Renata dan rika, adik iparnya berjalan-jalan dialun-alun kota. Pagi-pagi sekali rika datang kerumah kakaknya, untuk mengajak renata pergi dan meninggalkan ryan yang masih terlelap dalam tidurnya."Kak, pake hijab itu enak gak sih?" tanya rika sambil terus berjalan mengitari batu kerikil. Sesekali mereka meringis merasakan nyeri dibagian telapak kaki.
"Enak ko' hijab itu kan melindungi kita, Jadi gak ada ruginya atau gak enaknya sama sekali.." jawab renata seraya tersenyum.
"Tapi kan panas ka, gerah tau.." adu rika mengipaskan tanganya pada lehernya.
Renata berhenti berjalan, diikuti rika. Lalu menatap lekat adik iparnya itu. "Panasan mana sama di neraka?"
Seketika rika terdiam, sedikit terkejut. Tak lama, Ia terkekeh pelan. "Iya juga yah! Panasan di neraka lah.."
"Jadi..?"
"Jadi apa kak?" rika balik bertanya bingung.
"Jadi.. Kapan adik iparku yang cantik ini akan berhijab?" tanya renata gemas, sambil mencubit pipi rika.
"Ih.. Kakak.. Hehe, kapan yah?"
"Secepatnya!!" ujat renata menyemangati.
"Secepatnya!" ucap rika mengikuti renata. Lalu mereka tertawa bersama.
"Pulang ini kita ke mall yu ka! Kan aku mau beli kerudung sama baju muslimnya." pinta rika.
"Sudah punya uangnya?"
"Emang nya kakak gak mau beliin?" ujar rika mengerucutkan bibirnya.
"Haha.. Bercanda sayang, oh iya! Minta sama kakak kamu aja de.. Dia kan banyak uangnya."
"Hihi bener ka.."
"Kalo gitu, berangkatnya siang aja yah! Kita juga kan belum mandi. Kamu gak usah pulang, mandi dan makan dirumah kakak saja yah!"
"Iya deh!"
Mereka pun melanjutkan perjalanan. Setelah merasa cape dan hari mulai siang, mereka memutuskan untuk pulang.
Apalagi, mengetahui suaminya ditinggalkan dalam keadaan masih terlelap, membuat renata sedikit merasa bersalah.
***
Didepan pintu, ryan sudah berdiri sambil berkacak pinggang menunggu kedatangan istrinya yang pergi tanpa izin sama sekali.
Bahkan, sekarang sudah jam sepuluh lewat! Dua jam lamanya ia menunggu renata diteras depan. Tapi istrinya itu tak kunjung datang.
Tak lama, ia mendengar tawa dua orang perempuan dari arah gerbang. Dan benar saja, renata sudah pulang bersama adiknya. Tertawa bersama seolah tak punya salah padanya karna telah meninggalkanya tanpa izin.
"Eh.. Ryan, sudah bangun?" sapa renata ketika sudah dihadapan ryan. Sebenarnya ia sudah tau ryan berdiri disini sejak tadi. Ia melihat dari bolongan gerbang, dan hal itu membuatnya tertawa renyah bersama adik iparnya. Menertawakan ryan yang seperti anak kecil ditinggal induknya.
Tanpa menjawab sapaan renata, ryan melotot ke arah adiknya. "Adik nakal! Kamu mencuri istri kakak hem?" tuduhnya lalu berniat menjewer rika.
Rika mundur, bergeser ke belakang renata mencoba melindungi diri. "Ih.. Kakak.."
Melihat itu, renata segera menengahi. "Ryan, kamu apaan sih! Gak usah kaya anak kecil deh!" ucapnya sambil terkekeh melihat kelakuan suaminya.
Sementara ryan tidak memperdulikan renata, ia mencoba bersikap cuek pada istrinya.
Sadar dirinya tidak dipedulikan, renata mencoba mendekati ryan yang setengah berlari mengejar adiknya. "Ryan, tadi aku mau bangunin kamu.. Tapi kamu susah dibangunin nya.. Yasudah aku tinggal. Ma'af yah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reversebility
RomancePada akhirnya, manusia tidak bisa menggangu gugat takdir yang sudah ditetapkan. sebenci apapun kita, kalau jodoh? pasti akan menghampiri. Yah, itulah yang saat ini Ryan rasakan. Ia berusha keras memperjuangkan cintanya, cinta suci kepada gadis berji...