author pov
Setelah dua bulan lebih ali mengajar prilly, hari ini penentuan yang ali ajarkan selama itu, hari ujian kenaikan kelas.
banyak memang yang berubah dari ali. bukan lagi mengajar prilly dengan diam-diam, rahasia itu sudah menjadi rahasia umum di setiap pelosok sekolah. awalnya mereka kaget, bagaimana bisa pangeran sekolah mau mengajarkan prilly si cewe minus yang ditolaknya selama ini.
seperti biasa, ali lah yang pertama keluar dari kelasnya. lima puluh soal itu ia hanya butuh setengah jam saja untuk menyelesaikannya. tapi kali ini berbeda, ali bukan nya langsung ke kantin menunggu teman-temannya pasti bakalan lama keluar. ia berlari di lorong-lorong sepi karena memang belum ada seorang pun yang selesai mengerjakan ujian nya.
ia mengintip dari jendela kelas prilly untuk melihat bagaimana keadaan prilly.
gadis itu tampak serius menjawab soal-soal itu. mulutnya komat-kamit dengan tangan menghitung angka-angka itu.
ali tersenyum melihat gadis itu kadang mengusap kepala nya gatal ketika ia bingung untuk menjawab. tapi tak lama ia akan tersenyum ketika mendapat jawabannya.prilly sangat semangat kali ini. Ia tak ingin mengecewakan ali yang sudah mengajarkan nya. dan juga, janji ali yang akan mengajaknya ngedate seharian full jika nilai nya mendapat 8 di semua mata pelajaran.
prilly tau, lambat laun ali bakalan luluh dengannya, ali bakalan menyadari kesabarannya selama ini, ali mulai menerima prilly dikehidupan nya.ketika bel berbunyi ali langsung berlari ke kantin. ia tak ingin prilly menyadari kalau sejak tadi ia mengamati prilly yang serius menjawab soal.
sampai di kantin dia tersenyum lega kalau si jelek nya berhasil mengerjakan soal itu."woi! senyum ae lu curut. ada cabe lewat ye?" ucap Leo yang datang dengan Romi.
"baru dapat gebetan kali" sambung romi.
"diam lo bedua, lebih bagus lo pada beliin gue makanan. gue laper tau nungguin lo pada lama amat, soalnya ga susah juga" jawab Ali membuat dua sahabatnya menghela nafas sambil menatapnya sinis.
"hmm mulai dah sombong nye" jawab Romi tak terima.
"hellow!! nenek-nenek nelen peluit, lo kali yang pelit!!" Balas Leo pula tak terima.
"ya ampun kasihan bener tu nenek" ucap Ali makin membuat jengkel sahabat nya.
"pantun panjul! lagian elo juga Li, gue manggil-manggil lo tadi eh lo nya pura-pura ga denger"
"iya, lu udah kayak daki lupa kulit" ucap Romi kesal.
"kacang lupa kulit kaleee" balas Ali.
"iya itulah, tapi ya li lo seharusnya liat sekitar kek kalo ujian. ingat temen kelessss. lo pernah denger ga, persahabatan sejati itu di liat waktu ujian?"
"Yee itu sih enak dikalian bedua. lagian nih ya, berarti gue bener dong. gue bantuin kalian untuk belajar dengan bener, kalo lo bedua masih nyontek terus kapan benernya? prilly aja dia bisa mas...."
"eh tunggu deh" potong Leo.
"rom, telinga lu beres kagak? Gue kayak salah denger tadi ni anak nyebut-nyebut si jelek"
"kayaknya ga elu aje dah, gue denger juga ni anak tiba-tiba nyambung ke jelek. lu demam li?" Romi spontan memegang dahi ali yang langsung di elaknya.
"e..eng... maksud gue, seharusnya lu bedua jangan mau kalah gitu sama si jelek"
"eh Li, gue mau nanya deh ame lu dah dari lama ni ye" ucap Leo tampak serius.
"apaan?"
"lu beneran kena kutuk sama si reyhan?"
kalimat leo seketika membuat ali terdiam dari kunyahan nya. ia juga selama ini memikirkan hal yang sama. kenapa ia bisa baik sama si cewe jelek yang di tolak nya selama ini, kenapa ia bisa berubah dengan segitunya setelah yang di ucapkan Rey waktu itu.
"lo ngomong apaan sih? hari gini masih percaya gituan? eh lo bedua dengerin ya, gue biasa aja kali sama si jelek ya walaupun gue ga nolak dia seperti dulu. gue itu cuman kasihan sama dia, ngeliat dia ga bisa apa-apa. udah jelek, oon pula, ya gue kasihan aja" jawab Ali panjang lebar yang sebenarnya tak sesuai dengan hatinya.
"lagian lo bedua tau ga siapa yang berhasil buat gue jatuh sejauh jatuh cintanya?"
"sapa?" kompak Leo dan Romi penasaran.
"lyta bidadari gue. dia itu balikan dari prilly, dan gue yakin lo ga bakalan jijik seperti liat prilly"
Prankkk!!
suara benda terjatuh itu sukses membuat ali dan semua pasang mata yang berada di kantin melihatnya. keadaan hening seketika melihat prilly yang termenung masih menatap ali.
"pril?" tegur lembut rey yang di sampingnya.
"ehm rey, ya"
"neng, kenapa piring siomay ibu di hancurin atuh" ibu penjaga kantin itu mulai menatap prilly marah melihat piring nya hancur.
"Ah ya, maafin prilly Bu. I...ini prilly ganti, sekali lagi maaf Bu" ucap Prilly tergagap seperti bingung sambil memberikan uang ganti rugi.
rey tau prilly pasti bakalan seperti ini mendengar ucapan ali yang tak terkordinir.
Ali mulai mendekati prilly namun prilly seperti tak tentu arah ingin pergi.
"pril kamu mau kemana?" tanya rey yang melihat prilly sedari tadi menabrak orang.
"ah aku harus... aku harus ke toilet, b.. bye rey" ucap Prilly lalu berlari.
"pril!" teriak rey. namun langkah prilly lebih cepat.
"rey! mana prilly?" susul ali dengan panik. rey tidak menjawab ia malah memberikan ali kepalan tangan dipipi nya.
"mau lo apasih?!" maki rey membuat mereka menjadi tontonan apalagi melihat ali tersungkur dibawah dengan bibir sedikit mengeluarkan darah.
"setelah lo baik sama prilly, setelah gue percaya kalo lo udah berubah, trus buat apa lo nyakitin dia lagi?! lebih baik lo selama nya jahat sama dia, bukan baik setelah itu lo lempar dia dengan kata-kata busuk lo!"
"rey maksud gue buk..."
"lo cuman kasihan sama dia? tapi rasa kasihan lo berhasil buat dia terbang dan terjatuh secara bersamaan"
"cara lo busuk Li! hati lo lebih jelek dari pada wajah prilly yang kalian liat selama ini. dan selamat orang-orang sekarang natap lo seperti natap prilly, semua pada jijik dengan kelakuan lo yang ternyata iblis berwajah malaikat!" rey langsung pergi meninggalkan ali yang tersungkur di bawah dengan orang-orang melihat nya dengan tatapan tak sama.
"Ih percuma ganteng kalo jahat begitu"
"iya, ogah ah gue punya cowo kek dia"
"ternyata pangeran sekolah selama ini kebanyakan drama nya"
"untung ganteng ae tapi hati busuk"
"kasihan banget ye si prilly"
"iya kirain gue dia tulus, eh rupanya cuman mainin prilly"
bisik-bisik disekelilingnya menceritakan nya tanpa ada yang mau membantu.
ia hanya bisa diam mencerna kata-kata itu. memang bener adanya dia jahat pada prilly.
dan mungkin ini penyesalan yang di katakan rey padanya.
ia dipandang jijik oleh semua orang seperti ia menatap jijik prilly.hai akhirnya aku muncul kembali! maap ya lama amat update nya. biar fast update ayo isi bintangnya💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Ugly
Fanfic[END] Aku jelek, dan aku ga pintar. Mungkin aku cewe terminus yang pernah ada. Tapi aku percaya dengan cinta dan takdirku. Kamu, cowo tersempurna yang akan menjadi cinta dan takdirku -Prilly Calista Aku tampan, dan aku bisa segala nya. Semua cewe pa...