High School Love Off Chapter 2

2K 123 21
                                    


High School Love OFF (Parodi High School Love On)
CHAPTER 2. Chapter DUA.
Warning> Absurd, Geje.
Genre> Komedi, Friendship, AU.
Rate> SU (Semua Umur), Ada beberapa fanservice tapi nggak menjurus ke Yadong, nggak homoan, Murni cerita pertemanan semi bromance.
CAST> Member Infinite, CEO Agensi Woollim (Papi Jungyeop), Infinite Manajer (Hyoan alias Sunbae Mamaut).
--

Woohyun bingung, galau, bimbang dan gusar karena ia lupa ngerjain Pe-Er, gimana dong? Gurunya killer pula. Oh iya, guru killernya kan mau lengser, ahahaa... tapi tetep aja galau soalnya nggak menutup kemungkinan bakal ada guru killer the next generation.
Hadeuh kenapa malah bahas guru sih?! Woohyun bingung, galau, bimbang dan gusar karena ia nyaris ketabrak mobil, tapi justru ditolong seorang pria misterius yang sekarang terbaring di rumah sakit. Pria misterius itu berkulit putih, tinggi dan lumayan tampan. Bapak berkumis yang menabrak, kini sudah pulang dari rumah sakit setelah membayar semua biaya dan mendapat kepastian dari dokter bahwa korban (Sungkyu) ternyata cuma benjol doang, daebak padahal ketabrak.
*Singkat cerita* Sekarang sudah jam delapan pagi, Sungkyu si (mantan) mamaut akhirnya terbangun dan kaget mendapati dirinya ada di rumah sakit.
"Eh, lo udah bangun toh?" Woohyun masih setengah nguap.
"Iphone!"
"Hah?"
"Iphone gue mana!?" Sungkyu heboh menarik selimut, mencari-cari Iphone yang merupakan identitas dirinya sebagai mamaut.
"Kayaknya ketinggalan di TKP kemarin, coba di miskol."
"Iphone gue bukan Iphone biasa, itu Death Phone! Nggak ada nomornya!"
Woohyun mengangkat sebelah alis, ia bener-bener nggak ngerti si sipit lagi ngoceh apaan.
"Pokoknya tuh Iphone harus ketemu!" Sungkyu langsung lari gitu aja ninggalin kamar, padahal masih pakai sendal jepit swallow. "KENAPA BISA ILANG!? Kalo layarnya retak sih masih bisa di service!"
"Eh, tunggu!" Woohyun lari menyusul.
Mereka akhirnya berdiri di luar gedung rumah sakit, beberapa orang yang lewat menertawakan Sungkyu yang masih pakai sandal jepit.
"Kita cari pelan-pelan." Kata Woohyun. "Lo asalnya dari mana?"
Sungkyu lalu menunjuk ke atas langit... Oh... ini anak beneran geger otak kayaknya, setidaknya itulah yang ada dipikiran Woohyun sekarang.
Meskipun sekarang Sungkyu sudah bukan mamaut lagi, tapi kemampuannya melihat 'mamaut lain' masih tersisa. Ia melihat seniornya 'Hyoan Hyung' sedang hilir mudik sambil main Death Iphone.
"Hyung!" Sungkyu mendekati si senior.
"Sungkyu-Ah! Ngapain?" Tanya Hyoan Hyung.
"Death Iphone saya hilang... seperti yang Hyung lihat, kekuatan saya juga hilang." Kata Sungkyu dengan nada lemes.
"Kamu nggak bisa lagi kembali ke dunia kita, Death Iphonemu sudah lenyap, cari di TKP pun percuma. Mungkin satu-satunya yang bisa menjadi jawaban untuk menyelamatkanmu adalah lelaki itu." Hyoan Hyung menunjuk Woohyun.
Sungkyu menatap Woohyun dengan penuh keraguan, tapi kalo dipikir-pikir masuk akal juga sih, Sungkyu jadi manusia gara-gara nolongin Woohyun, mungkin ia bisa kembali lagi jadi mamaut suatu saat nanti dengan bantuan Woohyun. Sementara itu Woohyun menatap Sungkyu dengan penuh kengerian karena pria di hadapannya ini dari tadi ngobrol ama tiang listrik (Itu karena Woohyun nggak bisa melihat sosok mamaut Hyoan).
Terpaksa, untuk saat ini Sungkyu harus sabar jadi manusia sambil mencari Iphonenya yang hilang.
"Mending kita ke kantor polisi." Kata Woohyun. "Nama lo siapa? Kalo gue Woohyun, panggil Uyon juga gapapa."
Sungkyu diem, ia nggak bisa sembarangan kasih nama karena menurut ajaran Hyungnya di alam kubur, 'Nama' adalah sesuatu yang sakral dan bisa disalahgunakan seperti penggunaan nama rekening bank dll. (Yaelah lagian siapa juga yang mau menyalahgunakan nama mamaut?).
Sungkyu menggelengkan kepala sebagai pertanda kalau ia menolak memberitahu namanya.
"Gak sopan, panggil gue Hyung." Kata Sungkyu. "Gue tersesat..."
"Emang mau kemana?" Woohyun sedikit penasaran.
"Gue tersesat di jalan." Sungkyu semakin mendramatisir.
"Jalan mana?" Woohyun kini jauh lebih penasaran.
"Gue tersesat di jalan yang dinamakan jalan kehidupan." Kata Sungkyu.
"Yaudah, tanya aja pak polisi, bye!" Woohyun langsung pergi meninggalkan Sungkyu yang masih menyesal karena nggak pasang sim card di Iphonenya.
Sungkyu kepingin balik lagi jadi mamaut, karena saat jadi manusia, ia langsung diusir saat berlama-lama nonton TV di toko televisi sambil tiduran di sofa. Ia jalan-jalan ke counter hape, siapa tau Iphonenya ada nyempil disana. Boro-boro nyari Iphone, Sungkyu baru nengok ke etalase kaca aja, mbak-mbak SPG'nya udah nyamperin, nawarin Iphone inilah-itulah, giliran Sungkyu nanya Death Iphone, si mbaknya langsung mingkem diem.
Hari sudah larut malam, Ia berteduh di depan mini market 24 jam. Sungkyu melihat Sungyeol dari balik kaca store, atau lebih tepatnya sih... Sungkyu FOKUS melihat mie yang dimakan Sungyeol. Hujan gini emang paling enak makan. Sementara Sungyeol mulai heran karena ada cowok (Sungkyu) yang melihat makanannya dengan tatapan penuh hawa nafsu. Sungkyu lalu jongkok dan meratapi nasib, kenapa ia bisa merasakan lapar? Cuacanya dingin, Sungkyu hanya memakai kaos tipis tanpa jaket, tak disangka ternyata kehidupan menjadi manusia bisa NGENES macem gembel gini. (Baca fanfic bagian ininya sambil dengerin lagu Only Tears biar berasa ngenesnya).
Tak lama kemudian Sungyeol keluar, ia membuka payung.
Mata sipitnya Sungkyu langsung mengarah tepat ke arah payung, ia buru-buru mendekati Sungyeol dan numpang berteduh di bawah payung. Sepayung berdua? Hahahaa yang bener aja, Sungyeol langsung bergeser karena ia pelit dan nggak mau berbagi, lagi-lagi Sungkyu ikut bergeser . Sungyeol memindahkan payung ke kanan, Sungkyu ikut-ikutan ke kanan, payung ke kiri, Sungkyu ikut-ikutan ke kiri. Akhirnya Sungyeol ngacir ninggalin Sungkyu dalam derasnya hujan.
"Dasar pelit!" Bentak Sungkyu.
Tak lama kemudian Sungyeol balik lagi dan meletakan payung di depan Sungkyu, seketika itu Sungkyu langsung terketuk hatinya dan merasa; 'Wah ternyata ada juga manusia baik seperti dia'.
Sambil menatap kepergian si lelaki payung, tiba-tiba aja ada bapak-bapak yang teriak sambil narik tangannya Sungkyu.
"Ini dia pelakunya!" kata si bapak-bapak itu.
Ibu-ibu di belakangnya juga ikut berteriak; "Iya! Itu payung saya! Kamu nyolong dimana!?"
"Bu.. bukan saya!" Sungkyu panik.
Penilaian Sungkyu terhadap Sungyeol berubah, ia tak lagi menjulukinya sebagai 'Si Payung', melainkan 'Si Jambret Payung!'.
Skiping! Di kantor polisi~
"Pekerjaanmu apa?" Tanya pak polisi.
"Cabut nyawa orang." Jawab Sunggyu, polos.
Semua pandangan para polisi yang ada disana langsung tertuju pada Sungkyu.
Woohyun nggak tenang, ia terus kepikiran si Hyung sipit yang udah nolongin dia, nggak seharusnya Woohyun meninggalkan si penolong itu, akhirnya ia bergegas ke kantor polisi terdekat untuk mencari keberadaan lelaki misterius itu.
Emang dasar jodoh, Woohyun bertemu Sungkyu yang memang sedang ada di kantor polisi untuk introgasi atas dasar perbuatan kriminal mencuri payung yang berujung pada aksi pembunuhan mencabut nyawa orang.
"Hyung!" Woohyun spontan menghampiri.
"Kamu kenal dia?" tanya Pak polisi.
Woohyun langsung melirik Sungkyu, "Dia.. Dia Hyung (kakak) saya."
"Koq ga mirip?" celetuk pak polisi yang lainnya.
"Satu ibu, beda bapak." Jawab Woohyun yang mulai lancar ngibulnya. "Hyung, ngapain disini?"
"Ada sedikit salah paham." Kata pak polisi. "Dia terbukti tidak bersalah mencuri payung. Tapi kayaknya kakakmu ini lagi banyak pikiran deh, saya nanya kerjaannya apa, dia cuma jawab 'Nyabut nyawa orang'."
"Iya maaf pak, si Hyung kayaknya emang kurang piknik." Woohyun lalu menarik lengan Sungkyu,"Ayo balik."
"Eh, namamu siapa?" Pak polisi penasaran.
Sungkyu melirik kanan-kiri, mikirin nama yang bagus buat penyamaran, kebetulan saat itu di kantor polisi lagi pada nonton Drakor.
"Kim Woo Bin." Kata Sungkyu.
Setelah keluar, Woohyun kembali menanyakan nama asli Sungkyu, dan akhirnya Sungkyu memberitahu namanya walau dengan sedikit perubahan.
"Sunggyu, panggil saja Gyu, Gyu Hyung." Kata Sungkyu. "Curhat di kantor polisi enak ya, di dengerin iya, sambil diketik pula."
"Omegat hyung, lo dari planet mana sih, bingung gue."
"Gue itu mamaut." Kata Gyu.
"Marmot?"
"Mamaut, malaikat maut."
"Kayaknya lo emang lagi banyak pikiran deh." Kata Woohyun yang nggak mau dan nggak bisa percaya gitu aja dengan ucapan Gyu.
Malam ini Gyu (Ganti nama yaa) menginap di rumah Woohyun, rupanya Woohyun hanya tinggal berdua dengan neneknya karena kedua orangtuanya sibuk.
Nggak mau panjang lebar, Woohyun cerita ke neneknya kalau Gyu itu hilang ingatan gara-gara menolong dirinya, alhasil si nenek merasa bertanggung jawab dan mempersilahkan Gyu tinggal sementara di rumah ini.
Esok harinya di minggu pagi yang hangat, Sunggyu sudah bangun duluan, Woohyun masih tidur sambil ngiler, saat itu ponselnya Woohyun bunyi.
"Yon, hape bunyi."
Woohyun masih setengah ngiler, ia lalu menyambar ponselnya.
"Halo? Oh... Sungyeol." Woohyun jawabnya sambil males-malesan. "Iya, gue OTW."
Woohyun nyimpen lagi ponselnya di bawah bantal, terus lanjut tiduran.
"OTW tuh apa?" Tanya Sunggyu yang mulai mempelajari kata-kata gaul khas manusia bumi.
"OTW tuh adalah situasi dimana lo masih pake selimut, tiduran, sementara temen lo udah ngebusuk di tempat janjian saking lamanya nunggu."
"Makanya bangun!" Sunggyu tanpa ragu menarik selimut Woohyun, mengangkat bantal, membuka jendela sampai sinar mataharinya silau. "Mandi sono! Sarapan! "
"Ya ampun Hyung, lo bawelnya amit-amit."
"Lo mau kemana? Gue ikut." Gyu bersemangat.
"Janjiannya sih jam sepuluh." Woohyun melirik Gyu dari ujung kaki sampai rambut "Dari kemaren lo nggak ganti baju? Astaga, buruan kita ke toko pakaian, yang diobral diskon aja belinya."
Setelah menghabiskan waktu dua jam untuk mandi, sarapan, beres-beres rumah, mereka pun jalan-jalan keluar. Di toko banyak pakaian bagus, tapi Gyu ngotot pengen seragam yang sama dengan seragam Woollim High School tempat Woohyun bersekolah.
"Umur lo berapa sih Hyung?" Woohyun penarasan.
"Nggak tau, nggak pernah ngitung, yang pasti sih lebih tua dari lo."
Setelah berbelanja, mereka jalan kaki pulang, tapi dari belakang terdengar teriakan wanita; 'COPET!', rupanya ada pria yang menjambret tas seorang wanita. Woohyun berlari mengejar si copet, Gyu mengikuti dari belakang. Aksi kejar-kejaran ini berakhir di gang buntu, Woohyun udah siap menyerang tapi rupanya si copet lebih lihai. Dengan kekuatan mamautnya yang masih tersisa, Gyu menerbangkan kayu yang langsung menghantam wajah si copet, Woohyun pun membekuk si copet dengan gerak cepat. Karena menggunakan kekuatannya, Gyu langsung lemas, hingga ia pun terjatuh, tapi rupanya ada Sungyeol yang muncul entah dari mana dan membantunya tetap berdiri.
"Si... jambret payung." Kata Gyu "Adududuh... pinggang gue sakit, encoknya kambuh lagi."
Gyu terus ngomel karena pinggangnya rasanya mau copot, karena Gyu terus bawel kayak emak-emak rempong, Woohyun dan Sungyeol pun meninggalkan Sungkyu sendirian.
"Jangan tinggalin gue woi!!!"
Beginilah Sungkyu, jika menggunakan kekuatannya saat jadi manusia maka ia akan cepat lelah, lesu, lunglai dan encok.
Gara-gara ngurusin si marmot, Woohyun lagi-lagi lupa ngerjain Pe-Er, besok seninnn, BESOK SENIN!!!
Senin paginya, Woohyun pakai seragam dan siap berangkat ke sekolah mencari gebetan... mencari ilmu maksudnya. Gyu masih asyik tidur, seragam barunya juga masih ngegantung di dinding.
Di sekolah, Woohyun kembali memulai projectnya untuk tampil di acara pensi. Minggu lalu, Woohyun meminta Sungyeol untuk membuat sebuah lirik lagu. Sebelum bel jam pelajaran berbunyi, keduanya ngobrol di ruang musik. Sungyeol menyerahkan secarik kertas bertuliskan lirik lagu.
(Oke, Readers! Kalian tau lagu BACK-INFINITE? Atau tepatnya BACK-INFINITE Bagian Sungyeol, Ayo nyanyi!!!).

"Sigane matgiji ma
Nareul chueokharyeo haji ma
Sebal Sebal Sebal"

"JEBAL WOY!! BUKAN SEBAL!!" Woohyun menggebrak meja.
"Sorry, salah ketik." Kata Sungyeol. "Nih, gue bikin lagu lagi, coba lo denger."
Woohyun kemudian mendengarkan lagu BE MINE yang diputar di ponselnya Sungyeol, lagu itu durasinya 03:25 menit tapi liriknya cuma 'Do You Hear Me?'.
"Astaga Yeol, lo alay banget sih, untung gue nggak alay kayak lo." Kata Woohyun. Dalam hatinya Sungyeol bergumam 'Alay koq teriak alay?'.
Saat bel pelajaran pertama berbunyi, semua murid masuk ke kelas masing-masing. Betapa terkejutnya Woohyun dan Sungyeol saat ibu guru mengenalkan murid baru yang ternyata adalah Sunggyu!
"Sunggyu imnida, bangapta." Kata Sunggyu sambil nyengir, gigi hamsternya keliatan. Penampilannya berbeda, ia pake eyeliner tebal, matanya jadi terlihat lebih nusuk tajem.
Sunggyu dipersilahkan duduk di kursi samping Sungyeol, semua perhatian langsung tertuju padanya. Di jam istirahat, Yeo Ron (salah satu murid 3F) mengumumkan kembali pengumuman tentang pemilihan leader kelas. Sungkyu heran karena tak ada satupun yang mengajukan diri.
"Gue aja yang jadi leader." Kata Sunggyu.
"Benarkah?" mata Yeo Ron berkaca-kaca.
"Gue terlahir kembali untuk jadi seorang leader." Kata Gyu dengan penuh kebanggaan. Tanpa diduga, seluruh murid langsung bertepuk tangan mendengar ucapan Gyu. Seketika itu Gyu langsung bahagia karena ia diakui sebagai leader di hari pertamanya sekolah. Assa Byong! Assa Byong!
Tepat setelah bel tanda pelajaran berakhir, murid-murid lainnya memberikan tumpukan buku, sapu, kain pel pada Gyu.
"Kursinya angkat dulu, sapuin, baru dipel." Kata murid cewek, entahlah siapa namanya, Gyu lupa.
"Piket?" tebak Gyu.
"Semuanya lo yang kerjain." Kata Yeo Ron ikut-ikutan "Sejak dulu, tugas Leader ya seperti ini. Tumpukan buku itu harus diisi absen, tulis ulang ya. Pastikan lantai bersih, kacanya juga dipel."
PANTESAN aja nggak ada yang mau jadi leader, ternyata fungsinya leader di kelas 3F tuh buat dijadiin jongos alias babu. Gyu nggak terima, tapi ia ogah harus ribut di hari pertama, akhirnya ia hanya bisa ikhlas.
Dari kejauhan, sunbae mamaut Hyoan melihat Sungkyu dengan tatapan kasihan.
"Makanya jangan langsung seneng gitu aja." Kata Woohyun.
"Bantuin gue dong." Pinta Gyu.
"Bukannya gak mau bantu, gue ada acara penting. Yeol, buruan!"
"Duluan ya!" Sungyeol melambaikan tangannya ke arah Gyu yang sedang memegang sapu.
Di lain tempat, kelas 3H, seorang murid lelaki berponi pendek sedang ngedance di kelas kosong, eh.. nggak kosong sih, ada satu orang lagi yang menemaninya. Kedua murid itu adalah Hoya dan Dongwoo. Hoya merupakan murid yang sangat jago ngedance, saking jagonya, ia dijuluki 'Hoya Dancing Machine', tapi gara-gara Woohyun, julukannya ngegeser jadi 'Hoya goyang ngebor'. Ada juga Dongwoo, murid pindahan dari Kenya yang punya bibir tebal seksi, ia ahli ngeRap, hobinya ketawa meskipun nggak ada yang lucu, mungkin karena ia orangnya always happy, always listening and undersanding seperti prudential.
"Tahun ini kita harus menang lagi lomba." Kata Hoya.
"Lah, bukannya lo ga ikutan?" tanya Dongwoo. "Kan lagi sibuk remed matematik."
"Iya sih... tapi masa gue nggak ikutan?"
"Mending ngerjain ujian atau disuruh aegyo?" Tanya Dongwoo.
"Mending ujian lah." Balas Hoya yang emang anti banget disuruh bergaya imut. "Betewe, di pensi nanti saingan kita juga dikit. Denger-denger sih Myungsoo bikin grup bareng Sungyeol ama Sungjong."
"Sungjong!?" Dongwoo kaget "Maksud lo BARBIEJONG? Suaranya unik, anaknya juga manis. Berat juga ya saingan kita. Si Uyon juga kayaknya mau ikutan lomba solo, tapi taun kemaren dia didiskualifikasi gara-gara telat tampil, keasyikan selfie bareng penonton."
"Woohyun, Sungyeol, Myungsoo, Sungjong, Saingan kita ada empat!"
Beralih ke tempat lainnya, Woohyun sedang kumpul bareng Sungyeol dan Myungso.
"Si Ujong (Sungjong) mana?" Tanya Woohyun.
"Ujong debut di chapter 3." Kata Myungsoo. Woohyun dan Sungyeol geleng-geleng kepala, nggak ngerti Myungsoo bahas apaan. "Udah nentuin nama band kita apa?"
"Nuklir Inseprit." Kata Woohyun, mungkin maksudnya Newclear Inspirit ya? Lidahnya agak gesrek dikit. "Kalian gimana?"
"Nama fansclub gue, Element." Kata Myung. "Trust me, its works."
"Tampil aja belom, udah ngurusin nama fansclub." Sungyeol nggak habis pikir. "Eh Hyung, lo kenal ama Sunggyu-sshi?"
"Kenapa emang?" Tanya Woohyun.
"Nggak kenapa-kenapa." Balas Yeol. "Abisnya kalian berdua tuh kayak alfamart ama Indomart, deket tapi ribut mulu."
Di tengah pembicaraan, tiba-tiba terdengar suara seorang lelaki yang menyanyi dengan suara AMAZING nada tinggi, plus suara iringan piano, suaranya berasal dari ruang music lainnya yang ada di lantai 3.
Tak hanya Woohyun, Sungyeol dan Myung yang mendengar, Hoya dan Dongwoo juga penasaran. Mereka akhirnya berbondong-bondong ke ruangan piano tempat suara seksi serak basah itu berasal.
Dan saat pintu dibuka...
Ada kepsek Jungyeop sedang karokean sambil main piano.
"EH!?" Dongwoo kaget sampai matanya nyaris keluar. "Ternyata suara anda toh! Astaga keren parah! Kenapa nggak debut aja pak?"
Semua yang ada disana terpana, KECUALI WOOHYUN karena ia merasa kalau suara nyanyian tadi bukan berasal dari kepsek, suara itu terdengar begitu akrab.. jangan-jangan tadi suaranya Sunggyu?
Sungyeol yang tak tau apa-apa mulai berfikiran untuk debut dengan menjadikan kepsek Jungyeop sebagai leader, gapapalah udah ahjussi, yang penting suaranya 'Oke punya'.
"Gue punya nama bagus jika kita punya band nanti." Kata Woohyun. "UYONFINITE."
Rasa kagetnya Woohyun tak sampai disitu, ia shock melihat murid-murid kelas 3F ternyata belum pulang semua, mereka semua gotong royong membersihkan kelas.
"Gyu Hyung mana?" Tanya Woohyun.
"Dia udah pulang duluan, semua absen udah dia salin." Kata Yeoron "Kita lagi beres-beres kelas nih, buruan bantu. Tadi Sunggyu-sshi kasih ceramah, sempet ngamuk-ngamuk juga."
PLIS... kelas 3F yang dikenal pada pemalas, kini jadi rajin hanya karena ucapan Gyu.
"The power of leader." Sungyeol masih cengo.

Bersambung ke HSLO Chapter 3.
Preview chapter 3 >> Inilah awal mulanya ketujuh anggota Infinite mulai saling berinteraksi di Woollim High School. Papi ahjussi kepsek bapak om Jungyeop sepertinya siap debut sebagai leadernya Infinite, sementara Sunggyu membuat lagu dengan judul 60 HOURS. Ia mencari-cari buku tentang malaikat yang berubah menjadi manusia, tindakannya membuat Woohyun mulai curiga. (Gyu sang leader finite belum menggeser posisi papa jungyeop)

High School Love OFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang