Tak terasa bulan sudah berganti dan tak terasa juga Oktober pun sudah hampir berlalu. Hogwarts kini menanti perayaan Hallowen yang Harry tahu pasti, masakannya akan lebih istimewa dari hari-hari biasa. Kebetulan Hallowen jatuh pada hari jum'at, tapi Severus –yang menahan Harry usai pelajaran ramuan kemarin- bilang kalau sebaiknya Harry menikmati hidangan pesta di Aula Besar bersama teman-temannya. Hari sabtunya, baru datang ke tempat Severus.
Saat Harry memberitahukan rencana ini pada Draco lewat jurnal mereka, Slytherin muda itu tampak kesal, terlihat dari tulisannya yang sedikit berantakan, tapi toh Draco menerima saja. sore ini Harry dan teman-temannya berkumpul di ruang rekreasi Gryffindor setelah pelajaran usai. Mereka mengobrol seru sambil menungu waktu makan malam, sekaligus tidak sabar untuk ke Aula Besar. Dekorasi Aula Besar pagi tadi sangat luar biasa. Harry sih sudah biasa, tapi melihatnya bersama teman-teman yang lain memberi kesenangan tersendiri.
Hanya satu yang membuat Harry sedikit kesal. Lagi-lagi bekas lukanya terasa nyeri. Sejak kelas Pertahanan terhadap Ilmu Hitam siang tadi. Padahal yang terakhir kali itu sudah lama sekali. Dan Profesor Quirell sama sekali tidak berbuat sesuatu yang mencurigakan. Tapi bekas luka itu terus menerus terasa panas.
"Harry, kau oke?" tanya Ron.
"Hah? Apa?"
Ron memandang Harry seperti sedang memandang pasien gawat darurat, "wajahmu pucat, Harry. Kau sakit?"
Harry menggeleng, "tidak. Aku baik-baik saja."
"Tapi wajahmu beneran pucat, Harry. Lebih baik kau ke Hospital Wing," usul Seamus.
Harry tetap menggeleng, "aku baik-baik saja. aku tidak perlu he Hospital Wing. Besok aku akan menemui Profesor Dumbledore," katanya. Lalu dia berdiri, "ayo ke Aula Besar, aku lapar sekali."
Ron pun mengikuti Harry, bersama anak-anak Gryffindor lain yang juga mau ke Aula Besar. Sampai di hall utama kastil itu, Harry berjalan melewati sekelompok anak perempuan yang sedang berbisik-bisik. Harry hanya sempat mendengar sekilas saja. seperti 'mengunci', 'kamar mandi' dan 'sok tahu'. Harry tak sempat berpikir karena Ron sudah menyeretnya supaya dia duduk di sebelahnya.Makan malam Hallowen sangat menggugah selera. Harry dengan cepat menghabiskan porsi utamanya dan setelahnya langsung mengambil sepotong pie labu sebagai penutup. Aula Besar riuh dengan obrolan para murid, mirip seperti suara sekelompok lebah yang sedang terbang. Tapi Harry suka dengan suasana seperti ini. Sesekali dia melirik ke meja guru dan meja Slytherin. Sepertinya baik Severus maupun Draco sama-sama menikmati makan malam hari ini. Harry jadi bisa sedikit melupakan nyeri di bekas lukanya.
Selaginya seru mengobrol dengan teman-temannya, Harry, dan sepertinya semua yang ada di Aula Besar, dibuat terkejut karena mendadak pintu Aula Besar yang tertutup terbuka dan masuklah Profesor Quirell yang berlari panik dengan wajah pusat pasi.
Dengan suara melengking tinggi, dia berteriak, "TROLL! ADA TROLL DI BAWAH TANAH!" dan detik berikutnya, dia pingsan.
Suasana gembira segera berubah mencekam. Murid-murid langsung berdiri dan berusaha meninggalkan tempat mereka. Saat itu Profesor Dumbledore berdiri dan meminta supaya semua murid tenang. Dia memerintahkan para prefek mengawal murid-murid kembali ke asrama. Harry dan Ron pun mengikuti Percy yang merupakan prefek Gryffindor. Namun di tengah jalan, Harry baru sadar kalau sedari tadi dia tidak melihat Hermione.
"Ron!" dia menahan tangan sobat barunya itu, "Hermione... dia tidak ada."
"Apa?"
"Dia tidak ada waktu makan malam tadi. Kita harus mencarinya!" Bermodal keberanian yang sangat nekad khas Gryffindor, Harry dan Ron memisahkan diri dari barisan Gryffindor.
"Apa kau tahu dimana dia?" tanya Ron sambil berlari mengikuti Harry.
"Aku punya perkiraan," Harry teringat percakapan anak-anak perempuan di Aula Besar tadi, "kamar mandi perempuan di lantai bawah. Itu jarang sekali didatangi. Hermione mungkin di sana."

KAMU SEDANG MEMBACA
Here We Are (complete)
FanfictionAuthor Aicchan REPUBLISH PS : Beberapa chap di privat