Chapter 1

68.1K 3.1K 776
                                    

Severus berjalan sedikit lebih cepat dari normal menuju ke Hospital Wing. Selesai mengajar tadi, dia dapat berita kalau Harry terluka dan dirawar oleh matron Hogwarts, atau yang sering disapa sebagai Madam Pomfrey. Sedikit terlalu kencang, dia membuka pintu Hospital Wing dan melihat seorang anak laki-laki berambut hitam berantakan dan berkacamata, duduk bersandar pada setumpuk bantal di salah satu ranjang Hospital Wing itu.

"Uncle Sev."

Severus menghampiri anak itu, "kenapa denganmu, Harry?"

"Aku jatuh di undakan rumah Hagrid waktu bermain dengan Fang. Kata Madam Pomfrey, tulang kakiku retak. Sudah sembuh sih, tapi Madam Pomfrey tetap mau aku berjalan pakai tongkat untuk dua sampai tiga hari," Harry memandang sebuah kruk di samping tempat tidurnya.

Severus duduk di sisi tempat tidur dan memandang bocah berumur sepuluh tahun itu, "kenapa kau bisa begitu ceroboh?"

"Maafkan aku," Harry menunduk.

"Aku tidak marah padamu," kata Severus, menyentuh wajah Harry supaya anak itu kembali memandangnya, "hanya saja... rasanya baru bulan kemarin kau patahkan tanganmu karena jatuh dari pohon di Hutan Terlarang. Lalu, kalau aku tak salah hitung, baru tiga hari yang lalu kau masuk ke sini karena meledakkan ramuanmu."

Mata hijau Harry mengisyaratkan penyesalan.

"Mau tidak mau aku harus menghukummu. Selama seminggu, aku larang kau keluar dari kastil. Mengerti?"

Harry mengangguk.

"Dan kalau dalam masa itu kau masih saja terluka, aku akan mengurungmu di kamar. Aku serius."

"Ya, Uncle Sev."

Severus menepuk kepala Harry dengan lembut. Saat itu Madam Pomfrey datang dan dia tampak lega melihat Severus.

"Oh, Severus. Lama-lama aku khawatir persediaan ramuan obat di sini akan habis hanya untuk Harry," ujar wanita itu.

"Tak usah khawatir, Poppy. Aku yakinkan kau kalau aku punya pasokan khusus untuk itu."
Harry nyengir serba salah.

"Minum ini, nak. Setelah itu kau bisa kembali ke kamarmu bersama Severus," Madam Pomfrey menyodorkan segelas ramuan pada Harry yang langsung meminumnya habis meski harus mengerenyitkan keningnya setelah itu.

"Pahit..." keluh Harry, "apa setelah ini aku boleh minum jus labu?"

"Tidak sebelum kau habiskan makan malammu," kata Severus, "bisa ku bawa dia sekarang, Poppy?"

"Tentu saja. Dan pastikan aku tidak akan melihatnya di sini dalam waktu dekat, Severus."

"Aku tidak janji," kata Severus sambil membantu Harry berdiri dengan tongkatnya.

Harry berhasil berdiri seimbang dengan bantuan tongkat kayu itu, lalu dia memandang Madam Pomfrey, "terima kasih, Madam Pomfrey."

Matron itu hanya tersenyum dan membiarkan Harry meninggalkan Hospital Wing bersama Severus.


"Tunggu aku di sini dan jangan berkeliaran!" Severus membantu Harry duduk di sofa tunggal dekat perapian yang menyala.

Harry patuh dan tetap duduk sementara Severus, tanpa bicara lagi, masuk ke dalam labnya. Harry menguap sedikit karena bosan. Inginnya sih naik ke kamarnya dan rebahan tau tidur sekalian. Tapi karena Severus menyuruhnya menunggu, berarti pria itu tidak akan lama ada dalam lab.

Anak laki-laki itu mencari sesuatu yang bisa dia baca. Lalu dia menemukan Daily Prophet di meja. Harry sebenarnya tidak begitu suka membaca koran, tapi yah—dari pada mati bosan, tak ada buku, koran pun jadilah.

Here We Are (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang