Chapter 28

24K 1.3K 152
                                    

Hujan deras membasahi bumi semenjak pagi, hingga sore ini belum ada tanda kalau hujan akan berhenti. Langkah sepasang kaki cepat menyusuri jalan setapak membelah taman indah di sebuah manor yang mewah. Titik-titik air hujan yang membasahi sekujur tubuhnya kini menggenang di lantai marmer putih di teras depan manor itu. Jubahnya basah kuyub dia lepas dan sosok jangkung itu pun membuka pintu kayu rumahnya.

"I'm home!" seruan Draco menggema di lobby depan manor itu, dan karena tak ada yang menjawab, pastilah tak ada orang di ruangan dekat pintu utama. Draco menyibak poninya yang menutupi separuh wajahnya. Lalu dia menggantungkan jubah basahnya di tempat yang sudah disediakan di dekat pintu.

Lalu dia pun menuju ke kamarnya yang ada di sisi selatan manor itu. Di dalam kamar pun kosong, membuat Draco heran. Kemana Harry? Biasanya sore seperti ini selalu dihabiskan si kacamata itu untuk membaca buku atau sekedar bersantai di kamar. Tapi hari ini... Harry tak melakukan kebiasaannya di hari hujan. Malas berpikir, Draco lalu menuju ke kamar mandi untuk berbilas. Badannya terasa dingin dan sakit karena terkena terpaan air hujan yang luar biasa lebat di luar sana.

Setelah menyamankan diri di bawah siraman air panas di shower, Draco mengambil piyama handuknya dan kembali ke kamar, ternyata Harry sudah ada di sana.

"Baru pulang, Draco?" tanya Harry yang membawa beberapa buku tebal di tangannya.

"Dari mana?" tanya Draco sambil mengeringkan rambut pirangnya yang kini sudah memanjang melewati pundaknya. Membuatnya jadi duplikat Lucius, sang ayah, dengan sempurna.

"Perpustakaan. Tadi kiriman buku dari Hermione baru saja datang, padahal aku cuma pesan dua, tapi dia memberiku hampir sepuluh judul buku. Sampai butuh dua burung hantu untuk mengantarnya," kata Harry sambil meletakkan buku-buku itu di meja kecil dekat tempat tidur, "oh iya, Mum bilang dia akan pergi bersama Father untuk makan malam di luar. Katanya sih, ini hari peringatan pernikahan mereka."

Draco hanya berkomentar 'hmm' singkat, lalu dia pun berganti pakaian. Sementara Harry membaca di dekat jendela besar menuju balkon, Draco merebahkan diri di tempat tidur king size di kamar itu.

Tak terasa tiga tahun sudah berlalu sejak mereka lulus dari Hogwarts. Dan semenjak lulus, Harry pun tinggal di Malfoy Manor sebagai anggota keluarga Malfoy yang baru. Severus juga akhirnya tinggal di manor itu atas 'ajakan' Narcissa. Sekarang rumah Severus di Spinner's End benar-benar jadi rumah persinggahan saja. meski begitu, jadwal bersih-bersih setiap musim panas masih rutin dilakukan supaya rumah itu tetap terawat.

Severus sendiri masih mengajar di Hogwarts, membuat Harry sempat senewen di tahun pertamanya lulus karena dia tidak bisa lagi sering-sering bertemu dengan ayah kebanggaannya itu. Tapi sekarang Harry sudah santai saja karena dia juga punya pekerjaan lain. Ya—sekarang, hampir separuh dari anggota Dumbledore's Army telah diterima sebagai Auror muda di Kementrisn. Mereka lulus dengan sangat memuaskan dan telah beberapa kali terjun langsung dalam menangani kasus yang masuk ke Kementrian. Harry, sebagai pahlawan perang dan ditambah dengan kemampuannya yang memang tinggi, mempunyai prospek cerah untuk segera naik jabatan menjadi salah satu jajaran Elite Auror.

"Oh iya, Draco. Mum tadi membuatkanmu pumpkin pudding ."

Baru saja Draco hendak protes, Harry sudah bicara lagi.

"Katanya kali ini kau tenang saja. Mum sudah belajar private dengan Mrs Weasley sejak minggu kemarin, jadi rasanya pasti enak."

Draco memutar bola matanya, "Mum itu... kalau disuruh buat main dishes pasti enak rasanya, tapi kalau sudah masuk pastry... aku rasa itu kelemahannya."

Harry tertawa, "jangan bilang begitu. Aku tadi sudah coba dan rasanya memang enak kok."

"Kau ini... kenapa jadi membela Mum, sih?"

Here We Are (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang