RINDU MENYERUAK.

2K 102 4
                                    

Typo bertebaran...
Happy reading kawan....

Sudah satu minggu saat Gifar diwisuda. Saat ini Gifar tengah ikhtiar bekerja keras untuk kehidupan masa depannya. Dia ingin menafkahi wanita yang akan menjadi istrinya kelak dengan uang hasil jerih payahnya sendiri.

"Pak schedule bapak hari ini hanya sampai pukul 11.00." kata sekretaris Gifar.
Saat ini Gifar menduduki kursi manager dikantor Ayahnya diperusahaan Al-Fatih.

"Oh iya baik. Saya juga ada acara." kata Gifar.
"Baik. Saya permisi dulu pak." kata sekretaris itu.
"Silahkan.. Bekerja lagi." kata Gifar.

Gifar segera mengerjakan pekerjaannya. Karena dia ingin menemui sahabat2 dikampus.
Gifar mengambil ponselnya mencari kontak dan menelponnya.

"Kawan... Kapan main ke kampus." tanya diseberang sana setelah salam.

"Insyallah hari ini bisa. Kau masih ada kelas?" tanya Gifar.
"Masih nanti bubar jam 12.00." kata diseberang sana.

"Oke nanti aku kesana satu jam lagi." kata Gifar melihat jam tangannya.

"Oke.. Kita tunggu." kata diseberang sana. Panggilan sudah terputus.

Gifar merapikan pekerjaannya dengan ditata rapi. Segera dia keluar ruangannya..
"Saya pulang duluan yah... Man." kata Gifar kepada sekretarisnya.

Dia sengaja memilih sekretaris laki2 agar lebih nyaman bekerja. Ah, sudah lupakan masalah pekerjaan. Aku saat ini merindukan sahabatnya lebih tepat gadis berlesung pipi itu. Batin Gifar.

45 menit Gifar mengendarai mobilnya menuju kampus. Dia segera turun setelah mematkirkan mobilnya. Dia begitu merindukan kampus, karena gadis itu. Suasana hatinya berubah saat berbicara dengan gadis itu.

Dia terus menyusuri lorong kampus, memperhatikan setiap sudut kampus dimana dia dan sahabatnya saling berkumpul bercanda berbagi suka dan duka.

Gifar melihat taman dan duduk dibanhku taman kampus. Ketika sedang asyik memperhatikan sekitar. Gifar tersentak tepukan dari belakang, segera dia putar badan. Ternyata sahabatnya Gifar tersenyum padanya. Tapi malah membuat wanita itu diam.

"Ada apa?" tanya Gifar lembut.
"Ah... Tidak kenapa2 hanya aku mengenalmu dari belakang. Yasudah kudatangi saja kamu. Ternyata benar." kata gadis itu sambil cekikikan. Gifar hanya tersenyum.

"Kemana yang lain?" tanya Gifar.
"Mereka dikantin. Yuk, ke kantin." kata gadis itu.
"Boleh ayo, Nis." kata Gifar.

"Hei... Hari ini Gifar kemari. Tadi dia nelpon gue." kata Luthfi.
"Seriusan?" tanya Zahra antusias. Luthfi hanya mengagguk.
"Katanya sih bentar nyampe." kata Luthfi lagi. Zahra mangut2. Tapi Fatma hanya diam sambil meneguk jus melonnya.

"Nah itu dia yang kita tunggu." kata Zahra menunjuk dengan dagunya. Fatma dan Luthfi menoleh yang ditunjuk Zahra.

"Assalamualaikum." kata Gifar.
"Waalaikumsalam. Kok tau kami disini." tanya Luthfi..
"Tadi aku di taman. Terus ketemu Anisa ngasih tau kalian disini. " kata Gifar. Mendengar itu Fatma tambah lesu.

Flashback.....

Fatma dan Anisa sedang di toilet. Fatma mengantar Anisa ke toilet untuk memoles make up pada wajah Anisa.

"Fatma." kata Anisa
"Kenapa, Nis." kata Fatma
"Aku mau cerita sama kamu, lebih tepatnya curhat." kata Anisa yang masih sibuk memoles lipstik pada bibirnya.

"Iya, sejak kapan kamu suka memakai make up." tanya fatma heran.
"Nah itu yang mau aku ceritain."kata Anisa

"Yaudah tinggal cerita aja." kata Fatma.
"Jadi aku make-up itu aku pengen terlihat cantik didepan lelaki. Dia itu bai....." belum selesai bicara Fatma memotongnya cepat.

Perjalanan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang