High School Love Off Chapter 14

848 79 18
                                    

High School Love Off Chapter 14 (Parodi HSLO)
Genre> Komedi, Parodi, Angst, Edan eling ga jelas.
Cast> Infinite, chapter 14 ngundang presiden, GB/BB lain buat bintang tamu, maklum author tajir nyewa artis papan atas, sampe artis iklan papan tulis pun diundang.

Author> Luksa Gyueren Kyuzizi
___
Apa yang kalian pikirkan saat mendengar kata 'Pensi?' Pentas seni? SALAH... pensi tuh artinya, 'Gak belajar, terserah kita mau nonton yang lagi manggung, mau balik manjat pager, atau nongkrong/gosipin bias bareng temen sambil jajan lemper (kimbap)'.
Woollim High School mengadakan acara pentas seni selama dua hari, semuanya sudah disusun oleh kepsek Jungyeop yang baru aja pulang dari Jeju Island tapi sama sekali nggak bawa oleh-oleh dengan alasan ketinggalan di kereta, padahal mah dia kesananya naek pesawat (Ketauan banget boongnya, emang dari sananya gak beliin oleh-oleh), kasian Woohyun udah berharap banyak.
Pengunjung pensinya macam-macam, ada banyak murid dari sekolah lain datang berkunjung, misalnya aja dari YG High School-YG University, SM Senior High School-Junior High School-Elephentary School, Pledis School, dll.
(((Info: Di acara This Is Infinite, Sunggyu pernah tanya ke Sungyeol ama Hoya, bahasa inggrisnya SD apa, Sungyeol jawab Small School. Sunggyu nanya bahasa inggris SD apa, si Hoya jawab Elephentary School))).
Di luar gerbang Woollim High School banyak tukang dagang berseliweran (biasalah panglaris kalo lagi ada acara beginian). Dari tukang basreng, seblak, batagor, sampai tukang cangcimen saebu tilu (Kacang Kwaci Permen seribu tiga).
Acara pensi ini bener-bener rame pengunjung, ada anak-anak Bigbang, Exo, Red Velvet, Lee Jong Suk, Lee Min Ho, Kim Woo Bin, Presiden Korsel, semuanya pada ngumpul, sampe wartawan KBS Tv juga dateng.
*Kadang gue bingung ini sebenernya pensi atau konser Music Bank, diembat semua artisnya. Authornya kelewat tajir sampe nyewa artis kelas papan atas*.
Di negeri Korea ini jarang banget ada orang yang kesorot kamera malah cengar cengir bahagia, biasanya mereka justru agak malu kalo kesorot, jadi mukanya diblur. Makanya kalo nonton Live Pensi Woollim, mukanya abang-abang pedagang kaki lima pada diblur.
Infinite kebagian tampil di pensi hari kedua, bawain dance Back ama Bad.
Setelah perjalanan panjang akhirnya nama Infinite terbentuk.
Sejarah pembentukan nama Infinite (Berdasarkan Hsloff).
--JJongfinite
--Belumnentuinnamafinite
--Uyonfinite
--Outfinite
--Belumnentuinnamafinite
--Harusudahnentuinnamafinitekalaugaditentuinbakaldidiskualifikasifinite.
--Infinite.

Coba bayangin gimana seandainya nama grup mereka tuh Harusudahnentuinnamafinitekalaugaditentuinbakaldidiskualifikasifinite!? Nama fandom kita pun bukan Inspirit, melainkan 'Namanyaudahditentuinspiritsoalnyagajadidiskualifikasispirit'. Mampuss, sukurin kalo nama fandomnya panjanggggg gitu, bakal diblokir om Mark Zuckerberg kalo dijadiin last name di pesbuk.
Di hari pertama ini mereka bertujuh lagi pada keliling sambil jajan, Dongwoo udah abis pecel lele dua mangkok, Myungyeol Sungjong ama Hoya beli asinan, eh... kimchi maksudnya. Gyu asyik makananin permen gulali, Woohyun gak beli apa-apa, dia mah tinggal mintain satu-satu ke temen-temen and hyungnya.
"Duduk deket panggung yuk," ajak Hoya. "Anak-anak Lovelyz mau pada tampil."
"Yuk." Keenam member lainnya kompak duduk di kursi belakang soalnya kursi depan udah keisi ama para Lovelinus.
"Hyung, poto-poto dulu." Woohyun ngeluarin hape lengkap dengan tongsis. "Mau Uyon upload ke Insta."
"Udah deh nonton aja." Gyu males ladenin.
"Sama gue aja." Sungyeol udah siap ngegaya.
"Dia maunya poto bareng ama gue." Gyu ngerebut lagi Woohyun, Woogyu pun sibuk selfian. Sungyeol yang ditinggalkan dan sendiri akhirnya diajak potbar ama Myungsoo.
Mereka berhenti ngalay setelah musik menggema, anak-anak Lovelyz yang imut-imut bagai marmut tapi sayangnya bukan mamaut pun naik ke atas panggung. Para fanboy berteriak heboh sambil bawa papan bertuliskan 'Hwaiting!' 'BabySoul Saranghae' 'Mijoo Iam your fans' dll, ada juga orang nyasar bawa papan bertuliskan 'Turunkan harga bensin'
Sungjong bisik-bisik, "Eh hyung... yang di kursi pojok kanan itu Exo ya?"
"Iya." balas Dongwoo. "Member Exo juga ada yang namanya Sungyeol."
"Jinjja!?" Sungjong melotot saking kagetnya, matanya tambah belo.
Hoya langsung ngegetok Dongwoo, "Sotau. Yang bener tuh Chanyeol, bukan Sungyeol."
"Sorry typo, Chan ama Sung kan mirip banget hurufnya." Dongwoo mengelak, padahal kalo udah salah mah salah aja, gausah ngeyel. Dia juga sering ketuker antara Myungsoo Infinite ama Kyungsoo Exo. Huruf M ama huruf K kan mirip (Mirip kalo diliat dari namsan tower).
Infinite udah gatel-gatel banget pengen ngedance, saking gatelnya sampe Sungjong bawa minyak telon buat diolesin ke kakinya yag gatel.
"Hyung, minta duit dong pengen beli es, auss..."
"Nih." Gyu ngeluarin sebotol akuwa dari tasnya. "Minum ini aja."
"Hyung pedit banget dah, pengen es."
"Nih." Gyu ngeluarin lagi kotak kecil yang merupakan Kulkas Mini isi Es batu. "Pake es ini aja."
"Bukan ini Hyung!" Woohyun sebel kenapa Hyungnya pelit. "Buruan anter."
Gyu naro tasnya di kursi, "Eh, nitip ya, mo nganterin Woohyun dulu."
Woogyu keluar dari kerumunan penonton, mereka jalan keluar gerbang dan melihat banyak tukang dagang berseliweran.
"Hyung, kenal noona (kakak perempuan) darimana?" tanya Woohyun.
"Noona?"
"Itu yang pas Hyung nyamar jadi Kyuzizi terus punya noona, emang kalian kenal darimana?"
"Owh..." Gyu baru nangkep maksud Woohyun. "Dia kenalan di twitter, cuma temen biasa sih. Pas gue cerita semuanya, dia langsung ngerti dan mau bantuin."
"Beneran cuma temen?"
"Emang kenapa?"
"Gapapa, kepo aja." balas Woohyun.
Mereka berdua jajan es serut yang mangkal di gerbang pojok, ternyata antriannya lumayan panjang.
"Hyung, Uyon seneng banget kita bisa kumpul lagi kayak dulu."
Woohyun kalo ngomong emang asal ceplos, makanya si Gyu malu dan milih diem.
"Hyung, Uyon seneng banget kita bisa kumpul lagi kayak dulu."
Si Gyu langsung ngeliat Woohyun.
"Hyung, Uyon seneng banget kita bisa kumpul lagi kayak dulu."
"Woohyun, sekali aja ngomongnya, emangnya iklan sampe tiga kali?"
"Abisnya si Hyung ga respon."
"Kamu bawel." balas Gyu.
Eciee ngomongnya udah Aku-Kamu lagi, tadinya kan Gue-Lo. Maklum, mereka udah sama-sama sadar kalo keduanya sodara, jadi ngomongnya pun rada dijaga.
Woohyun tau banget Hyungnya ini tipe orang yang mempermasalahkan bahasa formal-non formal berdasarkan umur, ia bisa kena damprat kalo keseringan ngomong kasar.
Setelah lama ngantri akhirnya mereka di barisan depan,
"Maap dek, es serutnya abis, esnya udah mencair semua."
"Yang bener!?" Gyu melongo ngeliatin gerobak es serut.
"Yah, hyung, gimana dong?"
"Coba ke yang lain."
Bukan kebetulan... kayaknya Woohyun emang lagi sial banget, setiap mereka mau beli jajanan pasti udah keburu abis, antriannya diambil, dll.
Gyu juga sadar kayaknya Woohyun emang lagi sial, adeknya itu nyaris jatoh ke lubang selokan, kecipratan saos, keinjek rombongan yang lewat.

ini semua ulah malaikat maut yang mau nagih nyawa Woohyun.

"Woohyun," Gyu megang tangan Woohyun supaya jalan disebelahnya. "Jangan jauh-jauh."
"Hyung takut nyasar?" Woohyun salah tangkap.
"Terserah deh, pokoknya jangan jauh-jauh dari hyung."
Jadi selama acara tuh si Woogyu pegangan tangan mulu soalnya nih ya... akhir-akhir ini Woohyun emang lagi diburu ama para mamaut. Saat sedang berkelana berburu es serut, Woogyu bertemu Kim Ran yang sedang nyebarin brosur.
"Itu apa?" tanya Gyu sambil narik selembar brosur dari tumpukan brosur yang dipegang Kim Ran. Di brosur kecil itu tertulis 'Jasa Mamaut, Roh anda tenang, kami senang.'
"Apaan tuh?!" Woohyun makin gak ngerti. "Koq Kim Ran tau soal mamaut?"
Ups.... Woohyun kan gak tau kalo si Kim Ran itu mamaut.
"Kamu...." Woohyun ngeliatin Kim Ran. "Kamu mamaut?"
"Kemana aja baru tau?" balas Kim Ran.
Woohyun lirik Gyu, terus lirik Kim Ran, bolak balik ngeliat mereka.
"Kalian saling kenal!?"
Ini akan jadi cerita yang sangat panjang........
Saking panjangnya kayaknya bakal tembus nyampe HSLOFF season 10.
Tapi kayaknya gak bakal sepanjang itu, jadi Gyu nyeritain secara Singkat Padat Jelas pada Woohyun tentang Kim Ran.
.......
..........
...............
"Makanya kamu harus lebih hati-hati." Kim Ran mengingatkan. "Banyak malaikat maut yang mulai mengincarmu, lengah sedikit saja... bisa fatal."
"Apa ada cara lain supaya Woohyun selamat?" tanya Gyu.
Kim Ran mikir lama, ia juga kayaknya bingung.
"Untuk sementara nikmati dulu saja festivalnya." Kata Kim Ran.
Kita bisa lari tapi tak bisa sembunyi, ya kira-kira gitu deh perumpamaannya Woogyu sekarang. Diantara kerumunan ini, mereka berjalan menuju meja penonton tempat teman-temannya menunggu. Gyu jalan sambil tangannya pegangin Woohyun yang sempet ketelen kerumunan orang-orang di belakang.
"Woohyun, pokoknya jangan sampai terpisah." Kata Gyu yang mulai membayangkan keramaian pensi sebagai medan perang.
"Bentar Hyung." Woohyun sempet keinjek ampe tiga kali.
Sumpah... sumpek banget, banyak orang berlalu-lalang, mau jalan aja repotnya minta ampun. Gyu akhirnya bisa sampai di dekat panggung, tangannya masih pegang Woohyun, pas dia nengok ke belakang.....
Tangan yang dipegang Gyu adalah tangannya si abang-abang tukang serut.
Woohyun kemana!?!?
"Hyun! Woohyun!" Gyu masuk lagi ke medan perang, mencari sosok Woohyun yang entah ada dimana.
Sementara itu... di medan perang sebelah sisi, Woohyun kaget karena dia kira ia megang tangannya si Hyung, ternyata ia megang tangan orang gak dikenal.
"Hyung! Hyung dimana!?"
Tiba-tiba ada tiga orang lelaki mengenakan jubah hitam, lengkap dengan tudung dan label harga. Mereka bertiga menghampiri Woohyun, salah seorang dari mereka menempelkan jarinya di jidat Woohyun, kemudian.... Woohyun pun pingsan.
---
---
Gyu cemas luar binasa gara-gara gak berhasil nemuin Woohyun, ia langsung nyamperin genk finitegesrek.
"Din, bantuin gue." Kata Gyu.
Dongwoo alias Dino langsung ngelirik bete gitu, "Din Din, gue bukan Udin. Betewe bantuin apa hyung?"
"Cariin Uyon!"
"Tadi gue ketemu ama dia, bentar gue panggilin." Kata Dino yang ucapannya langsung membuat Gyu lega. Berarti Woohyun udah balik duluan ya menemui teman-temannya?
Gyu nungguin di kursi penonton, tak lama kemudian muncul seorang wanita cantik nan seksi yang nyamperin Gyu.
"Maaf, kamu cari saya?" tanya wanita itu.
Gyu ngeliat si cewek dari ujung kaki sampai ujung rambut.
Itu Taeyeon Snsd bukan Uyon!
"UDIN! GUE NYARI SI UYON, BUKAN TAEYEON!" Gyu tambah emosi, kenapa Dino sering salah orang? Dia gak bisa bedain Chanyeol-Sungyeol, Kyungsoo-Myungsoo, sekarang Taeyon-Uyon!?
"Maaf, maaf... salah orang." Gyu membungkukan badan ke arah Taeyeon.
"Eh iya gapapa koq." Mbak Uyon eh salah... mbak Taeyeon langsung pergi lagi dan kumpul bareng temen-temennya.
Hoya nongol setelah si mbak tadi pergi,
"Uyon kemana hyung?" tanya Hoya.
"Gatau, bantuin gue cari dia."
Sungjong yang ada disana langsung update twitter...
'Woohyun menghilang, jika kau menemukannya segera hubungi kami'.
Infinite pun sibuk mencari Woohyun yang kini menghilang tanpa jejak.
Gyu mulai membagi tugas,
"Hoya! Cari di kantin!"
"Dongwoo! Cari di tiap kelas lantai 1 dan 2!"
"Sungjong! Cari di lantai 3 dan atap!"
"Sungyeol! Cari semak-semak daerah panggung!"
"Myungsoo! Cari di dekat sini!"
"Lalu kamu!" Gyu nunjuk tukang es serut "Cari es lagi, kasian Woohyun daritadi pengen es."
Gyu bermaksud mencari lagi di kerumunan tapi ada tiga orang pria berjubah hitam yang menjemputnya.
"Ikut kami...."
---
---
Mari kita beralih ke tempat lain yang luas, hamparan rumput hijau, langit biru, angin sepoy-sepoy. Woohyun terbangun, ia mendapati dirinya baru saja tertidur, di hadapannya terbentang luas rumput dan pohon berjajar. Ia merasakan badannya begitu ringan dan kulitnya mulai memucat.
Woohyun mulai teringat sesuatu....
'Tiga tahun lalu seharusnya aku meninggal, tapi Hyung dan Kim Ran menyelamatkanku. Malaikat maut berdatangan menagih nyawaku, wajar saja jika sekarang nyawaku dicabut.'

...
Tak ada siapapun disini selain aku sendiri, jadi ini semacam tempat singgahan sebelum surga? Aku masih ingin bertemu dengan Hyung. Aku tak mau mati begitu saja...
Tak terasa air mata Woohyun mulai jatuh, ia sedih saat sadar bahwa dirinya sekarang mungkin sudah tak bernyawa dan hanya sebatas roh.
Ia telah pergi meninggalkan orang-orang yang disayanginya.
Hyungnya pasti akan sangat shock dan sedih sampai menangis semalaman.
Jika memang nyawanya dicabut, kenapa tidak daridulu saja? Perpisahan memang sangat menyakitkan.
Dunia tanpa Woohyun... bagaimana bisa kau membayangkannya? Ketika Woohyun menjadi bagian dari orang penting untukmu, ketika dia menjadi sumebr inspirasimu, seseorang yang selalu kau bayangkan, tiba-tiba saja ia pergi.
Woohyun menyapu air mata dengan jari-jarinya, kini ia harus menerima takdir bahwa dirinya telah meninggal dan ada di akhirat.
"Hanya aku sendiri disini...." kata Woohyun pelan.
Dari arah belakang terdengar suara.....
......
.........
...............
"Aqua Aqua... Kacang Kacang... Kwaci.... sayang anak, sayang anak, dibeli kwacinya bu!"

Emangnya di surga ada tukang dagang?
Tiga orang pria berjubah datang lagi.
"Kau belum mati, ini di taman belakang sekolah." Kata si pria berjubah hitam (eh ketiganya kan pakai jubah hitam ya?).
Woohyun ngelirik ke belakang, di balik pagar banyak kerumunan orang-orang dan keramaian pensi.
"UNTUNGLAH UYON MASIH HIDUP! YA AMPUN! SHOCK BANGET! KIRAIN UDAH MATI BENERAN!"
Ketiga pria itu saling berbisik;
'Koq dia lebay banget sih?'
'Tau tuh'.
Ketiga pria itu lalu membuka tudung yang menutupi wajah mereka,
"Kami trio mamaut." Kata ketiganya serempak.
Mamaut A, berkata; "Kau tahu apa kesalahanmu? Seharusnya kau sudah meninggal tiga tahun lalu. Tapi kakakmu dan Kim ran menyalahi takdir. Jadi kami datang untuk mencabut nyawamu."
"Oh gak bisa gitu dong!" Woohyun protes. "Sampai sekarang gue... eh saya... masih hidup, berarti belum waktunya bagi saya untuk mati."
"Cabut nyawa gak sakit koq." Kata mamaut B.
"Beneran?" Woohyun terbawa suasana.
"Sakitnya kayak digigit semut." Mamaut C ikut-ikutan.
"Bohong!" balas Woohyun "Waktu gue ke dokter buat disuntik, dokter bilang sakitnya kayak digigit semut, tapi kenyataannya gue kesakitan gara-gara pantat gue disuntik, dan gue harus merasakan neraka semalaman karena kesakitan! Jadi teori kalian tentang reaksi pencabutan nyawa sama seperti digigit semut itu salah total!"
"Terus kamu maunya cabut nyawa kayak gimana?" tanya mamaut A.
"Gak tau belom kepikiran, nanti googling dulu. Ah pokoknya Uyon gak mau mati dulu! Kasian Hyung kalau ditinggalin, dia pasti sedih banget... fans gue juga, secara ya... gue tuh dicintai banyak orang, kalian bisa nggak sih pikirin perasaan fans gue gimana nanti?"
Ketiga mamaut hanya menggelengkan kepala dan ngedumel dalam hati;;

'Woohyun, narsis lo kebangetan!'.
Sampe malaikat maut pun kebingungan nyabut nyawa Woohyun....
Parah....
Ditengah obrolan, muncul mamaut lainnya yang wajahnya tak asing.
"Lee Seul Bi?"
Lee Seul Bi sama-sama mengenakan jubah hitam tapi dia pake rok selutut dan rambutnya dikepang.
"Aku dapat perintah dari direktur mamaut." Kata Seul Bi. "Dia sendiri yang akan menentukan siapakah yang nyawanya harus diambil, Woohyun ataukah Sunggyu."
"EH!?" Woohyun kaget nama hyungnya dibawa-bawa. "Gak ada pilihan lain? Korbanin yang lain aja, eh.. bukan.. maksudnya gak usah ada yang dikorbankan."
"Sudah keputusan dari atasan." Balas Seul Bi. "Kalian mungkin akan melewati sebuah tes. Di dalam tes itu kalian diuji, hasilnya tergantung dari usaha kalian. Kalian berdua mungkin bisa selamat... tapi sangat kecil kemungkinannya, 0.1 dari 100 persen persentase keberhasilan."
Woohyun langsung menundukan kepala, dia nyesel nggak banyak belajar, tes dari mamaut mungkin seputar Ipa, Fisika, Matematika. Sunggyu itu pinter, dia pasti lulus... lalu bagaimana dengan dia sendiri?

Woohyun beneran dissconnect, harusnya dia mikir 'Gak mungkin mamaut ngasih tes pelajaran'.

"Ada kisi-kisi nggak?" Woohyun nawar. "Bocoran soal."
Seul Bi menepuk pelan bahu Woohyun, "Tesnya yaitu kalian akan kembali lagi ke masa tiga tahun lalu. Keputusan yang kalian ambil akan merubah semuanya, jadi lakukanlah yang terbaik agar masa depan kalian di saat ini ikut berubah."

So.... Woohyun dan Sunggyu bakal balik lagi ke masa tiga tahun lalu.
Semua keputusan yang diambil mereka saat itu akan merubah segalanya.
Jika salah mengambil keputusan maka salah seorang akan dikorbankan, atau justru keduanya jadi korban.
"Terus sekarang si hyung mana?" tanya Woohyun.
"Hyung disini." Kata Gyu yang muncul entah antah barantah dari mana, ujug-ujug muncul gitu aja.
.....
.........
Sebelumnya Gyu sudah banyak berkorban untuk Woohyun.
Demi Woohyun, Gyu sampai menukar nyawanya sendiri dan menjadi malaikat maut.
Demi Woohyun, semua ingatan Gyu sebagai manusia sempat lenyap.
Demi Woohyun, Gyu kehilangan kehidupannya sebagai manusia selama tiga tahun terakhir.
Sekarang gantian... Woohyun yang akan melindungi dan ngejaga Hyungnya.
(Mendadak jiwa semenya keluar).
Woohyun kembali berceramah;
"Gue gak bakal mengorbankan siapapun, termasuk Hyung. Ada saat ketika gue jadi sosok adik yang manja buat hyung, tapi ada juga saat ketika gue bertindak sebaliknya. Satu-satunya yang bisa ngelindungin Sunggyu, Cuma gue... Woohyun"
Gyu langsung senyum gitu ngeliat Woohyun, ia gak nyangka si alay sebegitu perhatiannya ama dia. Tapi setelah itu Gyu langsung ngejitak Woohyun.
"Gak sopan lo panggil nama gue nggak pake Hyung."
Kim Ran jalan menghampiri Seul Bi lalu berbisik, "Kata direktur mamaut tesnya itu fisika, gimana sih? Padahal Aku sudah menghafal rumus demi menolong mereka berdua."
"Keputusannya diganti." Balas Seul Bi. "Sama, aku juga sudah menghafal banyak rumus untuk membantu mereka. Eh ternyata tesnya diganti."
----
Jarum jam berputar terbalik, perlahan pemandangan sekitar berubah. Keramaian pensi mulai menghilang, suara bising pelan-pelan ikut menghilang juga.
Trio mamaut menghilang, diikuti Kim Ran dan Seul Bi.
Kini hanya ada Sunggyu dan Woohyun yang berdiri di hamparan rumput.
Langit yang tadinya berwarna biru juga mulai pudar menjadi warna senja orange.
Pagar yang karatan kini menjadi bagus lagi, mereka berdua bisa melihat perubahan sekitar dengan kedua mata.
Woohyun meraih tangan Gyu, "Hyung. Apapun yang terjadi, tetap percaya Woohyun. Kita mau ini semua segera berakhir bukan? Bisa hidup normal tanpa dikejar-kejar kesialan dan maut. Semua pengorbanan yang dilakukan hyung sama sekali tidak sia-sia karena buktinya sampai sekarang aku masih hidup berkat Hyung."
"Woohyun, setelah semua masalah ini selesai, ada hal yang ingin Hyung katakan."
"Apa? Sekarang aja."
"Gak bisa."
"Sekarang aja." Woohyun maksa.
"Tetap gabisa."
"Yaudah petunjuknya apa?" Woohyun makin penasaran.
"Tiga kata." Balas Gyu. "Kita harus bisa kembali lagi hidup-hidup, setelah itu nanti aku kasih tahu apa 'tiga kata' itu."
"Ada hal lain yang ingin kusampaikan juga buat Hyung, petunjuknya tiga paragraf"
"Kebanyakan!"
Setelah obrolan singkat selesai, mereka berdua menyadari perubahan....
Mereka masih berdiri di taman belakang sekolah tapi suasananya berbeda.
Ya.....
Mereka kembali ke masa tiga tahun lalu_

Akan ada hal besar yang menanti mereka di masa lalu, sesuatu yang mungkin akan merubah juga takdir Infinite yang akan tampil besok di Pensi.

TBC___

High School Love OFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang