High School Love OFF Chapter 13

901 93 17
                                    

High School Love Off Chapter 13
Parodi HSLO.
Cast Infinite, Woogyu as main cast.
Disclaimer Woollim Infinite.
Author @Luksa Gyueren Kyuzizi.

Gerakan Go Green yang dilakukan kaum mamaut (malaikat maut) telah membuat beberapa mamaut mengganti buku kematian dengan gadget kematian, tapi ada juga beberapa mamaut yang masih menggunakan buku karena lebih ekonomis dan ga usah bingung nyari sinyal, wifi gretongan, kuota habis dll. kebijakan ini tentunya menimbulkan pro dan kontra. Kim Ran adalah salah satu mamaut wanita yang bertahan menggunakan buku kematian sebagai media pencabut nyawa, bisa dibilang dia itu sesepuh alias senior.
Cantik, seksi, wajahnya tirus, bibirnya tipis, itulah Kim Ran. Tapi sayang... ekspresinya datar, jutek, L aja kalah jutek, jarang banget ada yang liat dia senyum. Selama menjalankan jobnya sebagai mamaut, ia selalu berhasil, hari ini jobnya sepi, ia pun main-main di Seoul.
Saat sedang jalan di sisi taman, tiba-tiba aja dia kepeleset kulit pisang.
"Awww." Kim Ran memegang kepalanya yang kejedot aspal. Cantik-cantik tapi jatohnya nggak elit banget.
"Kamu gak apa-apa?" tanya seorang lelaki yang mengulurkan tangannya.
Kim Ran bingung... YAEYALAH BINGUNG, dia kan mamaut tembus pandang, tapi koq ada manusia yang bisa melihatnya?"Aku baik-baik saja." balas Kim Ran, ia memperhatikan lelaki itu dari ujung kaki sampai rambut. Lelaki itu tinggi, kulitnya seputih susu, matanya sipit, dan jari-jari tangannya lentik.
Pliss lah reader juga kayaknya udah langsung nebak kalo lelaki itu si Sunggyu gara-gara author ngetik 'lelaki sipit', si Sungjong sipit mah kan nggak mungkin.
Gyu memungut kulit pisang yang sudah memakan korban itu, "Bekasnya si Sungyeol nih, bukannya dibuang."
"Terima kasih bantuannya." Kim Ran menundukan sedikit kepala lalu pergi dari hadapan Gyu.
Sepertinya ini bukan pertemuan mereka yang terakhir kalinya. Kim Ran rupanya penasaran dengan si sipit yang bisa melihatnya, ia pun beralih profesi dari 'mamaut' menjadi 'sasaeng'. Kim Ran mengikuti Gyu secara diam-diam karena penasaran dengan kemampuan melihat makhluk gaib yang dimiliki Gyu. Saat sedang memperhatikan Gyu dari balik semak, muncul lelaki berambut hitam yang menghampiri Gyu, lelaki itu adalah Woohyun. Kedua namja itu sedang mengobrol di teras rumah mereka.
"Hyung, laper." Woohyun mulai manja.
"Emang makanan di kulkas udah abis?" Gyu menyimpan ponselnya di saku celana, ia sedang asyik maen friendster (jaman doeloe frenster masih eksis).
"Abis."
"Kamu tunggu disini, ntar hyung ke warteg dulu."
Kim Ran buru-buru bersembunyi sebelum keberadaannya disadari Gyu. Saat sedang memperhatikan Gyu yang mulai jalan menjauh, saat itulah Kim Ran dikagetkan Woohyun.
"Kau siapa?" tanya Woohyun.
Omegot, adek-kakak sama-sama punya sixsense, bisa liat mamaut.
"Aku...." Kim Ran bingung nyari alesan. "Aku manusia sepertimu, aku bukan malaikat."
Terus Woohyun bingung gitu deh, siapa juga yang ngira tuh cewek malaikat.
"Style berpakaianmu aneh." Woohyun menertawakan gaun merah yang dikenakan Kim Ran karena begitu glamour.
Kim Ran langsung cemberut, gaun ini kan limited edition di mamaut shop.
"Kau orang baru ya?" tanya Woohyun. "Aku jarang melihatmu disini, jangan-jangan kita tetangga?"
"Mungkin." Kim Ran menjawab dengan cepat.
Bukan bermaksud modus atau sok kenal, Woohyun terus ngajak Kim Ran ngobrol dari obrolan ringan seputar 'cuaca hari ini cerah ya', sampe obrolan berat seperti politik.
Tak lama kemudian suara hapenya Woohyun bunyi,
"Eh... si Hyung nelpon."
--Percakapan di telepon--
'Woohyun, dompet hyung ketinggalan'
'Koq bisa!? ditaro dimana!?'
'Di atas meja deket tipi'
'Tunggu, Uyon ambil dulu, hyung dimana?'
'Di warteg, gabisa pulang nih belom bayar.'
'OTW!'
Woohyun berlari ke dalam rumah dan mencari dompet tebal milik Gyu, setelah menemukannya ia capcus menyelamatkan hyungnya yang ditawan pemilik warteg, Woohyun bahkan melupakan Kim Ran yang daritadi berdiri kayak patung. Setelah melewati pagar rumah, Woohyun kepeleset gara-gara kulit pisang bekas Dongwoo. Kepalanya terbentur cukup keras. Kim Ran yang ada disana langsung menghampirinya.
"Kau tak apa?" tanya Kim Ran.
Woohyun menyerahkan dompet itu pada Kim Ran.
"Siapapun kamu..." Woohyun mulai mendramatisir. "Kupercayakan dompet ini padamu, temukan hyung."
Kim Ran menggenggam tangan Woohyun dan meletakan Woohyun dalam pangkuannya, "Kau bisa mengandalkanku." Si mamaut sesepuh lalu menjatuhkan Woohyun gitu aja sampe si Woohyun kepalanya kebanting aspal lagi.
Berkat Kim Ran akhirnya Gyu bisa selamat dari ancaman cuci piring gara-gara gak bayar. Rupanya pertemuan itulah yang menjadi awal pertemanan Kim Ran bersama kedua bersaudara Woogyu. Woogyu sama-sama nggak sadar bahwa orang lain nggak bisa ngeliat Kim Ran, tapi mereka enjoy aja tuh. Si Gyu juga perhatian banget ama Kim Ran walau Kim Ran'nya justru sering merhatiin Woohyun.
Bagi Kim Ran yang selama ribuan tahun menjadi mamaut single always jomblo, berteman dengan Woogyu merupakan suatu barokah tak terkira.
"Kau lebih cantik kalau senyum." Woohyun nyubitin pipinya Kim Ran.
"Awalnya kukira kamu tuh cewek galak yang jutek." timpa Gyu. "Ternyata kamu asyik juga ya diajak ngobrol."
"Orang-orang selalu menilai penampilan." balas Kim Ran.
"Makanya senyum." Gyu dan Woohyun kompak nyubit pipinya Kim Ran sampe cewek itu pipinya memerah, entah merah karena bengkak atau merah karena malu?
Sayangnya pertemanan ini tak berlanjut lama, Kim Ran kaget saat melihat nama Woohyun ada di buku kematiannya, Woohyun akan meninggal karena sakit.
Bimbang, galau, bingung, KIm Ran akhirnya cerita ke Gyu yang sebenernya.
Menurut informasi yang tercatat dalam buku UUD Mamaut Pasal 91, kematian seseorang bisa ditukar dengan nyawa orang lain, syarat dan ketentuan berlaku.
Gyu sadar sepertinya Kim Ran emang naksir Woohyun, Gyu juga gak ingin Woohyun mati.
'Selamatkan adikku, tukar dengan nyawaku'.
Tentu aja Kim Ran nolak, ia nggak pengen salah seorang dari dua bersodara itu harus lenyap. Akhirnya Kim Ran memberi penawaran, Gyu gak bakal lenyap, ia akan jadi malaikat maut seperti Kim Ran, tapi ingatan Woohyun maupun Gyu sama-sama bakal dihapus.
HARUSNYA si Gyu gak boleh jadi mamaut, harusnya dia langsung tewas setelah menyelamatkan nyawa Woohyun, tapi Kim Ran mencoba cara lain supaya Gyu tetap hidup meski bukan sebagai manusia. Ingatan Woohyun tentang Kim Ran pun ikut lenyap.
Apa yang dilakukan Kim Ran rupanya sudah melanggar KUHP UUD mamaut, ia pun dihukum selama dua tahun dalam pengasingan.
Tiga tahun berlalu, sekarang Sunggyu udah kembali jadi manusia, ingatannya balik, itu artinya kesepakatan mamaut telah runtuh, petinggi mamaut pun berencana mengambil kembali nyawa Woohyun yang seharusnya diambil tiga tahun lalu.
Itulah alasan kenapa Kim Ran nggak mau Woohyun dan Gyu bersama, karena jika mereka bersama maka Woohyun akan terancam mati, lalu Gyu terancam lenyap.
----
Present Time
Kemaren Woohyun nyaris ketabrak, tapi dia ditolongin Kyuzizi.
"Kamu memang Gyu hyung kan?" tanya Woohyun, saat ia dan Kyu duduk di sisi minimart.
Kyu gak jawab. Dia sengaja nyamar supaya Woohyun selamat, tapi kayaknya percuma soalnya para mamaut udah ngincer nyawa Woohyun.
"Plis Hyung." Woohyun memohon. "Udah cukup Hyung dulu ngilang selama tiga tahun, ngilang selama 2 chapter, jangan ngilang lagi."
Tanpa bicara Gyu langsung narik Woohyun dalam pelukannya, bodo amat orang lain ngeliatin, lagian disana emang sepi.
"Maap." kata Gyu. "Hyung gak akan ninggalin kamu lagi."
Antara senang, terharu dan sesek napas karena peluknya kenceng, Woohyun langsung mewek.
"Nde, hyung."
"Apapun yang terjadi, hyung bakal ngelindungin kamu."
Setelah menghabiskan 12 chapter dalam kepura-kepuraan tak saling kenal, akhirnya mereka bisa kembali berkumpul dengan ingatan di masa lalu.
Kyuzizi alias Gyu nggak pulang ke rumah noona angkatnya, ia malam ini balik ke rumahnya alias rumah Woohyun.
Meskipun sering ketemu Gyu tapi Woohyun mulai canggung, WHY? Soalnya kan baru kali ini Gyu akhirnya mau ngaku kalo dia itu kakaknya Woohyun.
Ditengah kecanggungan ini, terdengar bunyi bel, rupanya ada Myungsoo.
Myungsoo membawa kue satu dus, katanya sih kue sisa hajatan nikahan tetangga.
Gyu asyik makananin kue, sementara Woohyun gosip bareng myungsoo.
"Jadi si hyung udah ngaku?" tanya Myung.
"Iya, giliran gue mau ketabrak, akhirnya dia ngaku."
"Tau gitu, kenapa lo ga pura-pura ketabrak aja?" Myung mengecilkan suaranya.
"Ogah, kalo gue modar beneran, lo mau tanggung jawab?"
Woohyun mau ngambil satu kue, saat itu ia langsung panik dan kaget saat melihat teks di box kue.
Warning: Mengandung alkohol.
Woohyun langsung ngelirik Myungsoo, "Ini kan adegan di IWHYV!"
Myungsoo nyengir, "Maklum, authornya kurang ide."
--For your information, di fanfic I Want Hear Your Voice buatan saya sendiri, ada adegan saat Myungsoo ngasih kue alkohol ke Gyu--
"Hyung! jangan dimakan lagi!" Woohyun langsung ngerebut kue yang dimakan Gyu. Gyu udah abis sembilan kue, Woohyun aja baru makan satu, sementara Myungsoo daritadi makan pisang.
Sudah terlambat, si Gyu mabok beneran. Ketika Woohyun membalikan badan ke arah Myungsoo, cowok tamvan itu sudah menghilang dan meninggalkan kertas bertuliskan.
'Sorry, gue juga gak tau tuh kue ada alkoholnya'.
"MYUNGSOO! TANGGUNG JAWAB!" Woohyun tereak pake toa.
SI Gyu langsung ngerayap deketin Woohyun, "Woohyun, aku bosan."
"Hyung maunya ngapain?"
"Apa aja terserah."
"Hmm... ada satu hal yang udah lama pengen Uyon lakuin bareng hyung."
Nah lho... selanjutnya gimana?
---
---
---
Tanpa suara alarm, Gyu perlahan membuka mata sipitnya, cahaya dari balik ventilasi jendela menyorot lantai kamar, intinya: UDAH PAGI.
Gyu kaget, di sebelahnya ada Woohyun, mereka tidur di satu kasur dengan satu selimut, Gyu cuma pake kaos dalem and celana pendek.
What the?
Gyu pelan-pelan turun dari kasur, tapi langsung jatoh gitu aja gara-gara kurang keseimbangan, tiba-tiba dia langsung melotot kaget setelah merasakan something wrong, pantatnya sakit.
Semalam Gyu mabuk, dia gak inget apa-apa, terus pagi ini dia terbangun di kasur yang sama dengan Woohyun, dia cuma pake kaos dalem dan celana pendek sepaha, lalu pantatnya Gyu sakit berasa susah jalan, terus itu apaaaa.... di dada ama lehernya Gyu banyak bekas tanda merah.
Jangan-jangan...
"Woohyun! Bangun!" Gyu mulai panik.
Woohyun masih ngiler sambil peluk bantal, "Paan sih..."
"Bangun!" Gyu teriak pake toa. Dengan terpaksa, akhirnya Woohyun bangun.
"Apa?" tanya Woohyun.
"To the point aja. Woohyun, hyung gak inget semalem ngapain, tapi melihat situasi... jangan-jangan kita melakukan 'itu' !?"
"Melakukan apa?" Woohyun balik nanya.
"ITU." Gyu menekankan suaranya.
"Itu apa?" Woohyun bingung.
"ITU, masa ga ngerti maksud gue?"
Woohyun mikir bentar, "Ohh.... iya ya, emang."
"SERIUS LO!?" Mata Gyu mendadak gede beberapa milimeter.
"Serius." Woohyun nyengir. "Tapi seru, Uyon pengen lagi."
Sesuatu memang telah terjadi antara Woohyun dan Gyu tadi malam tepatnya saat Gyu mabuk.
Sesuatu yang membuat Gyu sampai tiduran setengah naked bareng Woohyun, padahal biasanya dia selalu tidur pake kaos dan celana panjang.
Sesuatu yang bikin Gyu susah jalan gara-gara pantatnya mati rasa.
Sesuatu yang bikin dada ama lehernya Gyu banyak bekas tanda merah.
...
...
...
...
...
OKe... stop dulu pemirsa, sebelum imajinasi dan pikiran kalian udah merembes ke arah yang tak terkira, mari saya jelaskan.
Jadi begini!
Semalam Gyu mabuk alkohol, tau kan orang mabok kayak gimana? edan eling, setengah waras, setengah ngelindur. Nah, Woohyun ngajak Gyu maen game monopoli, itu loh permainan yang pake kartu, dadu, uang mainan kertas, ga usah author jelasin lah, kalian juga tau.
Si Gyu belum pernah main monopoli, jadi Woohyun ngajarin dia langkah-langkah step by step memainkan monopoli sebagai pihak Bank, penyewa, pembeli dll.
Selama permainan, si Gyu kalah melulu, dia gak bakalan puas sebelum menang ngalahin Woohyun, mereka berdua main monopoli selama lima jam, lima ronde sampai akhirnya Gyu menang satu milyar (duit kertas boongan). Walau mabok tapi otaknya Gyu encer banget kalo urusan hitung menghitung.
Badannya Gyu ama Woohyun ampe merah bentol digigitin nyamuk, Gyu juga cuma pake kaos dalem ama celana pendek gara-gara kepanasan AC rusak. Pas mau ngambil minum di dapur, Gyu kepeleset kulit pisang yang dibuang Myungsoo, akhirnya Gyu jatoh kebanting di lantai, pantatnya kena sudut meja, dia pun K.O. Woohyun membantu Gyu jalan ke kamar, mereka pun langsung tidur.
So... Nothing happened between them, tapi si Gyu udah paranoid duluan, dia mikir yang nggak-nggak, dia mengira Woohyun udah berbuat yadong/mesum padanya.
Kembali ke dialog!
"Berapa lama melakukannya?" tanya Gyu.
"Lima jam lima ronde sampe hyung beneran puas."
"ASTAGA!" Gyu nyaris kena serangan jantung. "LO TEGA SIH!? ITU KAN PERTAMA KALINYA BUAT GUE!"
"Justru karena itu Uyon ngajarinnya pelan-pelan."
Si Woohyun belom mudeng, yang ada dipikiran Woohyun yaitu si Gyu ngebahas soal permainan monopoli semalam, obrolan mereka berdua kagak nyambung.
"Gue nggak nyangka bakal melakukannya ama Woohyun, adik gue sendiri." Gyu frustasi.
Tetep aja Woohyun gak ngerti, emang kenapa kalo maen monopoli ama adik sendiri? ada yang aneh?
"SIAPA YANG NGAJARIN LO BEGITU!?" Gyu tetep sewot.
Hmmm... kalo gak salah sih dulu Hoya beli satu set monopoli di toko maenan, tapi karena di ulang tahunnya dia dikasih kado monopoli, ia pun memberikan satu pada Woohyun dan mengajari cara bermain.
"Hoya yang ngajarin." balas Woohyun.
"Hoya edan, ngajarin adik gue yang ga bener."
"Hyung ketagihan?" tanya Woohyun (Ketagihan maen game monopoli).
"BERARTI LO UDAH PERNAH AMA HOYA!?"
"Ama Sungyeol, Myungsoo juga pernah."
Woohyun udah pernah main game monopoli bareng Sungyeol dan Myungsoo, Sungyeol jago banget kalo maen gini soalnya dia punya banyak taktik licik merebut duit lawan.
"DEMI APAPUN WOOHYUN! JANGAN GITU LAGI!" Gyu buka lemari, ngambil kaos putih dan celana jins robek-robek.
"Kalo hyung mau, nanti kita bertiga ama Sungyeol."
"AMIT-AMIT." Gyu jalan keluar kamar sambil terpincang-pincang. "Woohyun parah, kacau, pokoknya gue gak ikhlas dunia akherat, lo maennya kasar, gue sampe gini."
Sekarang di kamar hanya ada Woohyun yang duduk dalam kebingungan.
Dalam pikirannya, banyak pertanyaan berputar-putar.
Padahal kan semalam mereka cuma maen game, tapi kenapa si Hyung sewot banget? sejak kapan permainan game monopoli terkesan menjadi permainan yang begitu laknat dan bejat?
Entah kesalahpahaman ini akan terbukti atau selamanya si Gyu bakal terus mengira yang nggak-nggak. Kasian Gyu... dia mengira bekas gigitan nyamuk itu adalah kissmarknya Woohyun. Padahal adiknya itu sama sekali gak melakukan sesuatu.

High School Love OFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang