Malam ini jungkook sengaja membuat acara makan malam untuk keluarga nya karena itu jungkook meminta suaminya untuk pulang lebih awal
Ia sangat tak sabar untuk memberitahu pada semua keluarga nya tentang kabar baik ini namun sebelum keluarganya tahu
Jungkook sangat ingin jimin orang pertama yang mengetahui hal itu membayangkan ekspresi apa yang akan jimin tunjukan padanya membuat jungkook jadi tersenyum sendiri
Suara klakson mobil terdengar. Jungkook tak bisa menyembunyikan senyum bahagianya ia makin tak sabar untuk bertemu suaminya dan mengatakan semuanya
Dia menunggu didepan pintu depan dan jimin pun masuk ke rumah mewah itu. Jungkook menggandeng suaminya menuju kamar mereka
Jimin tidak merasa ada nya gelagat yang aneh karena hal ini memang biasa terjadi
Setelah sampai di kamar, Jimin melepaskan jas yang terpasang ditubuhnya dibantu oleh jungkook yang mulai tersenyum lebar seperti yang dilakukannya sejak tadi
"Sayang.. aku punya kabar baik untukmu"
Jimin tidak menjawab. Dia tidak begitu memperhatikan apa yang dikatakan istrinya karena dia lebih tertarik untuk membuka satu persatu kancing kemeja putih yang melekat ditubuhnya
"Aku hamil"
Mata elang milik jimin melebar. Dia sangat amat terkejut dengan apa yang dikatakan oleh istrinya itu. Kepalanya berputar pening memikirkan apa yang akan terjadi dengan masa depannya nanti
Dia akan menjadi seorang ayah dari anak seseorang yang sama sekali tak dicintainya
Jimin mendekap jungkook erat. Dia berusaha menyembunyikan perasaannya saat ini, Dia harus terlihat bahagia kan?
Seperti yang yoongi katakan. Ia harus memperlakukan jungkook dengan baik sebagai seorang istri
"Gomawo Jungkook~ah"
Detak jantung jungkook berpacu begitu cepat saat mendengar suara jimin yang begitu lembut
Ting Tong..
Jungkook melepaskan pelukan mereka
"Mereka pasti sudah datang"
"Nugu-ya?"
"Keluarga kita tentu saja."
***
Keluarga besar yang sebagian bermarga Jeon dan Park itu berkumpul di ruang makan mereka semua menikmati hidangan lezat dihadapan mereka dengan diam.
Jimin tak henti henti nya memandang yoongi khawatir. Apalagi namja manis itu terlihat memaksakan diri untuk tersenyum sedari tadi, membuat hati nya semakin tidak tega
Jungkook pasti sudah merencanakan makan malam ini untuk memberitahu seluruh keluarga mereka tentang hal itu. Jimin sebenarnya tidak ingin yoongi tahu setidaknya biarkan ia sendiri yang memberi tahunya
Dentingan sendok pada gelas kaca yang dibuat jungkook sukses membuatnya menjadi pusat perhatian seluruh anggota keluarga besarnya
"Ada yang ingin aku beritahu kepada kalian semua.."
Semua orang yang tadi sibuk menyantap makanan mereka kini menghentikan kegiatannya memilih untuk menyimak dengan baik apa yang akan namja bergigi kelinci itu kata kan
"Eomma-nim.. kau akan segera memiliki cucu.. aku hamil"
Suara teriakkan gembira terdengar sangat riuh di ruang makan itu. Nyonya Park dan Nyonya Jeon mengambil langkah mendekat lalu memeluk jungkook dengan sayang. Kepala keluarga mereka pun sangat antusias akan kabar baik ini mereka tertawa bahagia sambil membicarakan tentang cucu yang ada di janin jungkook
Jauh dari semua aura kebahagian yang kental dalam ruangan tersebut ditempatnya yoongi menundukkan kepalanya
Berpura pura fokus kepada makanan yanga ada di piringnya. Mencoba menghalau suara teriakkan bahagia dari semua anggota keluarga nya.
Harus nya dia juga merasa bahagia kan? Sebentar lagi dia akan memiliki seorang keponakan. Tapi hatinya berkhianat yoongi merasakan sakit yang teramat dalam hatinya
Matanya memanas, tapi dia membatin dalam dirinya sendiri bahwa ia tidak boleh menangis didepan semua orang disana
Taehyung menatap tajam lelaki yang berada diseberang nya saat ini. Dia sangat ingin menghajar wajah orang tersebut sekarang juga.
Berani berani nya namja itu membuat sahabat tersayangnya itu kembali terluka terlebih saat ia melihat ekspresi yoongi saat ini yang sama sekali tidak menunjukan bahwa namja manis itu baik baik saja
Hal itu membuat taehyung makin membenci namja bernama park jimin itu apa baiknya namja itu untuk yoongi
Taehyung tak habis pikir namja manis nya begitu memperjuangkan lelaki macam jimin yang jelas jelas selalu menorehkan luka di hati lembutnya
"Yoongi hyung! Kau tidak mau mengucapkan selamat padaku?"
Yoongi mencoba mendongakkan kepalanya yang terasa berat. suara jungkook terdengar sangat lantang ditelinga yoongi
Ia menarik sudut bibirnya lalu bangkit dari duduk untuk menghampiri adik tersayangnya, Dia memeluk jungkook
"Chukke.. jaga baik baik calon keponakanku ini"
Jungkook bergumam mengerti usapan pelan sang kakak dipunggungnya membuatnya sangat nyaman
"Aku tidak mau keponakanku menurun sifat manja mu itu"
Yoongi mengganti isak tangisnya dengan suara kekehan hambar hanya untuk mencoba menguatkan dirinya sendiri
"Tentu saja... itu tidak akan terjadi.."
Jungkook tersenyum penuh arti sebelum ia melanjutkan perkataannya
"Ia pasti akan sangat mirip dengan ayahnya.. semua sifat baik ayahnya pasti akan menurun pada anak kami nanti"
Kalimat itu cukup untuk membuat kepalanya terasa makin sakit ah bukan hanya kepalanya saja tapi seluruh tubuhnya serasa hancur
Yoongi sangat ingin menangis saat ini.
"Ya.. pasti bayi mu akan sangat mirip dengan jimin" lirih yoongi
Jimin hanya bisa terdiam diri ditempatnya rongga paru paru nya sangat sesak saat mendengar penuturan yoongi yang sarat akan luka
Ia merasa bodoh karena tidak bisa menghindari takdir yang membuat jarak nya dengan yoongi akan semakin jauh
Akan sangat sulit untuk nya meraih yoonginya kembali
Yoongi maapkan aku..
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny;一TaeGi & JiKook Ft. MinYoon
Fanfiction「COMPLETED」 ⚠Warning⚠ Yaoi. Mpreg. Boyslove. Hurt. Yoongi!bottom BTS TAEGI Fanfiction ©2016 by yoonrei9™