JADI CINTA

2.4K 116 4
                                    

Kembali lagi....
Happy reading.....

----(+-+)------


Detik berganti detik
Menit berganti jam
Jam berganti Hari
Hari berganti bulan
Bulan berganti tahun.

Tak terasa Gifar sudah akan wisuda tepatnya dua hari lagi. Semua persiapan untuk wisuda sudah siap tinggal menunggu hari H. Pertemanan dengan tiga wanita dan Luthfi semakin erat. Walaupun Gifar terkadang terkesan dingin. Tapi mereka begitu lengket seperti permen karet.

Akan tetapi, tanpa disadari persahabatan mereka juga menumbuhkan benih-benih cinta. Entah wajar atau tidak pertemanan gadis dengan pria.

Banyak orang berkata
tidak ada persahabatan wanita dan pria, mereka pasti akan terjebak cinta. Ada cinta bertepuk sebelah tangan ada juga saling cinta.

Itulah yang ditakuti Gifar, takut cintanya semakin besar kepada Fatma. Cinta lelaki dewasa kepada wanita. Dia juga takut zinah, karena Gifar selalu ingin menatap Fatma.

Tapi, rasa itu tak hanya dirasakan oleh Gifar. Fatma juga merasakannya. Dia bertekad mendapatkan hati Gifar. Fatma pernah berpikir
Bisakah lelaki dingin dicairkan hatinya? Begitulah pikir Fatma.

Keduanya tengah memikirkan satu sama lain diwaktu yang sama ditempat sama hanya berbedanya Fatma dikamarnya dan Gifar dikamarnya.

Tok....tokk
"Fatma." kata seseorang dibalik pintu kamar Fatma.
Tapi Fatma masih enggan meninggalkan dunia lamunannya.
Cklek...
"Nak, ini mamah. Mamah masuk yah." kata seseorang yang memanggil dirinya Mamah.

"Ya Allah... Dipanggil dari tadi kirain sudah tidur. Ternyata melamun sambil pakai headseat. Senyum2 sendiri lagi" Mamah Fatma hanya geleng2.

Dilepasnya headseat oleh sang Mama. Fatma terkejut dan menengok dia menjadi tambah terkejut.
"Ya Allah mah, bikin aku kaget. Mamah kok udah ada didalam aja sih. Gak ketuk pintu dulu." gerutu Fatma

"Jaga bicaranya kamu. Sopan sedikit sama mamah. Kamu wanita harus lemah lembut." kata Fatih, kakak laki laki satu satunya. Fatma merasa bersalah dipeluknya sang mamah.

"Maafin Fatma mah, Fatma salah. Fatma janji gak akan mengulanginya lagi." Fatma memohon. Mamahnya mengangguk dan mengelus rambut panjang Fatma.

"Iya lain kali Kalau dengar musik sebelah saja headseatnya. Jangan kenceng2 dengar musiknya bisa budeg telinga kamu." guraunya.

"Ihh.. Mamah doain aku begitu. Kakak kapan pulang." yang tadinya merajuk tersadar ada kakaknya yang sudah pulang dari negeri orang untuk kuliah.

"Baru nyampe. Bukannya dikasih surprise malah dikasih kesal." kata Fatih.

"Kakak liburan apa selamanya disini lagi." tanya Fatma penasaran.
"Selamannya kakak disini. Kakak mau bantuin papah mengelola perusahaan yang papah buat dari titik bawah." kata Gifar.

"Kakak belum pengen punya istri?" tanya Fatma heran
"Eh? K-kok ka-kamu ngomongnya gitu dek?" tanya Fatih kikuk.

"Ih jadi canggung ditanya begitu. Jangan bilang kakak pulang terus berusaha biar menghasilkan uang terus nanti uangnya kakak pakai untuk nikah." kata Fatma. Mamahnya yang tadinya diam mulai angkat bicara.

"Bener begitu bang?" tanya mamahnya
"E-enggak mam. Fatma ih kompor amat sih." Fatih kesal. Ditutupnya pintu kamar Fatma

Kau benar dek.. Terima kasih sarannya... Aku memang ingin pulang untuk bertemu dengannya.... Selain aku merindukan papah, mamah dan adikku sayang. Aku juga merindukan wanita itu.

***

Gifar bangun mendengar alarm yang disengaja pakai. Dia bangun dan menunaikan shalat malam agar menenangkan hatinya. Entah kenapa hatinya kadang berdegup kencang tapi kadang merasa senang.

Perjalanan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang