Keluarga Bahagia.

3.5K 162 9
                                    

Balik lagi nih Gifarnya..
Gimana yah...
Dari pada penasaran
Happy Reading...

----(+-+)-----

"Lho? Mau kemana? Sarapan dulu." sergah vita

"Nanti aja bu.. Gifar sudah telat masuk kuliah."

"Jam berapa kamu masuk kuliah?" tanya rasyid.

"Jam sepuluh yah, udah ah gifar berangkat. Assa..." ucapan gifar terhenti melihat ayahnya geleng2 kepala.

"Ada yang salah sama gifar yah?" tanya gifar heran.
"Lihat jam." kata vita. Gifar melihat jam dan melotot lalu terkekeh sendiri.

"Hehe... Aku kira udah siang. Soalnya mataharinya terang banget." kata gifar cengengesan.

"Hh... Ayo sarapan yang benar." kata rasyid. Gifar duduk dan mengambil makanan dan melahapnya penuh nikmat.

"Bagaimana kuliahmu nak, sekarang semester berapa?" tanya vita

"Semester akhir bu. Doakan gifar ya bu ayah... Semoga gifar lulus tahun ini." kata gifar.

"Pasti sayang. Ibu dan ayah tak pernah luput mendoakan kamu." jelas vita. Tangannya mengelus kepala gifar penuh sayang.

"Bu. Airi kemana?" tanya gifar penasaran karena tak melihat adiknya itu duduk makan bersama.

"Dia pusing lagi katanya, jadi ibu biarkan dia tidur dulu. Bentar bunda bawakan makanan keatas." jelas vita

"Ya allah... Kok gifar gak tau bu. Sini biar Gifar yang bawa makanan keatas ajah." vita mengangguk lalu mengisi makanan diberikannya kepada gifar.

"Bujuk dia kalau dia tidak mau makan ya nak." kata rasyid
"Iya ayah.. Gifar keatas dulu ayah bu." keduanya mengangguk.

"Mas aku bahagia memiliki putra seperti gifar. Walaupun aku bukan ibu kandungnya dia begitu menghormatiku. " isak vita

"Aku juga bangga padanya. Diusianya yang masih 21 tahun sudah mau menyelesaikan kuliahnya tinggal menunggu sidang. Aku juga bangga karena dia begitu menghormati kedua orang tuannya dan dia menyayangi adiknya meskipun beda ibu." li Rasyid meneteskan air mata haru.

Dibawanya kedalam dekapan kepala vita. Vita terisak dalam dada rasyid. Rasyid memejamkan matanya mengingat masa lalunya yang begitu indah dia lalu bersama rahma.

Kau selalu membuatku tersenyum
Kau selalu menyambutku pulang kerja dengan senyuman manismu
Kau selalu menangis dalam dekapanku
Kau selalu sedih dibahuku

Kau selalu bersandar padaku
Kau selalu ada saat aku susah, sedih dan senang.
Tapi sekarang tak ada yang membuatku tegar,
Tak ada yang mendorongku saat aku jatuh dalam masalah.

Walaupun aku memiliki seorang wanita lain
Namun semua hati dan jiwa ragaku masih dimiliki olehmu.

Gifar masuk kedalam kamar airina. Kamarnya rapih dinding berwarna pink persisi kamar wanita.
Dilihatnya gadis kecil tengah meringkuk diatas kasur dengan selimut yang tebal.

Airina Al-fatih (jangan nanya artinya wkwk) putra dari ayahnya dan ibu vita. Adik tirinya tapi dia menyayanginya seperti adik sedarahnya. Airi saat ini baru memasuki kuliah usianya 18 tahun baru lulus sma. Dia kuliah ditempat kuliahnya gifar. Supaya gifar bisa mengawasi adiknya ini begitulah kata rasyid. Saat ini Airi sering sakit dalam beberapa bulan terakhir. Ketika diajak ke dokter dia tidak mau dia akan menjawab 'airi gak apa2 kok. Cuma kecapean.'

"Airi bangun dek.. Ayo makan." kata gifar lembut.
"Hmmm.. Pusing bu, airi pusing gak kuat bangun." gumam airi

"Ini kaka dek. Ayo kakak bangunin." kata gifar sambil berusaha mendudukan airi dan menyandarkannya ke kepala kasur.

"Eh... Kaka. Airi pusing kak. Pusingnya muter gitu kak. Airi gak kuat." gumam airi.

"Maka dari itu kamu harus makan, airi. supaya cepat sembuh. Kamu mau kuliah hari ini?" kata gifar lembut.

Entah karena apa di kampus gifar akan bersikap tegas dan dingin kepada wanita. Tapi bila sudah berhadapan dengan adik dan ibunya sikap itu akan menguar entah kemana. Gifar akan menjadi lembut dan penyayang.

"Suapin kak. Airi kan sakit harus disuapi." Airi merajuk
"Hhh... Manja banget adiknya kakak. Iya kakak suapin deh.. Kamu mau kuliah tidak hari ini?" Gifar mengelus kepala Airi penuh sayang.

"Ihh... Aku kan manjanya sama kakak ayah dan ibu. Kalo ke pacar gaklah." jawab Airi enteng.
"Kamu punya pacar, Airi?" tanya gifar menahan marah

"Eh... Gak gak. Gak kak itu cuma perumpaman ajah. Lagian aku kan sudah berhijab mana mau aku pacaran mending buka ajah jilbab aku ini kalo pacaran." cerocos Airi.
Gifar tersenyum.

"Kakak gak gila kan?" kata Airi tanpa dosa. Merasa kesal disebut gila
Tak
Dijitaknya kepala Airi.

"Ya enggaklah. Kakak masih waras." kata gifar kesal dengan menekan kata waras. Airi malah cekikikan

"Habis kakak malah senyum2 sendiri." kata Airi
"Iya deh.. Enggak senyum lagi." selesai makan Gifar memberikan air kepada Airi. Airi langsung meneguk sampai tandas.

"Ih.. Minum obatnya mau pake apa? Airnya kamu habiskan?" Gifar bangkit dan keluar kamar mengambil air untuk adiknya lagi.

"Gimana Airi mau makan kan, far?" tanya Vita ketika Gifar akan melangkah ke kamar Airi.

"Mau kok bu. Bahkan sampai piring dia makan." gurau Gifar.
"Alhamdulillah... Masa iya dia makan beling kuda lumping dong?" kata Vita sambil tertawa pelan.

"Bu, ayah sudah berangkat?" tanya rasyid karena tak menemukan ayahnya
"Sudah dari tadi nak." kata Vita sambil berlari ke dapur. Karena lupa sedang mencuci piring dan kran airnya tidak dimatikan.

"Airi ini airnya ayo minum obat." kata Gifar ketika sudah masuk kamar Airi.
Diambilnya obat dan meneguknya dengan air. Gifar cekikikan.

"Kenapa kak. Kok ketawa gitu. Tuh kan kata Airi juga apa kakak itu gila." kata Airi

"Hhh... Kakak waras Airi. Kakak cuma aneh ajah melihat orang obat cuma beberapa tapi minum sampai segelas tandas." kata Gifar sembari cekikikan.

"Ihh.. Kan pahit kak." Airi merajuk. Bibirnya monyong cemberut.

"Ihh.. Jangan cemberut cantiknya hilang lho." kata Gifar
"Iya iya.. Kak aku mau kuliah hari ini. Berangkat bareng yah." kata Airi. Gifar hanya mengangkat jempol lalu keluar.

"Aku sayang kakak." gumam Airi

Hhh... Kau tahu kak. Jantungku selalu berdetak kencang ketika disamping .
Aku mencintaimu, menyayangimu
Bukan sebagai adik kepada kakak
Tetapi sebagai wanita jepada pria
Tapi aku sadar kita saudara
Rasa ini akan ku hapus
Aku tak ingin persaudaraanku retak denganmu
Aku senang menjadi adikmu
Aku senang kau perhatikan
Aku bahagia kah menyayangiku
Aku berdoa semoga kau bahagia
Dan kau mendapatkan pendamping yang setia. Batin Airi


Nah lho?? Kok airi ngomong begitu? Ada apa yah?
Yooo.... Tunggu nextnya yah

Salam piss ✌
Sorry typo bertebaran

Perjalanan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang