author pov
"aku yakin kali ini pasti bakalan di terima" gumam prilly berjalan memasuki sekolahnya pagi itu sambil melihat ke kotak yang dipegangnya senang.
berharap kali ini, hadiah yang disiap kan nya setiap hari di terima oleh cowo ganteng nya.saat melihat ke koridor senyum gadis itu mengembang dengan sempurna. ia berlari kearah ali bersama teman teman nya yang sedang berjalan sambil bercanda gurau.
"ali-"
"ini untuk aku kan? makasih ya"
Belum lagi prilly selesai bicara, kotak itu sudah direbut cepat oleh seseorang di depannya.
bukan, bukan ali yang mengambilnya. melainkan reyhan.
prilly kaget bukan main, apa apaan si rey. padahal kan dia tau kado itu setiap hari nya untuk siapa. muka prilly langsung menunduk sedih."kok kamu sedih gitu sih? ini kan udah aku trima kado nya" ucap rey memegang dagu prilly agar gadis itu menatapnya.
"Ke kelas ajee nyokk. sepet gue liat sinetron pagi pagi ginih" ajak leo menarik ali yang menahan tubuhnya disana.
"lah nih anak ngape lagi? woy!"
ali tersadar mendengar teriakan leo. tapi matanya kembali menatap ke arah prilly dan rey. ntah mengapa ada rasa tak rela kado dari prilly setiap harinya kini berubah tangan untuk reyhan.
ali berpikir, apa ini dari ucapan prilly kemarin? apa iya kado kemarin adalah kado terakhir untuknya? kenapa rasanya ada yang hilang?"li yuk ah! lu nape sih?" Ucap romi pula. sedari tadi leo dan romi menarik ali untuk berjalan. tapi tetap saja mata ali menatap kearah prilly dan rey menahan tubuhnyaa kaku.
"ah iye iye" akhirnya ia berjalan kembali bersama teman temannya. tapi matanya masih saja melihat ke belakang, prilly dan rey?
sedangkan prilly yang sudah menangis menatap rey dengan tatapan kecewa.
"maksud kamu apa sih rey? kamu tau kan kado ini untuk siapa? tapi kenapa kamu hari ini ngerebutnya gitu aja? aku tuh tadi bisa liat tau kalo ali mau ngambil nih kotak, tapi karna kamu, dia jadinya salah faham kan"
"prill aku tuh ga tega ngeliat kamu tiap hari ngasih dia kado trus tapi dia malah nolak mentah mentah, malah sampai dibuangnya kan? aku mohon prill, stop buat lakuin ini" pinta rey dengan tatapan memohon nya.
"jutaan kali aku bilang sama kamu rey, aku ga bakalan berhenti!" ucap prilly penuh penekanan sambil melangkah pergi ke kelas nya.
sedangkan rey, menghela nafas melihat ke kotak ditangannya.
"aku juga ga bakalan berhenti ngeyakinin kamu prill"
****
dikelas ali yang hanya terus termenung memikirkan semua pertanyaan yang ada dibenaknya, leo yang terusik dengan itu menepuk bahu romi membuat romi menatapnya garang.
"rom, lu mikirin apa yang gue pikirin ga?"bisik leo pada romi.
"ho'oh. cewe bohay dari instagram kemaren kan?"
Plak!!
satu jitakan mendarat dikening romi membuatnya mengaduh kesakitan. jawabannya benar benar membuat leo mengela nafas panjang. bisa bisanya romi masih memikirkan cewe disaat seperti ini.
"emang lu ya curut! gue serius ini. masalah tuh si bohay entar malam kita pikirin lagi. sekarang ini lo liat noh temen lo, napa tuh anak dari tadi bengong mulu yak?"
"ohh, palingan galau karna kado dari si jelek tiap hari onoh udah beralih ke rey" ucap polos romi membuat leo mengerutkan dahinya.
masa sih ali memikirkan itu? bukannya selama ini ali merasa risih dengan kado kado itu? apa lagi dengan si jelek? bukannya selama ini ali merasa ga suka dengan apa pun menyangkut dengan si jelek?
akhirnya leo juga ikut ikutan termenung memikirkan pertanyaan pertanyaan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Ugly
Fanfiction[END] Aku jelek, dan aku ga pintar. Mungkin aku cewe terminus yang pernah ada. Tapi aku percaya dengan cinta dan takdirku. Kamu, cowo tersempurna yang akan menjadi cinta dan takdirku -Prilly Calista Aku tampan, dan aku bisa segala nya. Semua cewe pa...