19. Dibuat Pergi

99 6 0
                                    


Renata

Berkali kali aku mengucap syukur pada Allah sang pembolak balik hati hambaNya. Dia tidak pernah salah merancang susunan rencana. CintaNya begitu kuat terhadap semua ciptaan Nya, termasuk diriku yang berlumur dosa.

Cinta menyatukan aku dan ryan. Hatinya melalui perubahan yang sangat aku syukuri, hingga mampu membuatku merasa berharga memilikinya. Yah, dia sangat berharga.. Tidak akan pernah aku melepaskanya, sekalipun banyak hati jahat mencoba memisahkan kita.

Kecuali jika takdir tidak membawa kami kembali. Namun aku percaya, takdir cinta tidak akan pernah salah menuntun dua hati.

Kini, hanya do'a dan aduan pilu yang biasa aku lakukan.. Aku meringis, saat diriku hanyut dalam dekapan cinta suamiku, hancur seketika. Aku berada jauh darinya.. Sekarang,

Disini, aku disini menuai rindu..
Membangun kekuatan hati agar tetap tegak, tegar menerima permainan kehidupan.

Sekeras hidupku saat ini, jakarta menunjukkan kekurangan dan kelebihan yang sangat drastis. Keras, juga lembut disaat yang berlawanan.

Sudah lima bulan lamanya aku hidup menyendiri disini, tidak! bukan menyendiri, namun dibuat sendiri.. Aku dibuat pergi jauh dari suamiku oleh mertuaku. Dia merencanakan perpisahan diantara kami, aku dipaksa pergi meninggalkan cintaku.

Ia mengirimkan uang padaku setiap bulanya, tapi sudah habis satu bulan ini, dia tidak memberiku uang lagi. Ah, tak mengapa, sesungguhnya aku tidak butuh itu.. Yang aku butuhkan adalah jawaban,

Jawaban dari setiap pertanyaan ku.
Mengapa ia tega memisahkan aku dan suamiku?
Mengapa ia menyuruhku pergi jauh dari jangkauan cintaku?
Dan beribu pertanyaan lainya, yang jawabanya hanya kudapat senyum getir serta mata yang berkaca kaca.

Aku tau ia menyayangiku, dia mungkin sudah menganggapku sebagai anaknya sendiri. Tapi kekecewaan.. Menghancurkan segalanya. aku pernah membuat hatinya luluh seketika.

Kataku,

"Bunda, aku memang bukan wanita yang baik, aku mungkin orang lain bagimu. Kekecewaan serta kebohongan membuatmu berpaling dariku. Jika kau menganggapku musuh, anggaplah begitu..
Tapi ryan, suamiku, dia adalah anakmu.. Darah daging mu, secara terang dia menunjukkan kebahagiaan nya ada padaku, Mengapa kau memisahkan nya dengan kebahagiaan nya? Aku sangat memyayangimu. Kau tau itu."

Dia menangis mendengar itu, dia memelukku, tapi tidak mengatakan apapun. Tidak menjawab satu pertanyaan pun. Dia tetap membuatku pergi jauh dari suamiku.

Ryan mungkin mencari ku selama ini, atau mungkin juga dia sudah menikah lagi. Segala harap cemas menghantui diriku setiap hari.

Aku mengusap perutku yang sudah membuncit, mengusap pipi yang basah. Melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.

Aku mencari kesibukan dengan berjualan kue. hitung hitung, menambah biaya untuk si kecil nanti.
Sebenarnya, ingin sekali aku pergi kembali ke kota bogor, tempat orang orang yang ku kenal berada. Tapi, aku sudah berjanji tidak akan kesana lagi pada mertuaku. Meski mungkin saja dia sudah melupakan ku, juga janji itu. Karna sudah tak ku dengar kabar darinya lagi.

bahkan, kedua orangtua ku sudah tak menerima ku lagi. mungkin memang lebih baik aku disini dulu sementara. Yah, kuharap hanya sementara.

-

Lumayan lama aku keliling menjual kue, ditengah teriknya matahari siang ini, membuatku cepat lelah. Sebentar sebentar mengusap keringat. hasil nya mungkin tak seberapa, tapi harus tetap ku syukuri.

Aku memilih sebuah masjid untuk beristirahat dan melaksanakan solat dzuhur. ada seseorang yang tengah aku hindari disini, mas yoga.

Dia seorang duda beranak satu. Terlihat sekali dia berniat mendekatiku. Yah, aku mengaku seorang janda padanya. dan ia percaya begitu saja. Memang bodoh, saharusnya aku mengatakan yang Sebenarnya, bahwa Aku masih mempunyai suami. Tapi semua sudah terjadi, sudah tiga kali dia datang ke rumahku bersama anaknya. Itu membuatku risih, akhirnya aku mencoba menghindarinya dengan selalu pergi meninggalkan rumah.

ReversebilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang