Author POV
"hai cantik godain aa' dong" goda Leo pada cewe cewe yang lewat di depannya. mereka sedang nongkrong di salah satu cafe favorit yang sering mereka datangi.
Romi dan Leo asik tertawa menggoda cewe cewe yang tersipu. sedangkan ada pemandangan berbeda di antara mereka.
ali yang terdiam menatap minuman yang dipesannya.
liburan belum berakhir, dan bagi ali ini terlalu lama. ali sudah tak sabar ingin masuk sekolah dan bertemu dengan jeleknya dan meminta maaf atas apa yg sudah dia katakan.
ia sudah berpikir matang-matang. selama ini dia hanya mengedepankan gengsi nya yang takut akan di ejek seisi sekolah karna dekat dengan si jelek. ternyata salah, seisi sekolah malah tak menyukai pangeran jahat mereka.
dan ali sadar akan sesuatu.
ia harus mengakui itu, bahwa hadirnya prilly terlalu berharga ketimbang yang lainnya."bengong ae li" tegur romi.
"gue ga suka deh dengan lo yang sekarang li" ucap Leo membuat Romi dan ali melihatnya heran.
"lo tu banyak diem, dan banyak yang lo tutupin dari kita" tambah leo membuat ali yakin bahwa leo tau akan yang dirasakan nya kini.
"liatkan dia diem aja"
"iya sih. Li, lo kalo ada masalah cerita ama kita. gue ama si kunyuk ini pasti bakalan suport dan bantuin lo kok" ucap romi yang sedikit membuat Leo jengkel.
awalnya ali menatap mereka berdua sebentar. lalu ia memperbaiki duduk nya untuk bicara serius pada kedua sahabatnya.
"salah ga sih kalo gue...."
"kalo lo?"
"kalo gue suka sama prilly?" ucap Ali ragu-ragu. Leo dan Romi tersandar di tempat duduknya seperti menatap lega mendengar ucapan ali.
"akhirnya lo ucapin juga"
"kenapa?" tanya ali bingung.
"gue juga udah yakin itu dari dulu li. walaupun keliatan nya lo jahat sama si jelek, tapi itu hanya drama lo, buat nutupin perasaan lo yang sebenarnya sama dia" jelas Leo membuat ali menatapnya.
"gue rasa, gue bener kena kutuk deh sama si rey"
"gue bukan penyihir" ucap seseorang langsung duduk diantara mereka.
dan benar saja, rey yang tiba tiba datang."bener yang Leo bilang Li. lo cuman nutupin perasaan lo demi gengsi lo yang gede itu. bukan karna kutukan gue, itu cuman untuk gertak dan nyadarin lo doang supaya lo sadar" ucap rey membuat mereka tertawa.
"lebih baik cepet cepet deh lo ungkapin perasaan lo sebelum semuanya terlambat dan buat lo nyesal" tambah rey menepuk pundak Ali.
"tapi, gimana lo rey?" balas Ali ragu.
"gimana gue? emang gue kenapa?"
"bukan nya lo suka sama si jelek?" pertanyaan itu di potong Romi, karna memang mereka semua sangat penasaran.
"dia itu udah kayak adik gue sendiri, lagian gue udah punya cewe kali"
mereka bertiga hanya bernafas lega sambil berkata 'oh'
tapi menyadarkan Ali sesuatu,
"jangan bilang cewe lo itu lyta?" tanya ali cepat. krna dalam hatinya masih ada rasa tak iklas kalo ternyata itu benar.rey hanya membalas dengan tawa yang membuat ia ditatap aneh oleh ketiga sahabatnya.
"jawab rey!" tegas Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Ugly
Fanfiction[END] Aku jelek, dan aku ga pintar. Mungkin aku cewe terminus yang pernah ada. Tapi aku percaya dengan cinta dan takdirku. Kamu, cowo tersempurna yang akan menjadi cinta dan takdirku -Prilly Calista Aku tampan, dan aku bisa segala nya. Semua cewe pa...