AKU, KAMU JADI KITA

2.2K 115 2
                                    

Happy reading for my beloved readers

+

+)()()

Tak sulit merasakan kebahagiaan
Hanya sederhana
Seperti api mebakar kayu dalam sekelip mata
Tapi kebahagiaanku bersamamu
Kemarin
Kini
Dan sampai mataku tertutup.

Bila bahagia diujung tandu
Maukah kau mengambilnya?
Atau membiarkan bahagia pergi begitu saja?
Kala bahagia hanya melihat senyumnya terbit
Aku bahagia

-GIFAR AL-FATIH-

++++

SAH!!!

Air mata Fatma tak terbendung lagi. Kini dirinya sudah sah menjadi istri seorang Gifar Al-Fatih

Fatma berjalan bersisiam dengan Husna menuju pelaminan yang sudah ada suaminya kini.

Diciumnya punggung tangan milik suaminya yang kokoh. Gifar membalas dengan mengusap kepala Fatma yang terbalut hijab.

Keduanya menandatangani persyaratan KUA dan mendapatkan buku nikah.
Keduanya mengukir senyum yang tak hilang dari wajahnya.
Mereka menikah setelah Fatma lulus kuliah namun belum wisuda. Ini sudah 6 bulan saat Gifar melamar, dan sampai saat ini juga Anisa belum menampakan batang hidungnya sedikitpun.

Kini tak ada lagi aku dan kamu
Yang ada hanya kita. Batin Gifar senang.

Lalu mereka melanjutkan dengan acara resepsi.

"Barakallah... Fatma, Gifar. Aku hanya berdoa semoga kalian langgeng sampai maut menjemput. Buatlah keluarga kalian harmonis. Jangan saling egois apalagi tak mau kalah. Harga dirinya seorang istri ada pada suaminya." kata Vita

"Iya bu... Makasih yah... Doain Gifar semoga bisa menjadi imam untuk keluarga Gifar kelak kedepannya." kata Gifar

"Amiin... Fatma jangan sedih karena pendidikan yang kamu tuntut selama ini sia2. Tapi kami masih. Bisa menyalurkan lewat apapun. Bekerja boleh asal ada aturannya ya nak. Jangan sedih karena pendidikan tinggimu sia2." kata Vita

"Tidak bu. Saya menuntut ilmu karena kewajiban dan keharusan seorang muslim muslimah bu.... Untuk kerja saya masih dilema. Saya ingin mengurus suami juga bu. Jadi aku akan pikirkan lagi." kata Fatma

"Iya semoga pilihan yang tepat." kata Vita dan melenggang pergi

"Selamat ya nak... Jadilqh istri yang nurut, sholeha, jangan membangkang. Percayalah pada suamimu. Atau tanyakan secara baik2 mengenai kecurigaanmu." kata Husna

"Iya mamah.... Mah maafkan Fatma yang selama ini belum bisa membahagiakan mamah dan papah." kata Fatma parau karena tertahan oleh isakan air mata.

Didekapnya Fatma oleh Gifar. Dia benci istrinya menumpahkan air mata.

"Jangan menangis. Aku benci air mata yang kau keluarkan. Aku merasa hatiku juga sakit Fatma... Jangan menangis jawzati..." bisik Gifar

Fatma hanya mengagguk kepalanya masih didada Gifar. Baju gifar basah karena air mata Fatma.

"Aduhhh... Pengantin manja bener..." goda Rasyid.

Fatma langsung mengangkatkan kepala dari dada Gifar dan menunduk wajahnya bersemu merah.

"Anakku malu, syid. Jangan begitulah. Dia memang manja." Goda Hisyam

"Papah... Ayah..." rajuk Fatma. Ketiga lelaki itu tertawa melihat kemanjaan pengantin wanitanya.

Perjalanan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang