"Eh sya liat tuh liat" ucap Fani sedari tadi sambil menyikut pelan lenganku. Aku masih saja terfokus pada novel yang sedang kubaca tanpa memperdulikan Fani.
"Sya yakin nih nggak mau diliat mumpung istirahat masih ada 5 menit lagi" ucapnya lagi. Aku yang mulai jengah karna telah dinganggu akhirnya menoleh kearah Fani. Sebenarnya aku juga penasaran apa yang membuat sahabatku ini sampai berkali kali memanggil. Fani menggerakkan kepala kearah lapangan basket , mau tak mau aku mengikuti arah kepala Fani. Ternyata sedang ada yang bermain futsal. Lalu kenapa Fani seberisik itu sampai sampai menggangguku yang sedang membaca. Eh tapi aku tak salah liat?
"Kenapa nggak bilang dari tadi sih kalo ada dia?" Ucapku agak kesal
"Gue udah bilang lo kan dari tadi, lo malah nyuekin gue."
Aku sudah tak menghiraukan jawaban Fani. Aku melihat Andre yang sedang menggiring bola. 'Uhh ganteng banget sih' tak sadar akupun tersenyum.
"Tadi aja sok sok an nggak mau liat sekarang udah senyum senyum sendiri aja " sindir si Fani.
"Hehe abisan lo tadi ngodenya kurang sih fan"
"Lo nya aja kurang peka, yuk balik pak Andi udah dateng tuh" Fani bangkit dan menarik tanganku paksa. Dengan terpaksa akupun mengikuti Fani kekelas. Padahal kalo boleh memilih sih aku bakal milih bolos jam ini.
Author POV
Andre Mahendra atau yang lebih akrap dipanggil Andre sudah 3 tahun ini memenuhi otak Kalisya Amanda Putri. Setiap pagi Kalisya rela berangkat pagi, berantem dengan kakaknya karna berebut kamar mandi,hanya supaya ia bisa melihat kedatangan Andre disekolah. Mungkin itu terlihat konyol atau mungkin jatuhnya ke lebay, tapi hal itu tidak terlalu dipikirkan Kalisya toh yang penting bisa melihat sang pujaan hati yang menjadi moodbosternya.
Pelajaran Bahasa Indonesia kali ini terasa sangat berat bagi Kalisya, karena semalaman ia mengerjakan tugas lalu berakhir dengan hobbinya yaitu stalker. Tak terasa mata Kalisyapun tertutup dan tertidur.
"Kalisya Amanda" samar samar terdengar suara Pak Andi memanggil namaku, tapi aku tak merespon dan kembali kealam mimpi.
"Kalisya Amanda" panggil Pak Andi lagi
Buset nih si bapak, nggak tau gue lagi ngatuk berat apa ya?
Aku mendongakkan kepala, mencoba mengumpulkan nyawa agar tidak tertidur lagi. Sekilas terdengar cekikikan dari bangku belakang, Anjani siapa lagi kalau bukan dia. Temanku dari kelas satu SMP. Mataku tetap tidak biaa diajak berdamai, kepalaku juga sangat berat rasanya .
" kalau gini terus gue bakalan kena omel nih, bel istirahat jg masih lama. anterin gue ke uks yuk" ajak Kalisya kepada Fani
"nggak nggak gue kena omel pak purnomo kemaren gara gara kebanyakan di uks. minggu kemaren gue 5 kali bolak balik uks"
"aelah lo Fan, nggak bisa bantuin temen sendiri, gue ngantuk banget ini"
"tidur aja si disini" ucap Anjani dari belakang
" gila, lo tadi nggak denger nama dia dipanggil panggil mulu gara gara ketahuan tidur" sahut Fani
"Jan, ayoklah temenin gue ke uks. ntar gue deh yg ijin yang penting lo pura pura sakit apa kek biar kita lolos dari sini"
"tapi.."
"pleasee, lo nggak liat nih mata gue berat banget ya ya " ucap Kalisya mengeluarkan jurus puppy eyesnya
"ya udah ayo, nggak usah sok imut gitu. tapi lo yang ijin ke pak andi ya. gue males berurusan sama dia" Kalisya hanya mengedipkan sebelah matanya dan bangkit dari tempat duduknya menuju ke meja guru untuk meminta ijin ke uks dengan alasan mengantarkan Anjani ke uks dan ingin meminta obat karena ia tiba tiba pusing .
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah? Sekarang?
Teen FictionNikah? siapasih yang nggak mau nikah? semua orang di dunia ini juga pasti mau menikah. "Gue mau nikah sekarang" Kalisya Amanda "Gue nggak mau nikah sama lo. Gue punya pacar." Andre Mahendra bagaimana dengan keluarga kecil yang akan dimulai mereka...