High School Love OFF Chapter 12

907 78 9
                                    


High School Love Off chapter 12 Update!
(Parodi High School Love On).
Genre> Komedi, Parodi.

Author Luksa Gyueren Kyuzizi

Cast> Infinite member (Woogyu as main cast).


======

Cerita sebelumnya_
Tiga tahun lalu Woohyun seharusnya tewas karena namanya tercatat dalam buku kematian, tapi berkat perjanjian yang ditawarkan malaikat maut Kim Ran dan Gyu, akhirnya Woohyun selamat, tapi sebagai gantinya ingatan Gyu hilang. Kini ingatan Gyu kembali, ia memutuskan untuk menyamar menjadi Kyuzizi, karena jika para malaikat maut tahu Gyu dan Woohyun bersama, kemungkinan mereka akan mengambil nyawa Woohyun yang tiga tahun lalu gagal diambil.

__
Woohyun menceritakan tentang Kyuzizi pada keenam temannya di genk Belumnentuinnamafinite, mereka berenam diam-diam pergi ke restauran Happy Seoul saat Daeyeol melapor 'Kyuzizi datang ke restauran bersama seorang wanita'.
Di restauran Happy Seoul, Kyu makan malam bersama seorang wanita yang kelihatannya lebih tua yang tak lain adalah Hae Jang si noona. Woohyun dkk ada di meja paling belakang, ngumpet nutupin muka pake majalah supaya gak ketauan.
"Mirip Gyu hyung kan?" tanya Woohyun.
"Bukan mirip lagi, itu mah diliat dari mana juga emang si Gyu hyung." bales Dongwoo.
"Tapi gue udah buktiin." Woohyun gak mau kalah. "Si hyung punya bekas luka bakar di dada ama perutnya, tapi kemaren gue cek si Kyu itu gak punya."
"Hadeuhh..." Hoya nepok jidat. "Tau produk penghilang luka permanen gak? atau plester transparan buat nutupin luka, kemungkinan dia pake itu buat nutupin lukanya supaya gak ketauan. Jadi orang jangan ndeso banget dong hyung."
"Iya juga sih... kenapa gue nggak kepikiran ya." Woohyun telat nyadar, kemaren ia terlalu keasyikan mempermainkan hyungnya di bukak skyway.
"Kemaren si hyung lo apain?" Sungyeol kepo.
"Hah? nggak, gue cuma ngecek doang di badannya ada bekas luka atau nggak."
"Beneran?" Sungjong curiga.
"Seriusan." balas Woohyun.
"Terus uncenssored part itu apa?" Myung ikut-ikutan.
"Yaelah..." Woohyun bete. "Tenang aja kale, gue masih waras koq, kemaren iseng doang. Maklum tiga tahun ditinggalin hyung, sekarang udah ditinggal lagi, gue cuma kangen."
"Kalo seandainya Gyu hyung punya cewek gimana?" tanya Sungjong.
"Gak boleh!" Woohyun sewot.
"Parah lo." timpa Hoya. "Emangnya lo mau hyung lo jadi bujangan abadi?"
"Bukan itu maksudnya." balas Woohyun sambil terus merhatiin Kyu dari kejauhan. "Gue cuma mau si hyung punya cewek yang bener-bener baek, ya seenggaknya gue harus ngadain audisi buat setiap cewek yang mau pacaran ama Gyu hyung."
"Ohh... tipikal adik over protective." Myungsoo gak nyangka Woohyun sampe segitunya.
Dongwoo kembali nerusin topik, "Gyu hyung aja nggak pernah protes kalo lo ngomongin cewek, dia selow aja tuh."
Woohyun diam sejenak, "Gyu hyung udah banyak berkorban buat gue. Makanya... gue pengen liat dia seneng. Gue nggak mau si hyung sakit hati karena masalah cewek, makanya gue harus kudu wajib memastikan si hyung supaya punya cewek yang bener-bener peduli ama dia."
Sekarang Woohyun punya profesi baru; Mak Comblang, mungkin dia sebaiknya nggak cuma aktif di dunia boyband, tapi juga di biro jodoh.
"Gue punya banyak kutang." kata Woohyun.
"Hutang." Hoya memperbaiki.
"Eh iya, gue punya banyak hutang." Woohyun mengulang. "Tiga tahun lalu hyung udah nolongin gue, sekarang giliran gue ngelindungin hyung, gue berkutang nyawa padanya."
"Kayaknya lo harus banyak gaul ama Seul Bi deh." Yeoli menyarankan. "Bahasa lo berantakan gitu, Seul Bi kalo ngomong rapi banget nggak ada typo atau salah ucapan."
Mereka berenam keasyikan bergosip, mereka berhenti setelah melihat Kyu dan Noona keluar dari restauran.
"Gimana?" tanya Sungjong.
"Gue mau bikin si Kyuzizi ngaku bahwa dia itu sebenernya Gyu hyung." kata Woohyun.
"Caranya?" Myungsoo penasaran.
"Liat aja ntar, gue orangnya nekat." balas Woohyun.
Esoknya di sekolah_ Genk Belumnentuinnamafinite mulai rajin nongkrong bareng di kelas 3F sebelum bel pelajaran berbunyi.
Woohyun merapikan sesuatu yang sudah ia siapkan di tasnya, yang pasti hal itu ada hubungannya dengan Kyu.
"Hari ini juga Gyu nggak ada." kata murid cewek bernama Tae Sun. "Woohyun, dia nggak ngehubungin kamu?"
"Nggak." balas Woohyun.
"Kalian saudara kan?" Tae Sun kepo. "Eh gue penasaran, nama marga kalian sama dong?"
"Ya sama lah, Gyu hyung kan sodara gue." Woohyun menjelaskan dengan cermat. "Nama lengkap gue Kim Woo Hyun, kalo dia Kim Sung Kyu."
"Hoo...."
"Kalo gue bukan sodaranya Gyu hyung, mungkin nama gue Nam Woo Hyun."
Myung Soo langsung ngelirik Woohyun, "Berarti kita sodara dong? gue juga Kim Myung Soo."
"Ya ampun, adik gue..." Woohyun cengo.
"Kita juga dong!?" Sungyeol ngelirik Jjong dan Hoya, yang sama-sama 'Lee Sung Yeol, Lee Ho Won, Lee Sung Jong', triple lele.
"Terus gue sendiri." Dongwoo sedih, dia satu-satunya bermarga Jang.
Hoya langsung nepok bahu Dongwoo, "Tenang aja, nama gue Jang Ho Woon."
"Lo emang sohib gue yang paling pengertian." Dongwoo seneng.
Team Kimkim, Lele, dan Jangjang pun bubar saat bel berbunyi. Dari bangku belakang Kim Ran terus memperhatikan Woohyun, sepertinya ada sesuatu yang ingin ia sampaikan.
Jam pelajaran pertama adalah matematika, pelajaran yang kurang disukai Woohyun, ia malah sibuk ngurusin sesuatu yang udah siapkan buat Kyu.
Di saat jam istirahat (cepet amat udah istirahat lagi? yaa di skip aja, masa iya author kudu ngejelasin pelajaran matematika).
Semua orang ada di kantin, termasuk member finite gesrek. Woohyun balik bentar ke kelas, ada yang ketinggalan, di kelas ternyata ada Kim Ran yang sedang duduk sambil baca buku.
"Nggak makan?" tanya Woohyun.
"Kenapa?" Kim Ran menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.
"Nanya doang. Aku jarang melihatmu bersama yang lainnya."
"Aku lebih suka sendirian." balas Kim Ran.
Woohyun heran koq Kim Ran betah menyendiri, ia lalu mengambil kursi dan duduk di kursi depan Kim Ran.
"Kita belum pernah ngobrol sebelumnya, aku Woohyun, salam kenal."
"Aku tahu." Kim Ran menutup bukunya lalu menatap lawan bicaranya.
Woohyun sebenernya penasaran pengen nanya koq Kim Ran punya fotonya Woohyun, apa mungkin Kim Ran mau menyantet Woohyun karena kesal?
"Teman-temanmu menunggumu di kantin." kata Kim Ran.
"Oh gapapa santai aja. Boleh aku bertanya sesuatu?"
"Apa?"
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Woohyun menebak. "Soalnya yaa... nggak tau kenapa, kayaknya mukamu gak asing."
Kim Ran masih memasang ekspresi datar, ia lalu memasukan bukunya ke dalam laci.
"Entahlah, mungkin kita pernah berpapasan di suatu tempat." jawab Kim Ran.
"Oh... oke." Woohyun merapikan lagi kursi, ia mau balik lagi ke kantin. "Hei Kim Ran, kau lebih manis kalau tersenyum."
Setelah selesai menggobal, Woohyun ngacir menemui teman-temannya lagi di kantin.
Kim Ran hanya terdiam, ia bergumam; 'Kata-katamu masih sama seperti tiga tahun lalu, Woohyun'.
__
Woohyun sudah menyiapkan segalanya untuk membongkar kedok Kyuzizi. Dia berhasil minta nomor telepon Kyu dari noonanya yang bekerja di stasiun tv. Woohyun mengirim pesan ke Kyu supaya datang ke Woollim High School sore ini jam enam di belakang gedung sekolah.
Di waktu yang sudah dijanjikan, Kyu akhirnya datang, ia mengenakan celana jins, kaos putih dan cardigan abu-abu.
"Ada perlu apa memanggilku?" tanya Kyu.
Woohyun menghampiri Kyu, mendesaknya sampai ke tembok dan tak memberi celah untuk kabur.
"Kamu itu Gyu hyung kan?"
"Bukan." Kyu masih tak mau mengaku.
"Aku bisa berbuat nekat, sebaiknya hyung ngaku."
Berbuat nekat? maksudnya berbuat nekat seperti kejadian di bukak skyway kemaren? Andwaee!
Woohyun mendekatkan wajahnya ke arah Gyu dan hingga kedua mata mereka sejajar.
"Hyung, aku tidak tahu apa alasan hyung sampai keras kepala seperti ini, tapi aku akan melakukan segala cara supaya hyung mau ngaku."
Deg! Kyu udah watir was-was, si Woohyun mau ngapain!? si Kyu mau diapain!?
Woohyun lalu merogoh sesuatu dari saku celananya, kemudian menunjukannya pada Kyu.
Woohyun memegang belasan lembar fotonya Gyu...
Ada foto Gyu yang lagi ngupil.
Ada foto Gyu yang lagi ngiler.
Ada foto Gyu yang lagi tidur gak jelas dengan gaya macem penari balet.
Ada foto Gyu yang mukanya absurd jelek banget.
Ada foto Gyu yang half naked alias cuma pake celana pendek, perut gembulnya keliatan.
Ada foto Gyu yang lagi ketawa lebar tapi gigi sisinya ompong.
Okay, itu semua adalah foto-foto jeleknya Gyu, foto aib.
"Aku bakal menyebarkan semua foto ini kalo hyung nggak mau ngaku."
Woohyun nekat! adek durhaka! kualat! Awas lo gue kutuk jadi batu bata! Jadi ini perbuatan nekat yang dia maksud!? Woohyun bakal nyebarin foto-fotonya Gyu yang 'nggak banget' supaya Kyuzizi mau ngaku bahwa Kyu dan Gyu itu orang yang sama.
"Siniin!" Gyu berusaha merebut foto.
"Buat apa? katanya kamu itu bukan Gyu hyung, berarti nggak masalah dong kalo foto ini kusebar?"
"Gue bukan Gyu!" Omongan Kyu bertolak belakang karena ia gigih berusaha merebut foto itu dari tangan Woohyun.
"Siap-siap aja foto ini bakal kesebar di internet." Woohyun ngasih Evil Smile, ibarat 'I am evil for hyung'.
Woohyun kamvreto, Kyu jadi kesel.
Alasan terbesar Gyu menjauhi Woohyun itu supaya Woohyun selamet, tapi orang yang bersangkutan malah ngerjain, jadi Gyu kudu eotthoke?
Okay... Kyu itu tidak lemah walau kadang lemes kayak kakek-kakek. Dengan kekuatan tenaga dalam dan gerak cepatnya, Kyu mengunci gerakan Woohyun, ia menjatuhkan Woohyun ke tanah, menahan kaki Woohyun dengan kakinya, memegang kedua tangan Woohyun lalu dengan mudah merebut foto-foto yang dipegang Woohyun, setelah itu Kyu kembali berdiri.
"Bisa kena pasal pencemaran nama baik nih." kata Kyu sambil merobek fotonya yang lagi ngupil ngegali harta karun.
Woohyun heran darimana kekuatan Kyu berasal, perasaan kemaren Kyu lemah banget dijatohin Woohyun di bukakskyway. Ah... Kyu pasti rajin olahraga di gym, pasti sekarang dia udah mulai membentuk sixpack di perutnya, entahlah... hanya Tuhan dan Kyu yang tau misteri ini.
"Gue ini Kyuzizi, bukan Gyu. Gue ngerobek foto ini karena muka dia mirip ama gue, bisa-bisa gue yang kena getahnya kalo foto ini kesebar."
Dasar keras kepala... nggak mau ngaku segala.
Woohyun nggak mau nyerah, ia lalu mengeluarkan kartu kredit dari dalam dompetnya.
"Gue bakal ngasih kartu kredit berisi banyak duit untuk orang yang mau ngaku kalo dia itu hyung gue." kata Woohyun.
Tanpa diundang, Sungyeol tiba-tiba datang menghampiri, ia mengambil kartu kredit dari tangan Woohyun lalu mengucapkan sesuatu.
"Baiklah, gue ngaku kalo gue itu hyung lo." kata Sungyeol. "Makasih kartu kreditnya."
"Balikin woi!" Woohyun berusaha merebut kembali kartu kreditnya tapi Sungyeol keburu kabur.
Kyu bingung tadi itu adegan gaje apaan, ia akhirnya pergi juga meninggalkan Woohyun, tapi Wooyun tidaklah bodoh, ia masih punya foto cadangan yang disimpen di flashdisk.
Tak lama kemudian anggota belumnentuinnamafinite yang lain pun datang.
"Gimana? mau ngaku nggak?" Sungyeol penasaran.
"Kagak." Woohyun bete. "Gue bingung apa yang disembunyikan hyung sampai dia nggak mau ngaku kalau dia itu Gyu hyung."
"Tapi si gyu hyung itu aneh." kata Hoya. "Kalo dia emang niat nyamar, harusnya pake penyamaran yang lebih meyakinkan, pake kumis palsu kek, softlens supaya matanya gede, oplas kek, jadi mukanya bakal beda, terus pergi deh ke tempat yang jauh dari lo, ke kutub kek, ke mana aja yang penting jauh."
"Ngga, bukan gitu." timpa Myungsoo. "Seandainya gue jadi Gyu hyung, juga juga pasti bakal melakukan hal serupa, yaitu tetap tinggal di tempat yang nggak jauh dari Woohyun supaya bisa memantau apakah adiknya itu baik-baik saja atau ngga."
"Terus gue harus gimana supaya si hyung ngaku?" tanya Woohyun.
"Emang penting banget ya bikin dia ngaku?" Sungjong balik nanya. "Asalkan kita tau Gyu hyung baik-baik aja, bukannya itu cukup ya? gyu hyung juga mungkin punya alasan kenapa dia nggak mau ngaku."
"Yes, of course i know." kata Woohyun, sok english. Ya kan kalo Woohyun ngomong 'Ya, tentu aku Tahu', ntar si Sungjongie malah nawarin Tahu gejrot kayak chapter kemaren.
Ah nyebelin rasanya diceramahin maknae, tapi Jjong ada benernya juga sih.
"Dongwoo hyung, gue ikut balik, mau mampir beli minum akuwa biar fokus." pinta Woohyun.
"Okei."
Semua bubar, kecuali Woohyun yang numpang boncengan di motornya Dongwoo.
Di pertengahan jalan, mereka dicegat polisi yang lagi razia. Mampuss... Dongwoo SIMnya ketinggalan.
"Tunjukan SIMnya." kata pak polisi.
"SIM mana?" Woohyun nanya balik. "Soalnya saya pake Dual Sim, CDMA ama GSM."
"Bukan Sim hape yon." Dongwoo geregetan.
Gara-gara kelengkapan berkendara kurang, akhirnya mereka dibawa kantor polisi terdekat untuk mengurus surat tilang.
*Untuk kalian yang sering pergi dengan kendaraan pribadi, jangan lupa bawa surat kelengkapan ya biar gak dirazia kayak Dongwoo*.
Di kantor polisi, mereka bertemu seseorang yang mukanya nggak asing.
"Mon Soo?" tebak Dongwoo. "Adiknya si L alias Myungsoo."
"Lho? katanya adiknya si L itu ada 25 orang."
"Banyak amat!"
"Si A B C D E dkk." Woohyun masih inget omongan Sungyeol di chapter 1.
"Boong tuh! lagian lo percaya aja." Dongwoo lalu menghampiri Moon Soo. "Ngapain disini?"
"Laporin kehilangan." jawab Moon Soo. "Byeol hilang."
Dongwoo mikir sejenak, Byeol? kucingnya si Myung? Myung kan hobi banget selfie bareng kucingnya, terus dipost di instagram, bikin para fangirlnya cemburu.
"Kucingnya hilang? waduh.." Dongwoo bingung, bisa gawat kalo Byeol ilang.
"Kenapa nama kucingnya harus Byeol?" Woohyun protes. "Kenapa ngga Buyon, Bgyu, Behoy, Bedong, atau Bjong."
Woohyun... pliss. jangan bawel deh. Tapi aneh-aneh aja, nyari kucing hilang di kantor polisi. Tapi menurut curhatan polisi disana, banyak warga yang melaporkan kehilangan.
Kehilangan STNK, kehilangan dompet, kehilangan orang, kehilangan harapan, sampe kehilangan kepercayaan diri. (Pernah nggak ngelapor ke kantor polisi 'Pak saya mau lapor, ada sesuatu yang hilang, yaitu... kehilangan motivasi hidup, lo kira polisi itu motivator?).
Di pojok kanan sana ternyata ada seseorang yang mukanya dikenal, Kyuzizi! Ngapain dia disini?
"Hyung!" Woohyun nyamperin.
Jiah... gubrak... Kyu nggak nyangka bakal ketemu lagi Woohyun disini, baru juga tadi kabur.
"Dia melaporkan sesuatu yang hilang." kata pak polisi.
"Hyung hilang apaan?"
Pak polisi menghela nafas, "Dia melaporkan telah kehilangan harapan."
Sejak kapan kantor polisi jadi tempat curhat gini....
Di kantor polisi sempet ada heboh soalnya kan sebelumnya Woohyun ngelaporin orang hilang alias Sunggyu, terus sekarang Kyuzizi nongol gitu aja, jadi polisi menganggap pencarian Sunggyu sudah berakhir.
Setelah ngurusin surat tilang, Dongwoo pulang sendiri soalnya katanya Woohyun pengen jalan bentar ama Kyuzizi.
Woohyun dan Kyu ke mini market terdekat beli minuman, lalu ngobrol sambil jalan soalnya rumah Woohyun gak terlalu jauh.
"Kehilangan harapan?" Woohyun menahan tawa "Kenapa curhatnya ke pak polisi? kan ada gue yang setia mendengarkan."
"Apaan sih, gaje."
Seperti yang Sunjong bilang, 'Untuk apa membuat Kyu mengaku bahwa dia itu Gyu? asalkan bisa bersamanya saja sudah cukup kan?', Woohyun mulai agak lembek dan nggak lagi terlalu maksa.
"Entah kau itu Gyu hyung atau Kyuzizi..." Woohyun lalu menghentikan langkahnya. "Tolong jangan pergi lagi, aku janji nggak akan melakukan hal aneh yang membuatmu khawatir."
Kyu diam... ia juga pengen ngaku kalo dia tuh Gyu, terus meluk adiknya dan bilang 'kakakmu ini nggak akan kemana-mana', tapi apalah daya~
Saat itu tiba-tiba ada mobil melaju tak karuan, mobil itu siap menabrak Woohyun dan Kyu yang berdiri tak jauh disana.
"Awas!" Kyu narik Woohyun sampai keduanya terpental. Kyu jatoh dan kepalanya membentur aspal cukup keras. Mobil ugal-ugalan itu akhirnya berhenti setelah menabrak pohon.
"Hyung! hyung!" Woohyun mencoba membangunkan Kyu. Untunglah Kyu langsung bangun... tapi pelipisnya berdarah.
"Woohyun, kamu gapapa?"
"Justru hyung yang kenapa-kenapa!" Woohyun lalu ngeliat mobil itu, didalamnya ada pengendara mabuk.
"Gak apa-apa." balas Kyu. "Cuma luka kecil."
Dari kejauhan, mamaut Kim Ran duduk di atas gedung sambil melihat buku kematian.
"Sudah dimulai." kata Kim Ran. "Malaikat maut lainnya akan menagih nyawa Woohyun yang tiga tahun lalu gagal dicabut."

To be continued

High School Love OFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang