Author POV
prilly membuka kotak itu perlahan.
ia melihat sesuatu yang tidak asing, ya itu lipatan burung origami dengan sepucuk mawar merah. apa yang dulu selalu diberikan nya pada ali.always love you
itulah yang prilly baca ketika membuka lipatan origami itu. kata sakralnya.
air mata nya menetes membasahi kertas itu. ali membuatnya benar-benar dilema.tiba-tiba prilly merasakan usapan lembut di bahunya, siapa lagi kalau bukan gilang, calon tunangan nya.
ia pun menggenggam tangan itu lembut. tangan hangat ini sulit untuk dilepaskan."mas ga ingin kamu sedih trus, prill" ucap gilang membuat prilly langsung berdiri menatap nya.
"besok hari pertunangan kita, mas ga mau kalo kamu udah jadi tunangan mas tapi hati kamu masih tetap milik yang lain"
"kamu tau? ali datang ke kantor mas untuk memohon meminta kamu kembali, dia bilang kenapa mas harus ada di hidup kalian. mas ga ingin jadi perusak semua usaha ali," tambah gilang lagi sambil mengusap kening prilly.
"mas ga mau berusaha buat aku?" tanya prilly ragu.
"bukan sayang, jujur mas cinta sama kamu, mas sayang sama kamu, kamu itu sosok yang sulit ditemukan, kamu seperti bidadari. tapi kamu tau kan moto hidup mas tidak menjadi seseorang yang brengsek, mas ingin kamu bahagia walaupun bukan karna dan bersama mas" jelas gilang lagi membuat air mata prilly melaju kencang. gilang benar-benar sosok yang bijaksana, inilah salah satu alasan kenapa prilly tak ingin kehilangan gilang.
"mas tambah membuat aku sulit"
"kenapa?" tanya gilang bingung.
"gimana aku mau melepaskan mas yang sempurna ini, aku ga mau kehilangan mas" kata prilly sambil memeluk gilang.
gilang tersenyum mendengar penuturan gadis kecil kesayangan nya."kamu ga bakal kehilangan mas, asal janji satu hal, jangan pernah sedih lagi" prilly mengangguk menjawab pinta nya gilang.
ia memeluk gilang erat sambil mengucapkan kata 'maaf' berulang-ulang.
"kejar cinta pertama dan terakhir kamu, little girl"
"makasih mas, dan maafin aku cuman sayang sebatas abang sama kamu" gilang tersenyum sambil mengusap kepala prilly.
setidaknya lelaki itu lega, ia hanya tak ingin menjadi penghalang dari dua orang yang saling mencintai.
biarlah ia merelakan cintanya, dan ia yakin akan ada sosok pengganti prilly suatu saat nanti.*****
ali kembali berdiri di depan rumah prilly dengan kotak di tangannya, sedangkan ia tahu bahwa hari ini hari pertunangan itu.
"pak ali, lagi?" gilang datang sambil tersenyum melihat kegiatan ali yang terulang kembali.
"saya ga bakalan nyerah! kalau perlu saya culik prilly nanti" gilang hanya bisa tertawa mendengar kalimat lucu ali.
"bagaimana bisa anda ingin menculik nya tapi bilang pada saya?" ali tak memperdulikan tawa gilang yang semakin keras.
"boleh saya bertanya sesuatu?" ucap gilang setelah tawa nya hilang.
ali menoleh padanya seakan mengatakan ya."kenapa anda mencintai prilly?"
ali menatap gilang dalam. apa maksud dari pertanyaan nya?
"dia itu sosok yang pantang menyerah, rela ngebahagiain orang ketimbang memikirkan bahagianya sendiri, dan dia itu cantik"
"bukan kah dulu anda memanggilnya 'sijelek'?"
ali semakin bingung, dari mana gilang tau? apa prilly menceritakan nya?
"prilly sering cerita sama saya kalau dia mencintai pangeran ganteng nya yang selalu menolaknya. saya sempat penasaran siapa lelaki itu, dan ternyata itu anda, pak aliand dimas"
"kenapa anda menolak nya dulu? kenapa anda baru mengejar-ngejar nya sekarang? apa karna dia sudah cantik, dan tidak berpenampilan jelek lagi?"
"andai saja saya bisa memukul anda sekarang, akan saya lakukan sampai muka tampan anda hancur, pak gilang putra mahendra yang terhormat" tentu saja ali merasa kesal dengan pertanyaan gilang kali ini. seakan-akan ali mencintai prilly hanya karna penampilan nya.
kalau memang ia hanya menyukai penampilan prilly, jadi untuk apa ia selalu membantu prilly dulu? meskipun membantu dari jauh dan diam-diam.
memang awalnya ia risih dengan prilly, namun setelah tak bertemu prilly ia merasa ada yang kurang, hatinya merasa hampa, sejak itu pula ia tau bahwa prilly berhasil merubah penilaian nya.
dan apa yang di katakan nya tentang prilly dulu, jangan lupa itu hanya alibi nya terhadap semua orang, gengsi akibat semua ini.
"saya bertemu pertama kali dengan prilly saat masuk SMA. saat itu entah kenapa semua orang suka mengejek nya, ah mungkin karna penampilan nya yang jelek. ia membantu salah satu seorang yang cantik saat itu digoda oleh kakak kelas, dan ujung-ujungnya dia yang di bully habis-habisan, dia ga takut, dari sana saya tersenyum dari kejauhan untuk pertama kali nya melihat gadis jelek itu sok menjadi pahlawan kesiangan" cerita ali mengenang pertama kali pertemuan nya dengan prilly.
"saya ga tega liat dia dibully terus menerus, jadi saya putusin buat nolongin dia. tapi malah saya yang di gebukin sama kakak kelas"
"anda menyebutnya sok menjadi pahlawan kesiangan, tapi anda sendiri melakukan itu untuknya pak ali" ucap gilang dengan kekehan nya.
"ya saya tau itu. dia ngobatin saya di pinggir lapangan dan melihat saya ga berkedip. saya tau kalau dia terpesona dengan saya seperti cewe-cewe yang lainnya, tapi waktu saya liat senyum nya, saya malah suka, senyumnya keliatan tulus beda sama cewe lain"
"jadi anda menyukai prilly dari senyumnya?" tanya gilang lagi.
"itu salah satunya, saya menyukai semuanya dari prilly. dan anda tau? sejak saat itu prilly memberi saya kotak seperti ini" tunjuk ali pada kotak yang dipegangnya.
ya, gilang sangat tau apa isi kotak itu.
"dan saya bertemu dengan nya karna ini, pak" ucap gilang pula menunduk melihat yang dibawanya sedari tadi.
"burger? ah ya, prilly suka itu. dia paling suka burger dan pizza"
"kalau pertama kali nya prilly melihat anda terpesona, dia malah melihat saya pertama kalinya dengan wajah kesalnya, dan itu sangat menggemaskan" ali tak suka melihat gilang bercerita tentang gadisnya sambil tersenyum lebar seperti itu.
"mungkin dia memang menyayangi saya, tapi tidak mencintai saya. ketika menyebut nama anda jantungnya berdetak cepat, sedang kan ketika bersama saya, prilly terlihat biasa saja" ali ingat kalimat itu.
"moto hidup saya jangan pernah menjadi brengsek, dan saya akan melanggar itu kalau tetap melanjutkan pertunangan ini" ucap gilang membuat ali langsung melotot menatapnya. apa maksudnya gilang membatalkan pertunangan itu?
"saya menyerahkan ah tidak maksud saya, saya mengembalikan prilly kepada anda, dan saya minta tolong jangan sakiti hatinya lagi kali ini, jika tidak saya akan mengambil prilly lagi" tambah gilang sontak membuat ali langsung memeluk layaknya saudara pada gilang. mengucapkan berulang-ulang kali terima kasih.
gilang tertawa sambil bernafas lega, akhirnya ia bisa menyerahkan prilly dengan hati yang ikhlas.
"terima kasih pak gilang, terima kasih! anda boleh mengambil semua project saya, ah tidak setengah saja, kalau semua, saya mau beri makan apa prilly serta anak-anak kami kelak? pokoknya, terima kasih banyak, saya tak akan melupakan ini" ucap ali tak memikirkan perkataan nya lagi yang membuat gilang tertawa puas. bagaimana tidak? Ia sudah berbicara soal anak, sedangkan prilly menerima nya kembali saja belum jelas.
"ah ya, saya harus selesaikan ini"
Aku kembali!
Isi bintang nya dong biar tambah semangat nih. Tunggu kelanjutannya ya, apa lagi yang bakal ali buat?💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Ugly
Fanfiction[END] Aku jelek, dan aku ga pintar. Mungkin aku cewe terminus yang pernah ada. Tapi aku percaya dengan cinta dan takdirku. Kamu, cowo tersempurna yang akan menjadi cinta dan takdirku -Prilly Calista Aku tampan, dan aku bisa segala nya. Semua cewe pa...