepaskan aq " triak galang memberontak cukup keras membuat seseorang orang warga terjatuh "kurang ajar !!" triak warga lain langsung meninju wajah galang membuat pemuda it tersungkur smentara dona hanya mampu terisak menatap anak nya yang diamuk masa seperti it .
.
"lepaskan dia !! , lepaskan anak ku !! Aq mohon jangan lakukan ini..!!, maafkan dia , maafkan anak ku !! " pinta dona memohon penuh isak tangis bersimpuh di hdapan para warga yang terus memukuli anak nya .
.
"jangan pukuli dia lagi .., saya mohon !! " pinta dona membuat gerakan para warga it cukup terhenti sejenak memukuli galang "ibu .. " liri galang menatap pilu ibu nya yang terisak bersimpuh kini perlahan membangunkan nya yang terbaring "pergi dari daerah ini ! Skarang!" usir warga kasar "baik lah , kami akan pergi " ujar dona terisak ,para warga it pun meninggal kan dona dan galang .
.
Smentara it ilalang dan thea tlah tiba di skolah mereka "aq kekelas duluan yah " ucap thea pada ilalang "oke !! Thea ntar pulang breng yah ! " ujar ilalang "sip !! , see you.." ucap thea dengan senyum manis nya berjalan memasuki kelas nya .
.
Galang terdiam menatap dona yang mengemasi seluruh barang2 mereka , pemuda it menatap pilu penuh kepedihan pada ibunya "ibu ... " ujar galang lirih membuat dona menatap nya .
.
"kita akan kemana ibu?" tanya galang "kemana pun it , tempat dimana kau dapat melanjut kan hdup mu " ujar dona lembut pada galang "ibu, biarkan aq pergi smua warga hanya membenci ku bukan ibu , aq tak ingin ibu menderita karena ku ,sudah cukup penderitaan ibu karna ku .. , aq .. "
"apa yang kau katakan hah ? Smua ini bukan salah mu mereka hanya tak mengerti nak , jangan menyalahkan dirimu dan mengutuk dirimu nak .. " ujar dona memeluk menguat kan putranya .
.
Dengan berat hati dona dan galang melangkah kan kakinya pergi meninggalkan rumah mereka , para warga menatap mereka hina menyaksikan ke2 orang it pergi dari wilayah mereka .
.
"pergi dari sini ! Dan jangang pernah kembali" usir warga mengumpat dan mencaci galang .
.
Sementara it sepasang remaja berjalan pulang kerumah mereka stelah bersekolah "hey, bagaimana permainan basket ku tadi ? " tanya ilalang "ah biasa aja " ujar thea tersenyum manis menatap ilalang
"aish gadis ini , senyum mu it berkata kalau kau berbohong ! " pekik ilalang mengejar thea yang berlari lebih dulu , sementara thea malah meledek dan terus berlari membuat ilalang mengejar nya
.
Namun langkah ke2 remaja it terhenti menatap ke2 orang yang berjalan pergi di usir para warga "ada apa ? " tanya thea yang penasaran "entah lah " ujar ilalang yang terus menatap mereka .
.
Pandangan thea dan ilalang pun tertuju pada dona dan galang yang di usir paksa oleh orang2 it .
.
Menjadi tontonan semua orang dan diusir scra terhina membuat galang yang mampu menahan pedih batin nya hanya genggaman dona sang ibu yang mampu menguat kan nya "pergi dari sini ! Dasar pembunuh ! Nara pidana bejat ! " hujat seorang warga yang disusul warga lainya , tak hanya it saja mereka juga melemparkan batu pada galang dan dona , membuat thea dan ilalang terkejut menatap kelakuan anarkis para warga it .
.
Tak hanya sampai disitu mata ke2 remaja it terbelak ketika batu yang dilemparkan warga it mengenai kepala dona "ibu .. " pekik galang khawatir meliat luka dikpala ibu nya "ibu gak papa nak " ujar dona menenang kan namun darah terus menetes akibat hantaman batu it , tak bisa dona pungkiri jika hantaman it membuat nya pusing "ibu .. "
.
.
Bersambung

PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang