Prolog

114K 9.3K 279
                                    


Abimanyu Putra Respati

Dalam kisah Mahabarata, Abimanyu adalah anak dari Arjuna dan Subadra. Banyak versi dalam ceritanya, tetapi aku hanya mempercayai satu versi yang pernah aku tonton.

Bahwa di kisahkan, Subadra adalah istri kedua Arjuna. Sementara sebelumnya, hati Arjuna telah tertambat hanya pada Drupadi seorang.

Well, begitu juga kisahku.

Ibuku memang bukanlah istri kedua, hanya saja beliau mengambil peranan sebagai wanita kedua. Dalam artian, hati Ayah telah di tertawan oleh wanita lain. Dan itu bukan ibuku. Ayahku jatuh cinta, namun semesta tak pernah menakdirkannya bersama dengan gadis yang ia cinta.

Roman picisan yang senantiasa membuatku muak.

Cinta tak harus memiliki.

Oke, aku percaya pada ungkapan itu. Tapi tolong, berhentilah mengucapkannya dengan lekukan bibir yang di paksa tersenyum.

Karena kalian tahu apa artinya?

Itu semua bullshit.

Cinta yang tak memiliki hanya akan menyakiti jiwa yang tak di takdirkan untuk bersamanya. Maka bersiaplah, nelangsa dan air mata siap menjemputmu di akhir cerita.

***

Aryza Sativa

Dalam namaku, seharusnya vocal awal adalah huruf 'O', namun kemudian ibu menggantinya.

Oryza Sativa merupakan nama latin dari Padi. Seperti kata Ayah, Ibuku adalah seorang wanita yang tak pandai merangkai kata agar terdengar indah. Namun anehnya, nama yang beliau berikan kerap memiliki makna yang jelas dan bermanfaat.

Kata pengasuhku, Ibu berharap bahwa kelak di masa depan, aku akan berguna layaknya padi bagi manusia. Di butuhkan dan senantiasa menjadi makanan pokok bagi sebagian besar penduduk di berbagai negara.

Tetapi Ayah tak pernah mengharapkanku tuk demikian.

Kematian Ibu, membuatnya lupa diri dan menuduhku sebagai penyebab dari kepergian wanita yang amat ia cinta itu.

Andai aku terlahir sebagai laki-laki, tentu Ibu tak harus melahirkan anak kedua demi mendapatkan anak laki-laki tersebut. Seorang anak laki-laki yang memang di harapkan Ayah semenjak Ibu mengandungku. Dan ternyata aku adalah bayi perempuan, maka kekecewaan di hati Ayah mulai tumbuh.

Ayah menginginkan anak laki-laki. Tetapi aku lahir sebagai perempuan, dan itu merupakan salahku.

Bahkan saat sebenarnya Ibu meninggal karena mencoba melahirkan Adikku, fakta itu tak pernah bisa di terima Ayah. Sebab dalam benaknya, semua adalah salahku.

Andai aku terlahir sebagai laki-laki, tentu Ibu tak perlu melahirkan anak lagi untuknya. Dan hal itu tentu saja tak akan mengancam keselamatannya.

***

Cerita ini udah pernah tamat dan aku tulis di tahun 2016. Ini salah satu cerita fav aku hahahaa dan cerita inilah, awal dari tulisan2 recehku.

Dan aku mutusin buat repost, karena aku nemu banyak pembaca baru yg belum baca semua ceritaku. Lagian Let Me Go sama Knock Your Heart hampir tamat, makanya aku keluarin yg lain hehehehe..

One More TasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang