Mike Pov,-
Semua pers sudah berkumpul,kamera berserak,puluhan pasang mata menatap lurus ke arah kursi kosong di depan mereka,menantikan bintang yang akan segera mereka temui.
"Wahh itu Mike....cepat foto"sorak mereka heboh saat aku datang menuju kursi yang sudah di siapkam teamku.
"Angeline ternyata benar,ayo ambil gambarnya"sorak mereka lebih heboh saat gadis cantik berambut hitam panjang,tubuhnya yang tinggi,gayanya yang anggun,sangat sempurna.
Namanya Angeline Carol dia Pacarku.Flasback
"Mike,kamu harus bekerjasama dengan rencana kami. Angeline sedang naik daun kalau kamu jadi pasangannya itu bakal naikin popularitas kamu"P' Wan terus saja meceramahiku.
Gue tau kalau gue sampai ikutin ini semua,maka impian gue selama ini bakal terwujud,popularitas gue bakal melesat.
Tapi bagaimana dengan gadis bawelku? Dia pasti sakit kalau gue dengan Angeline? .Gue tau dia pasti ngerti,gue tau dia pasti akan tetap mencintai gue,karna itu gue janji setelah impian gue terwujud gue bakal balik ke lo Aom.
"Oke aku terima rencana kalian"
Flasback off
Aom Pov,-
Aku gak tau kenapa dengan para wartawan yang lagi heboh dengan pers ini,mereka bilang Angeline artis yang lagi hits itu akan mengenalkan pacarnya.
Tapi kenapa Mike duduk disana?
Emangnya siapa pacar Angeline?"Sawadee Kap...!!"sapa Mike pada semua orang di depannya dan di sambut sapa ramah dari mereka.
"Mike apa benar kamu dekat dengan Angeline?"tanya seorang wartawan yang membuatku mengernyitkan dahi,emangnya sejak kapan Mike dekat dengan gadis cantik itu.
"Kap..!! Itu benar"what? Jadi bener? Kok bisa aku gak tau sih? Aneh.
"Angeline apa benar hari ini kamu akan mengenalkan pacarmu yang selama ini belum pernah di publikasikan?"tanya wartawan lagi pada gadis cantik di samping Mike.
"Kah..!! Itu benar?"jawabnya lembut.
"Dan apa benar kalau Pacar anda adalah Mike D Angelo?"mataku membulat sempurna karna pertanyaan itu.
"Kap !! Kami memang pacaran"kaki lemas seketika saat ku dengar jawaban yang keluar dari mulut Mike.
"Kalau begitu apa yang bisa membuat kami percaya ka.....uwwwahhh"pertanyaan mereka berubah mejadi sorakkan saat Mike mencium Angeline dengan sangat intim di depan mereka semua.
Air mataku jatuh,hatiku....hatiku sakit.....
"Arrgh .. Hiks....hiks...dadaku ...Arghh "tangisku."Jangan menangis"sebuah pelukan,sebuah belaian,ku cium aroma tubuhya saat wajahku di dadanya,ini aroma tubuh Tao.
"Sudah ku bilang jangan menangis..!! Kalau dia cuma bisa bikin kamu nangis,aku benar-benar akan merebutmu bagaimanapun caranya"
"Tao... Hiks...ini....hiks...ini sangat sakit"keluhku mempererat pelukanku.
"Ayo kita ambil barang kamu di rumahnya,kamu tidak seharusnya tinggal disana lagi"ya Tao benar,aku akan semkin sakit kalau aku masih di sampingnya.
Semua barang sudah di pack,Tao membantuku dengan sangat cepat.
"Ayo Aom!!"ajaknya sambi membawa koperku.
"Tunggulah di bawah aku akan menyusul"ku ambi secarik kertas,ku tulis beberapa kalimat hanya sekedar agar dia tidak khawatir saat tidak menemukanku di rumah.
Tao melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan berhenti di sebuah taman dengan hamparan rumput hijau dan danau.
Pintu mobil di bukanya,dengan perlahan dia melepas belt yang ku kenakan,menggenggam tanganku dan menuntunku keluar.Disini di atas hamparan rumput yang hijau dengan pemandangan danau yang tenang aku bersandar di bahunya,di bahu orang yang selama ini selalu perduli padaku.
Orang yang selama ini tidak bisa ku balas perasaannya.Air mataku terus menetes,membasahi baju Tao tapi dengannya aku merasa lebih tenang.
Mungkin Mike memang gak akan pernah bisa menyukaiku.
Benar juga,meskipun dia memperlakukanku seperti itu,menyentuhku,dan selalu ingin bersamaku tapi tidak sekalipun dia pernah bilang kalau dia juga menyukaiku meskipun selalu ku ungkapkan perasaanku setiap hari.Sedangkan Tao dia selalu ada untukku meskipun dia tau bagaimana hatiku.
"Menangislah sepuasmu Aom karna setelah kita pergi dari tempat ini aku gak mau ada setetespun air mata,kamu mengerti"Entah kenapa ucapan Tao semakin membuatku menangis tapi dalam hatiku ucapannya membuatku memiliki motivasi kalau nanti aku berjanji untuk tidak menangis lagi,setidaknya demi Tao.
Mike Pov,-
Hari ini sangat melelahkan,gue butuh gadis bawelku untuk mengusir lelahku.
Dan gue juga harus mencuci bibirku,mencium orang asing itu sangat menjijikkan.
Kalau bukan karna rencana itu gue gak akan pernah mau menciumnya."Sepi banget,Aom kemana sih?"heranku melihat kondisi rumah yang sangat sepi,biasanya Aom akan berlari dengan riang saat mendengar suara mobilku datang.
"Aom..... Kamu dimana? Aom aku pulang.."teriaku tapi sama sekali tidak ada respon.
Ku langkahkan kakiku cepat,ku buka pintu kamar Aom dan mataku berhasil di buatnya melotot dengan apa yang gue lihat sekarang...Kamar Aom kosong,lemari di biarkan terbuka dengan kondisi tanpa isi,semuanya kosong,kopenya juga gak ada,bonekanya juga.
"Aom kamu dimana? Aom... Arrgh Aom"ku kelilingi kamarnya,kamar mandina dan peralatan Mike upnya juga udah gak ada.
"Aom lo dimana?"tubuhku lemas dan merosot ke bawah,rambut yang berantakan,dan air mata yang tanpa gue sadari jatuh dengan sendirinya.
Ku tatap kosong kasur yang biasa di tidurinya "Surat? Itu surat!" secepat mungkin ku raih secarik kertas putih yang tergeletak di atas bantal.
Khun.....
Maaf aku pergi gak pamit,aku dapat tawaran jadi Asisten Tao.
Aku pikir ini yang terbaik untukku,aku gak mau ngusik kehidupan kamu lagi.
Oh iya selamat ya?
Angeline cantik,kamu pasti sangat senang saat menciumnya tadi.
Aku bahagia lihat kamu bahagia.Tidak.....
Apa ini..?
Jadi Aom ninggalin gue karna....
Arrrgh gue ...
Aom juga melihat saat gue cium gadis itu...
Gadis bawelku, kenapa lo gak bisa lihat ciuman yang sama sekali bukan dari hatiku.
Gue harus gimana kalau satu-satunya orang yang mencintai gue dengan tulus niggalin gue sendiri...
Gue harus gimana.......Tangisku pecah,aku meringkuk di lantai kamar Aom dengan memeluk secarik kertas terakhir darinya...?
Jangan lupa VOMENT ...
Jangan lupa....jangan lupa.....🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
"Say You Love Me" Every Day
Fanfic"Aku tidur disini ya?"ucapku dengan tatapan memelas. "Kebiasaan deh manja, ya udah deh aku tidur di kamar sebelah" ucapnya lalu memutar badannya berjalan keluar kamar tapi secepat mungkin ku tahan tubuhnya, ku peluk dia dari balik punggunya menyanda...