Author POV
gadis itu menunggu layak nya mengulang waktu.
dia berdiri dengan sebuah kotak yang sama di tempat yang sama.harapnya penuh bagaikan mimpi yang akan berubah.
sejak sore senyuman itu tak hilang dari bibir tipisnya.
hingga langit berubah gelap pun ia tetap tersenyum sembari melihat ke kanan dan kiri.kini langit tak hanya gelap, namun bintang mulai sirna. sepertinya hujan akan turun lebat malam ini.
"apa akan datang?" gumam nya.
ya benar, itu adalah prilly si jelek-nya ali.
ah bukan, ia sudah semakin cantik sekarang. warna rambutnya pun berubah menjadi coklat terang. ia menghilangkan sosok cantik lyta, itu benar-benar style prilly.hari sudah semakin malam, senyumnya pun makin pudar.
ia berpikir ali tak akan datang seperti ekspetasinya.laki-laki itu pasti sekarang sedang dinner romantis dengan pacarnya.
ah prilly baru tersadar, ali memang tak pernah perduli padanya.
mana mungkin dia bisa yakin kalo ali akan menunggu nya selama ini.langkahnya mulai perlahan meninggalkan tempat kenangan nya bersama ali.
air mata nya sudah menetes sejak tadi.ia menaiki taxi dan pergi pulang ke rumah nya yang baru.
namun, saat asap taxi prilly belum hilang sebuah mobil berhenti hingga bunyi rem nya terdengar kencang.
laki-laki itu mencari-cari wanita yang harus ditemuinya. tapi nihil, tak ada siapapun disana.
ia pun memutuskan untuk pergi kembali melaju kencang.
*****
"seharusnya aku tau" gumam gadis itu sedari tadi.
hingga kini ia sampai dirumahnya yang baru."kenapa sweetheart?" tanya mama prilly yang baru turun dari lantai atas melihat anak kesayangan nya pulang dengan muka sembab.
prilly langsung menghapus air matanya, ia tak ingin mama nya melihat.
"gapapa mam, lyta cuman capek aja. lyta naik dulu ya mam, mau bersih-bersih"
"kamu ga jadi ketemu dia kan? so, apa penawaran mama berlaku?" potong mama nya membuat langkah prilly berhenti.
"mam jangan mulai"
"what's wrong? mama emang ga bakal maksa kamu. but sweetheart, you just thinking again. ini yang terbaik buat kamu"
prilly terdiam sejenak lalu menatap mama nya tersenyum.
apa iya ini yang terbaik? dulu memang prilly tak mengikuti pendapat mamanya. tapi mungkin kali ini sepertinya mama nya benar.
"oke ma, tapi kalo prilly ga nyaman kita boleh berhenti ya?"
"as you wish sweetheart" mama nya langsung memeluk prilly senang. sepertinya, mama prilly memang menginginkan ini.
"ya udah lyta ke atas dulu mam, night"
"besok mama akan undang mereka sweetheart" teriak mama prilly lagi. tapi prilly hanya mengangguk-angguk kan kepalanya saja sambil trus menaiki tangga.
"apa iya ini yang terbaik buat aku, li?" gumam nya sambil berbaring di ranjangnya menatap langit-langit kamar.
*****
"hai! long time no see, right?" sapa mama prilly ketika baru membuka pintu rumahnya.
"dua bulan yang lalu di brooklyn kan? haha" canda tawa itu terdengar tulus sekali di telinga prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Ugly
Fanfiction[END] Aku jelek, dan aku ga pintar. Mungkin aku cewe terminus yang pernah ada. Tapi aku percaya dengan cinta dan takdirku. Kamu, cowo tersempurna yang akan menjadi cinta dan takdirku -Prilly Calista Aku tampan, dan aku bisa segala nya. Semua cewe pa...