High School Love OFF S2 (Chap 18)

819 65 7
                                    


High School Love Off Season 2
Genre: Parody, Comedy
Cast: Infinite Sunggyu Woohyun Sungyeol as maincast, Seul Bi & Min Seo.
Author: Luksa Gyueren Kyuzizi.
Warning: High School Love ON versi Parodi/Komedi. Bahasa suka2x gw, jangan nebak ending- meleset, alur edan-eling.

Preview last chapter_
Sungyeol menemukan buku kematian milik Seul Bi di selokan dan mengiranya sebagai buku diary, ia menulis curhatan dan nama-nama inspirit & artis Kpop di buku kematian tanpa tahun bahwa dalam waktu 24 jam nama yang ditulis disana bakal meninggal. Kim Ran sang malaikat maut senior pun berusaha merebut kembali buku itu.


_---
Cintaku pada Oppa terhalang kuota dan terkutuklah lautan beserta pulau-pulau yang memisahkan aku dan Oppa (bacotannya fangirl internasional).
Setiap tahunnya menunggu idol comeback berbekal beli pulsa dan paket data, melototin youtube, streaming, saling tag muka ganteng idol yang kadang langsung dijadiin DP bbm /PP medsos, ikut PO beli album, nyicil nabung ke koreya demi menuntaskan tugas nongkrong di kantor agensinya Oppa, atau jalan-jalan ke rumah papamamamertua (ortunya bias), tapi yang paling ditunggu itu apa? CB!! Come Backnya para Idol! Di tahun 2016 ini ada banyak idol yang mau comeback, surganya buat para fangirl tuh, dan kegalauan beli album, terutama galau ekstra untuk yang mulfan karena beli banyak album.
Tapi semua kegembiraan itu musnah saat tahu bahwa para idol yang kita sayangi sudah tak ada lagi, ga cuma satu idol tapi beberapa idol lainnya tewas secara dadakan, seluruh agensi dibuat heboh, mendadakan dunia PerKapopan (Kpop) terancam punah karena para Idolnya hilang tak berbekas dari yang Idol sesepuh (senior) seperti Wondergirls sampai Idol yang mau debut seperti WoollimBoys.
Terus SNSD, TVXQ, Infinite, Exo, BTS, Twice, dan lain lain menghilang tanpa jejak! Semua idol hilang tanpa kabar, beberapa orang mencurigai ini ulah sasaeng, tapi kayaknya bukan... mungkin insiden ini berhubungan dengan kegiatan Sungyeol yang nulis nama-nama idol di buku kematian.
Papi Jungyeop (CEOnya Woollim) aja panik banget kayak kebakaran jenggot padahal Papi nggak punya jenggot. Anak asuhannya lenyap, lalu bagaimana kabar Inspirit kalau idolanya hilang? Dan yang lebih penting lagi... Bagaimana kabar fanfic ini kalau castnya hilang semua? Mau ditamatin aja? HSLOFF cuma bertahan sampe 3 chapter aja dan alasannya tak lain adalah karena pemerannya tewas semua, akhir kata... thanks sudah mengikuti ff ini dari awal, sekian dan terima Woogyu. Untuk saran dan kritiknya bisa ditanggung masing-masing.

***

"Itulah yang akan terjadi seandainya aku tak menghentikan Sungyeol." Kata Kim Ran, salah satu mamaut (malaikat maut) yang kini sudah sampai di Seoul. Dia sekarang sedang ngobrol dengan kucing hitam di depan rumah Sungyeol.
Memang kelihatan imut sih kalau ada cewek ngajak ngomong kucing di jalan, tapi sebagian orang juga menanggapnya 'stres, kurang piknik' .
Tentang tewasnya para idol yang dibahas di paragraf atas barusan hanyalah PENGANDAIAN alias SEANDAINYA Sungyeol menulis nama mereka di buku kematian, mereka semua akan tewas beneran kalau udah jam 7 pagi besok, tapi sekarang masih jam 9 malem. Ada waktu tersisa 10 jam lagi, karena itulah semua nama yang ditulis di buku kematian masih HIDUP sehat walafiat.
Di rumah, Sungyeol tinggal dengan mama tiri dan ayah kandungnya. Sungyeol gak suka mama tirinya jadi dia sering sok jutek gitu deh padahal kelakuan aslinya absurd banget. Malam ini Sungyeol sedang nonton TV di ruang depan, mama tirinya lagi ngobrol di hape bareng temen-temen arisannya. Nama mama tirinya Sungyeol yaitu Ahn Ji Hye, panggil aja Ji Hye, beliau guru di sekolahnya Sungyeol, kalau di sekolah mereka berdua sering berakting pura-pura gak kenal.
"Kenapa kau tak bisa menganggapku sebagai ibumu sendiri?" tanya Ji Hye.
Sungyeol yang kesal pun melempar gelas ke lantai sampai pecah, eh gak pecah deh kan gelas plastik, soalnya Ji Hye udah persiapan mengganti semua perabotan dengan barang BUKAN pecah belah. Sungyeol laper tapi nggak mau makan masakan buatan mama tirinya, jadi ia prefer beli makanan di wartegnya mbak Luksa (author) di gang depan. Ji Hye hanya menatap kepergian Sung Yeol yang tak menghargai masakan semur jengkol yang sudah ia siapkan sepenuh hati. Mama bertanya-tanya kenapa Sungyeol tak mau makan masakan buatanku.
Setelah melihat Sungyeol pergi meninggalkan rumah, Kim Ran si malaikat maut segera masuk ke kamar Sungyeol setelah meminjam tangga dari tetangga sebelah.
Di kamar itulah Kim Ran mencari-cari buku kematian yang akhirnya berhasil ia temukan nyelip diantara tumpukan komik.
Kim Ran kemudian menghapus semua nama yang sudah ditulis Sungyeol, merobek kertasnya dan disaat akan keluar dari kamar, tanpa diduga Sungyeol datang ke kamar.
Lho!? Bukannya tadi udah pergi? Ternyata dompetnya ketinggalan. Kualat tuh udah nggak sopan bentak mama tirinya jadi lupa bawa dompet.
Untunglah Kim Ran itu mamaut jadi TEMBUS PANDANG karena ia menonaktifkan mode Invisible pada semua orang yang melihatnya.
"Lho? Buku diariku mana?" Sungyeol bingung nyari buku kematian yang sampe sekarang masih dia kira sebagai buku diari. Jendela kamar terbuka, jangan-jangan..... ada copet!?
Tapi kenapa cuma buku diari aja yang dicopet!? Padahal masih banyak buku berharga lainnya seperti Infinite Photobook Exclusive Edition.
Kim Ran lalu turun dari tangga pelan-pelan sambil membawa buku kematian milik Seul Bi. Tapi nih mamaut udah rada gesrek deh. Kan jelas-jelas dia tuh invisible/tembus pandang, ngapain lewat tangga? Kenapa ngga lewat pintu depan aja? Kelamaan gaul ama Woo Hyun di masa lalu nih jadi tingkahnya absurd padahal dia itu juteknya ngelebihin Krystal f(x).
Tapi untunglah... berkat Kim Ran, dunia perkapopan terselamatkan. Sekarang waktunya mengembalikan buku ini ke tangan Seul Bi.
Ji Hye ingat hari ini adalah hari ulang tahunnya, ia ingin merayakannya dengan anak tirinya itu, ia masuk ke kamar Sungyeol saat Sungyeol pergi ke warteg setelah dompetnya tadi ketinggalan.
Ji Hye sudah sengaja membuatkan kue ulang tahun strawberry.
Singkat cerita, Sungyeol udah balik lagi ke kamarnya, dia kaget ngeliat mama tirinya.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Sungyeol.
"Aku ingin merayakan ulang tahun denganmu." Balas Ji Hye.
"Bukannya bulan kemarin kau sudah merayakannya dengan ayahku?"
"............. oh iya, lupa." Ji Hye sebenernya bukan pengen rayain Bday gtu, dia cuma pengen lebih deket aja ama anak tirinya supaya akrab. Tapi Sungyeol tetap tak mau menerima Ji Hye sebagai ibu tirinya, terlebih Ji Hye punya seorang anak kandung misterius yang sekarang entah ada dimana.
"Berhentilah bersikap baik padaku, aku tak akan pernah menganggapmu sebagai ibuku." Kata Sungyeol dengan tampang juteknya. "Sebaiknya anda keluar dari kamarku atau aku yang keluar."
"Ibu simpan kuenya di kulkas ya." Kata Ji Hye, berharap kuenya dicicipi Sungyeol walau hanya satu sendok. Ji Hye semakin sedih, ia pun mengalah dan keluar dari kamar sambil membawa kuenya.
Sungyeol tak akan pernah mau memakan kue buatan mama tirinya.....
Soalnya rasanya WARBYAZAH garam ama gula aja kecampur, bumbunya campur-campur jadi gak jelas rasanya.
Tepat jam dua pagi, Sungyeol mengendap-ngendap ke dapur dan makan kue karena kelaparan, tapi berhenti makan di tengah-tengah karena perutnya mulai sakit.
Begitulah Sungyeol, depan mama tirinya sok jutek padahal kelakuannya chodding (childish) banget.
Sementara itu di lain tempat, Gyu sedang tiduran sambil baca buku (Buku novel ya bukan buku kematian!), Woohyun sedang tiduran disebelahnya sambil melihat-lihat sebuah kalung.
Baydeway orangtua Woogyu sedang pergi keluar kota dan jarang banget balik, alasannya adalah karena kebanyakan cast di nih ff jadi terpaksa mereka disingkirkan dulu.
"Itu kalung apa?" tanya Gyu.
"Entahlah." Balas Woo Hyun. "Aku juga tak ingat, tapi ini kalung pemberian dari seorang wanita saat aku masih kecil dulu."
"Woohyun,"
"Apa Hyung?"
"Tumben ngomongnya formal sesuai EYD, biasanya kan pake bahasa gaul."
"Tuntutan peran, hyung."
Woo Hyun memang tak ingat itu kalung dari siapa, tapi ia hanya ingat bahwa seseorang yang sangat penting pernah memberikannya kalung itu.
Esok harinya Woogyu berangkat sekolah, Seul Bi dan Min Seo disuruh tunggu rumah karena mereka akan mulai debut jadi anak sekolah di chapter 4 nanti.

Skip time @School_
Sungyeol tampak lemes karena bolak balik ke kamar mandi sakit perut, dia kebanyakan makan kue. Dia juga bawel terus-terusan curhat tentang buku diarinya yang mendadak hilang secara misterius.
Pelajaran kedua adalah pelajaran berenang. Seperti biasa~ Gyu nggak ikutan jadi dia mendekam di UKS, sementara Sungyeol lagi beli obat sakit perut di warung deket lapangan basket soalnya stok obat sakit perut di UKS udah habis.
Di Loker ganti, Woo Hyun sempat berseteru dengan tiga namja dari kelasnya karena mereka gak dikasih nyontek PR. Tanpa sepengetahuan Woo Hyun, tiga namja itu mengotori seragam Woo Hyun dengan memasukan dan membasahinya ke westafel.
Jam olahraga disatuin ama anak-anak kelas lain, ini artinya Woo Hyun akan bertemu genk Yadong (Hoya Dongwoo) dari Infinite H dan rekan Sungyeol dari Infinite F (Myungjong).
Woo Hyun baper~ tiap pelajaran olahraga pasti dia gak bisa memamerkan couplenya dari Infinite V alias Gyu yang bolos mulu tiap pelajaran olahraga. Gyu punya berbagai macam alasan yang membuat dia ogah ikutan renang.
A. Gak bisa renang.
B. Gak suka pamer aurat.
C. Emang sakit beneran
D. Kasian fangirl bisa pingsan mimisan.
E. Ga dibolehin ama si mamah.
F. Lagi PMS.
Tolong ya, leader yang satu ini memang rempong, harap maklum. Hari ini Woo Hyun pura-pura gak ikut renang karena batuk-batuk (Boong banget).
"Pack gw nambah jadi enam." Kata Hoya, pamer.
"Gw juga." Dongwoo gak mau kalah.
"Jjong juga!" Si maknae tebar keseksian.
"Gw yang eightpack aja ga ngomong." Balas Myung.
Pertandingan pabanyak-banyak pack pun berlanjut, Woo Hyun menatap lima member infinite sedang berenang muter-muter kayak setrikaan, dan Sung jong yang ikan kekelepekan di atas air hingga akhirnya diajari Myung. Karena Woo Hyun ga ikut olahraga, ia dihukum harus membersihkan kolam renang bersama Gyu. Tapi hyungnya itu masih molor di UKS jadi semua terpaksa Woo Hyun yang mengerjakannya sendirian. Ketika dia masuk ke ruangan loker, seragamnya hilang dan nyasar di westafel.
"Ya ampun... padahal seragam masih baru dibeliin Hyung, dia bisa ngamuk."
Woo Hyun bingung gimana dia bisa ganti kalo seragamnya aja basah, ia pun menelepon ke rumah dan minta bantuan Seul Bi.
Di rumah, Seul Bi dan Min Seo sedang masak untuk makan malam. Seul Bi motong bawang sambil pake helm supaya gak nangis (Ajaran Woo Hyun), sementara Min Seo duduk memperhatikan tanpa melakukan apapun tapi aktif memberi kritik dan saran (Ajarannya Gyu).
"Seul Bi Eonni, aku kangen dunia mamaut." Kata Min Seo.
"Sabar ya dek, kita harus semangat cari buku kematian."
"Kenapa gak cari di google aja?"
"Belum tentu ketemu."
"Aku sudah bikin pengumuman di Twitter dan facebook." Min Seo menunjukan akun twitter yang baru dibuatnya sudah difollow jutaan orang, ia menulis twitt tentang buku kematian yang hilang.
Tapi dia hebat lho cepet banget dapet follower, bakat jadi artis kayaknya.
Awalnya Min Seo rajin nulis ff yadong Woogyu, tapi setelah dinasehati Gyu, gadis cilik itu punya hobi baru yaitu ngedance, bisa kompak nih kalo ketemu Hoya.
Aktifitas mereka terhenti saat telepon berbunyi;
"Halo, Woo Hyun?"
"Seul Bi, tolong antarkan seragam lamaku di lemari laci keempat tumpukan kedua dekat jaket biru ukuran M yang kemarin digantung deket lemari pojok kedua dari TV."
"Hah?" Seul Bi ora-mudeng.
"Pokoknya bawain sekarang ya, penting!"
Telepon pun dimatikan_
Min Seo nyamperin Seul Bi, "Eonni, tadi siapa?"
"Woo Hyun, dia minta dibawain seragam, bantu cari yuk."
Min Seo mulai sibuk nyari seragam Woohyun dan membuat seisi kamar seperti kapal titanic yang pecah.
Sambil menunggu kedatangan Seul Bi, Woo Hyun kini membersihkan arena kolam renang, saat itulah muncul tiga orang yang tadi udah jahatin Woo Hyun gara-gara dikasih nyontek PR.
"Kau tak bisa berenang ya?" tanya si Pembully A.
"Bisa koq." Balas Woo Hyun, ia mengabaikan tiga orang temannya dan lanjut mengambil tumpukan property yang mengapung di atas kolam.
Si pembully pun tanpa ragu mendorong Woo Hyun hingga terjatuh ke kolam. Sontak saja Woo Hyun kaget dan berusaha sampai ke tepi tapi susah karena ia emang gak bisa renang. Woo Hyun mengirim sinyal pada Hyungnya agar segera datang.
Kontak batin kayaknya, Gyu buru-buru keluar dari UKS menuju kolam renang, ia melihat Woo Hyun sedang kesulitan renang. Tanpa pikir panjang, Gyu capcus loncat dan menolong adiknya itu.
"Woohyun! Wait me!"
EMAKKK!!!!!!!!! GUE LUPA GYU JUGA GAK BISA BERENANG!
WooGyu pun kini kelelep di kolam renang bagai ikan asin dimasukin ke air tawar. Sungyeol yang baru selesai membeli obat di warung, merasa curiga pada tiga orang yang keluar dari ruang kolam renang, firasatnya tepat karena saat Sungyeol mendatangi ruang kolam renang, ia melihat dua ikan asin bersaudara sedang kelelep.
Dengan skillnya berenang gaya kupu-kupu, gaya katak dan gaya punggung (Edan Sungyeol, mau ngebantuin aja banyak gaya), ia berhasil meraih Woogyu.
"Hyung! Nyebut! Nyebut! Ini tuh cuma semeter doang!" kata Sungyeol.
Gyu akhirnya bisa napak lagi, dia malu tuh tapi sok jaim;
"Gue tau koq, tadi cuma pura-pura aja." Kata Gyu, so cool.
"Iya gue juga pura-pura doang." Woohyun ikut-ikutan padahal dia udah ngebayangin bakal tewas tenggelem terus masuk ke liang lahat kuburan.
Seul Bi datang setelah insiden kelelep berakhir, ia datang telat karena bingung nyari seragam Woohyun, akhirnya ia membawakan seragam Woohyun saat masih smp.
Seul Bi kaget melihat Sungyeol, "Ah! Kau si Payung beli-satu-gratis-satu!"
"Kau?" Sungyeol masih heran.
"Kalian saling kenal?" Woo Hyun kepo.
"Kenal selewat." Balas Sungyeol.
Setelah selesai, Woogyu dan Seul Bi pulang, begitu juga dengan Sungyeol. Min Seo udah merengek gak mau sendirian di rumah karena tadi ngeliat kecoa terbang.
Di tengah perjalanan, WooGyuBi (Woohyun Sunggyu Seul Bi, singkat aja ya biar enak bacanya) bertemu dengan malaikat maut Kim Ran yang sudah bisa dilihat manusia karena mengaktifkan mode Visible.
Saat melihat Kim Ran, Woohyun merasa dejavu (kayaknya pernah lihat) tapi dimana ya~
Kim Ran bermaksud mengembalikan buku kematian milik Seul Bi tapi ternyata semua tak mudah kelihatannya__

8 jam lalu_
Kim Ran sudah merebut buku kematian dari tangan Sungyeol, kini ia memegang buku itu. Saat akan mencari Seul Bi, Kim Ran makan di restoran ramen dan gak bayar karena ia lupa mengganti mata uang mamaut ke mata uang korsel, akhirnya pemilik restauran menyita buku kematian milik Seul Bi.
Kim Ran masih berstatus sebagai mamaut, hanya saja ia kehilangan lagi buku kematian milik Seul Bi.
Sekarang buku kematian itu ada di tangan pemilik restauran, ia menuliskan nama-nama makanan di buku itu, mampuslah sudah jika beberapa jenis makanan lenyap dari muka bumi gara-gara ditulis di buku kematian, tapi masih mending lah daripada nama artis Kpop yang ditulis disana.
(Ingat dengan jelas: Woohyun nggak tahu apapun tentang malaikat maut, cuma Gyu yang tahu).
"Kau siapa?" tanya Woohyun pada Kim Ran.
Aduh ngenes ya padahal mereka itu dulu deket, Kim Ran juga sempet nembak Woohyun walau sampai sekarang nggak ada jawabannya karena Woohyun keburu amnesia.
Kim Ran kesal karena Woohyun amnesia, ia pun memukul kepala Woohyun sangat keras dengan tas brand made in mamaut yang baru ia beli.
"ADUH! SAKIT! KAU KENAPA SIH!?" Woohyun sewot.
"Kepalamu harus dibenturkan supaya ingatanmu kembali." Kata Kim Ran.
"Ingatan?"
(Maksudnya ingatan Woohyun tentang Kim Ran).
Kim Ran nyuekin Woohyun, ia lalu menghampiri Seul Bi.
"Seul Bi, aku melihat buku kematianmu di restauran ramen."
"Eh!? Koq bisa?"
"Aku juga tidak tahu." Jawab Kim Ran, lari dari tanggung jawab padahal dia yang jadiin buku kematian SeulBi sebagai jaminan karena ga bisa bayar ramen.
"Ayo kita cari." Seul Bi bersemangat.
"Kayaknya udah tutup." Kata Gyu, ia paling hafal jadwal restauran daerah sini, ibarat Gyu itu preman wilayah Seoul. "Besok lagi saja."
Seul Bi baru ingat Kim Ran gak punya tempat menginap, ia menawarkan Kim Ran untuk menginap di tempat Woogyu, tapi mamaut jutek itu menolak dengan alasan udah pesen kamar di hotel bintang lima (padahal nggak, mamaut kan gak tidur).
Tapi yang penting sekarang Seul Bi tau bahwa buku kematiannya ada di restauran ramen yang alamatnya sudah ditemukan lewat GPS.
Kim Ran hanya bisa menatap kepergian Woohyun bersama Gyu-Seul Bi, namja lebay itu sudah tak punya ingatan apapun lagi tentang dirinya. Tapi Kim Ran itu setrong, ia yakin suatu hari nanti Woohyun akan ingat bahwa mereka berdua sudah saling mengenal sejak kecil.
Woohyun kelabakan lagi saat sadar kalung yang ia kenakan hilang. Jangan-jangan..... jatuh pas di kolam!? Gara-gara hal itu, dia gak bisa tidur dan terus menggalau.
Sesuai janji Gyu, esok harinya ia mendaftarkan Seul Bi agar bisa sekolah bareng, Gyu juga mendaftarkan Min Seo di SMP. Duh... ampun deh bang sipit kaya tujuh turunan jadi nyekolahin dua mahluk sekaligus juga gak sulit. Gyu juga bikin pemalsuan dokumen supaya Seul Bi dan Min Seo keterima sekolah. Atuh bayangin aja, Seul Bi kan lulusan SMA di sekolah khusus malaikat maut alam kubur, gak mungkin keterima di sekolah biasa di dunia manusia! Tapi semua tetap bisa dilakukan dengan sentuhan photoshop untuk dokumen palsu.
Sebelum pergi sekolah, Gyu nganterin dulu Min Seo ke SMP karena ini hari pertama Min Seo sekolah, kalau nyasar kan berabe.
Sebelum Woogyubi ke sekolah, mereka mampir dulu ke restauran ramen untuk mengambil buku kematian milik Seul Bi.
"Buku itu sudah saya jual." Kata si pemilik restauran. "Pembelinya adalah seorang anak SMA seperti kalian, tadi pagi dia kesini dan memaksaku menjualnya karena dia suka designnya."
"SIAPA TUH!?" Woohyun lirik Gyu dan Seul Bi.
"Nggak tahu." Gyu dan Seul Bi menjawab berbarengan.
Buku kematian milik Seul Bi terombang ambing berpindah tempat, duh... susahnya, bisa gawat kalau semua nama ditulis sembarang di buku itu.
Makanya kalau punya barang berharga, jangan teledor nyimpennya! Jaga baik-baik, ntar nasibnya kayak Seul Bi baru tau rasa.
Pencarian buku kematian masih berlanjut. Makanya kayak Gyu dong, Gyu dulu pas jadi malaikat maut, dia gak pake buku kematian, GO GREEN – Gyu pakenya Iphone kematian. Kan lumayan kalau ada job buat nyabut nyawa orang, Iphonenya langsung bunyi notif. Simple dan praktis! Dilengkapi feature batre tahan selamanya tanpa charger dan kamera depan 28Mp yang memudahkan mamaut narsis untuk berselfie ria sebelum mencabut nyawa manusia. Tapi sekarang juga sedang Booming tuh hape merk OPPA F1 (plesetan HP Oppo), kayaknya kaum mamaut juga bakal ngegunain hape Oppa sebagai pengganti buku kematian.
Di kelas, geng Woogyubi masih belum datang, hanya ada Sungyeol yang madesu karena buku diary favoritnya hilang.
Kegalauan Sungyeol pecah saat ia melihat Myungsoo masuk ke kelas.
"Yeol! Coba tebak!"
"Apa?" Sungyeol jawab ogah-ogahan.
"Gw nemuin lagi buku diary lu di restauran. Tadi pagi Myung ke resto, terus ngeliat buku ini, ini punyamu kan? Yaudah Myung beli."
"Astaga! Akhirnya nih buku balik lagi ke gue!" Sungyeol seneng tak terhingga, ia gak nyangka ternyata ia emang jodoh ama tuh buku. "Myung, thanks banget!"
Myung nyodorin tangannya, "Bayar."
"Tagih aja ke Dongwoo." Sungyeol ngerebut buku itu dari tangan Myung. "Dongwoo-ssi masih ngutang duit ke gw."
Sungyeol masih berbahagia karena buku diarinya kini kembali ke tangannya berkat Myung, ia pun berjanji tak akan melepaskannya lagi.
"Yeol, tapi kayaknya buku ini misterius." Kata Myung.
"Why?"
"Mending lu jangan sembarangan nulis disitu. Kan lo sendiri tahu, nama lain gue itu 'L' karena gue pens L di pelem Death Note. Disana ada cerita tentang buku kematian. Gimana kalo buku yang lo pegang tuh buku kematian?"
"Ah Myung kebanyakan nonton." Sungyeol nyengir.
"Iya sih..." Myung ngeliatin buku itu secara teliti. "Kayaknya itu emang buku biasa, yaudah sesukamu aja deh."

Anak-anak mulai berdatangan, Sungyeol buru-buru memasukan bukunya dalam tas. Tapi ada yang berubah

Gara-gara ucapan Myungsoo, Sungyeol jadi rada ragu buat nulis nama sembarangan di buku ini, buktinya semua nama artis Kpop dan Inspirit yang ia tulis sebelumnya kini hilang tak berbekas.
Buku kematian memang sudah kembali lagi ke tangan Sungyeol tapi sepertinya dia gak bakal ceroboh kayak dulu dengan menulis nama-nama orang di buku misterius tersebut.

Thanks to Myungsoo yang sudah memberikan pencerahan walau dia tetep gak peka dan ikut nyangkanya sebagai buku diari.

So, this is tell us_ jangan anggap remeh sekecil apapun hal yang kita anggap sepele karena akan merugikan orang lain. Seperti mencoret-coret property publik masyarakat macem bangku, pagar tetangga, tembok. Sungyeol mungkin mengira itu buku biasa tapi dia gak baca daftar isinya yang jelas-jelas ditulis –Book of Death Angel-.
Masih mending kalau ada yang coret-coret tembok biasa, lah coba kalo temboknya tuh tembok kematian? Sayonara aja deh!
***

Well, hari ini Seul Bi akan mulai bersekolah di tempat yang sama dengan Woogyu, kehidupannya sebagai MANUSIA baru akan dimulai!
Meanwhile~ Kim Ran sedang berdiri di sisi kolam sambil memegang kalung milik Woohyun yang tadinya tergeletak di dasar kolam renang.
"Kurasa takdir tak pernah lelah mempermainkanmu." Kata Kim Ran sambil menatap kalung tersebut.

To be Continued_

Mungkin sebagian reader ada yang tanya;
"Darimana Kim Ran tau buku kematian Seul Bi ada di Sungyeol?"
----Simple, Bhaqs... dikasih tau ama authornya dari warteg yang biasa dikunjungi Sungyeol. (asyik jadi cameo walau cuma disebut doang sekilas).
Dimana buku kematian milik Min Seo tetap menjadi rahasia.

High School Love OFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang