Dua minggu setelah Umbridge resmi menjadi penghuni Azkaban, kegiatan di Hogwarts benar-benar kembali seperti semula, meski belum seratus peren, karena pertandingan Quidditch antar asrama tidak dilaksanakan karena terbatasnya waktu, apalagi siswa kelas lima dan tujuh sudah mulai memasuki persiapan O.W.L dan N.E.W.T. Tapi lepas dari itu, semua baik-baik saja. Dan yang membuat Harry senang luar biasa adalah kabar kalau Hagrid sudah kembali. Sejak tiba di Hogwarts tahun ajaran ini, Harry benar-benar tidak penah melihat sahabatnya yang separuh raksasa itu. Karenanya, usai pelajaran hari itu, Harry, Ron dan Hermione langsung berlari menuju ke pondok Hagrid, mengetuk pintunya dengan semangat. Wajah tiga Gryffindor itu sumringah saat pintu terbuka dan muncullah Hagrid, bergantian mereka memeluk pria bertubuh besar itu.
"Lama tak berjumpa, kalian bertiga," kata Hagrid, menyuguhkan teh dan kue batunya yang biasa. Karena terlalu rindu, trio itu pun sangat menikmati suguhan khas dari Hagrid itu.
"Dari mana saja kau selama ini, Hagrid?" tanya Harry, "kami tak melihatmu sejak awal tahun ajaran."
Hagrid duduk di sofa tuanya yang berderit menahan berat tubuh separo raksasa itu, "Dumbledore memberiku sebuah tugas penting. Makanya aku sampai harus pergi sementara dari Hogwarts."
Mengerti kalau tugas itu bukan sesuatu yang boleh mereka ketahui, trio Gryffindor itu pun diam saja. Mereka lalu mengobrol ringan, Harry, Ron dan Hermione bergantian bercerita tentang apa saja yang terjadi selama Umbridge ada di Hogwarts. Tentang Diagon Alley, keonaran yang mereka lakukan untuk membuat Umbridge jengkel, lalu yang terakhir, tentang pengusiran Umbridge dari Hogwarts secara tidak hormat. Mereka semua pun tertawa-tawa.
Karena terlalu senangnya mengobrol, mereka sampai tidak sadar kalau hari sudah hampir gelap. Hagrid pun menyuruh tiga remaja itu untuk kembali ke kastil dan berjanji kalau dia akan makan malam di Aula Besar.***
Di Aula Besar, beberapa menit sebelum makan malam di mulai, Draco akhirnya menemukan Harry dan dua sobatnya. Kadang Draco heran, Harry bisa begitu cepatnya hilang dari pandangan. Memang sih sekarang si Umbridge sudah tidak ada, tapi apa dia lupa masih ada bibit-bibit Death Eater di Slytherin yang masih mengincarnya?
"Dasar, Gryffindor... sama sekali tidak waspada," gumam Draco. Tak lama, meja-meja panjang di Aula Besar pun sudah dipenuhi beraneka makanan lezat yang menggugah selera. Draco membalik piringnya dan bersiap untuk makan. Tapi—rasanya tidak enak juga kalau sendirian. Blaise dan Theo entah dimana, belum muncul juga sampai sekarang. Dugaan Draco sih, mereka berdua pasti sedang asik sendiri di kamar sampai lupa waktu. Menghela nafas, Draco pun mulai mengisi piringnya dengan makanan yang sudah tersedia.
Si meja Gryffindor, Harry memandang Draco yang makan sendirian di ujung meja Slytherin. Kemana Theo dan Blaise? Padahal biasanya mereka selalu bersama Draco kapan dan di manapun.
Tapi karena sepertinya Draco enjoy saja, Harry pun mulai memindahkan makanan dari piring saji ke piringnya sendiri. Namun belum lagi Harry menyuapkan makan malamnya, mendadak terdengar suara piring yang terbanting ke lantai. Terdengar suara pekik panik anak-abak perempuan. Dan saat tahu piring siapa yang terjatuh, Harry langsung berdiri meninggalkan meja Gryffindor dan berlari menuju meja Slytherin, tak peduli pada yang lain.
"DRACO!"
Tubuh Draco terkulai di lantai batu Aula Besar, wajahnya pucat dan tubuhnya menggigil hebat. Para guru langsung menghampiri Malfoy muda itu, Madam Pomfrey paling depan.
"Draco! Draco bertahanlah!" Harry menggenggam tangan Draco, memandang Madam Pomfrey yang langsung memeriksa keadaan Draco.
"Severus, tolong periksa makanan di piring Mr Malfoy!" kata Madam Pomfrey, "Hagrid, tolong bawa dia ke Hospital Wing bersamaku!"
![](https://img.wattpad.com/cover/79943717-288-k817267.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Here We Are (complete)
FanfictionAuthor Aicchan REPUBLISH PS : Beberapa chap di privat