Jimin memarkirkan mobilnya diteras rumahnya yang luas dengan segera ia keluar dari sedannya itu
Manik hitamnya terpusat pada mobil lain yang terparkir diterasnya sebuah mobil berwarna putih dan jimin bohong jika tak tahu siapa pemiliknya
Mendadak kakinya kaku untuk ia gerakan entah karena apa yang jelas keadaannya kini membuat jimin hanya bisa mematung sembari memandangi mobil tersebut
Jika tahu seperti ini akan lebih baik jika ia pulang terlambat begitu pikir jimin
Ia sama sekali tak berniat untuk segera memasuki rumahnya jimin masih tenggelam dengan pemikirannya sendiri membuat ia tak sadar jika sedari tadi dua namja yang baru saja keluar dari dalam rumah tersebut kini memperhatikannya
"Jiminiee~"
Panggilan dengan nada ceria milik jungkook membuat jimin melarikan manik mata nya kearah namja itu
Jungkook memasang wajah ceria seperti biasa namja itu akan selalu terlihat senang saat menyambut jimin pulang
Jimin melirik kearah namja lain yang kini berdiri disamping jungkook raut wajah tegang dan datar milik yoongi sangat terlihat jelas
Jimin cukup mengerti namja manis itu tengah tak nyaman saat ini setelah menarik napasnya jimin memaksakan diri untuk melangkah mendekati dua namja manis itu
"Annyeong hyung"
Jimin sangat benci situasi ini lagi lagi ia harus berakting dengan memeran kan diri sebagai adik ipar yang baik
Berbicara seformal mungkin dihadapan yoongi yang terlihat sangat tak menyukai sikapnya kini
Yoongi memandangi jimin yang membungkuk sopan kearahnya hal itu membuat hatinya seperti diperas
Mereka seperti tak saling mengenal dekat
"Aku harus segera pergi"
Yoongi tak ingin terjebak lebih lama dalam situasi canggung bersama dua namja itu
"Hyung.. tidak bisakah kau disini sedikit lebih lama paling tidak makan malam lah bersama kami"
Jungkook tak sadar jika ucapannya itu membuat air muka dua namja dihadapannya kini mengeras
"Aku tidak bisa.. mianhae lain waktu mungkin bisa aku usahakan"
Yoongi memaksakan diri untuk melempar senyum manis nya pada jungkook mencoba menghibur namja itu sedikit tidak enak telah menolak ajakan adiknya
Jungkook mengangguk mengerti lalu ia memeluk kakaknya penuh sayang
"Sampai jumpa"
Yoongi segera berlari menuju mobilnya tanpa melirik atau berpamitan pada jimin yang jelas jelas masih mematung diantar mereka
"Hati-hati hyung~"
Jungkook melambaikan tangannya kearah mobil putih milik yoongi yang keluar dari area rumah mereka
"Ayo kita masuk"
Jimin mengajak jungkook untuk segera memasuki rumah mereka disaat namja itu masih setia memperhatikan mobil kakaknya yang semakin menjauh tak terlihat dari pandangan mereka
Tangannya merangkul manja pada lengan kekar milik jimin mereka berjalan beriringan menuju kamar
"Untuk apa yoongi hyung kemari?"
"Hanya mampir sebentar"
Jimin mengangguk mengerti lalu jungkook mengambil tas kerja yang jimin tenteng sejak tadi untuk ia simpan
"Dia terlihat terburu buru"
Kepala jungkook menoleh memandang jimin yang kini tengah berdiri didepan cermin
"Entahlah dia bilang masih ada urusan yang lain"
Lagi jimin kembali menganggukan kepalanya setelah mendengar jawaban dari jungkook
Gerakkan tangannya yang tengah melonggarkan ikatan dasi panjangnya terhenti saat jungkook mengambil alih pekerjaannya
"Jiminn.."
Ia memandang jungkook dengan tatapan kosong miliknya jimin sama sekali tak ada niatan untuk melirik namja bermata bulat itu
Namun suara husky milik jungkook seakan menggelitik telingga
"Gomawo"
Sebelah alis hitam jimin terangkat bersamaan dengan satu kalimat yang jungkook ucapkan
Bibirnya masih diam meskipun ia ingin bertanya kenapa jungkook tiba tiba berkata seperti itu
"Untuk surprise nya aku sangat suka.. bunganya cantik sekali.. bonekanya juga lucu"
Jujur jimin tidak tahu apa yang tengah jungkook bahas saat ini ia sama sekali tak pernah memberi kejutan apapun pada namja itu
"Ne.. aku senang jika kau menyukainya"
Jimin tersenyum simpul kearah jungkook yang terlihat tersipu malu
Yoongi
Pasti kekasihnya itu yang mengirimkan hadiah atas nama jimin siapa lagi jika bukan namja yang merelakannya dimiliki oleh orang lainSebenarnya apa motif yoongi yang berusaha membuatnya dekat dengan jungkook
Hal kecil semacam itu akan membuat jungkook makin salah paham akan perasaannya
Terlepas dari itu semua jimin tak bisa melakukan apapun ia tak bisa membantah hal itu
Perkataan yoongi kembali terniang dikepalanya walau harus berpura pura setidaknya ia menepati janjinya pada namja itu
Jimin akan memperlakukan jungkook layaknya seorang istri ia harus memberi kasih sayangnya kepada namja selain yoongi
"Aku ... mencintaimu"
Pernyataan itu membuatnya seperti dihantam besi baja sangat sakit
"Nado.."
Bibir nya sangat berdosa karena terlalu banyak mengucapkan kebohongan pada jungkook
Jimin sangat sadar namja itu sama sekali tak bersalah dalam hal ini justru dirinyalah yang merasa demikian
Suara kecupan panjang menyadarkan jimin jika kini namja manis dihadapnya tengah mencium bibirnya
Jimin tak bergeming ia membiarkan jungkook melumat bibirnya sesekali ia juga memberikan hal yang sama
Bukan kah wajar jika sepasang suami istri berciuman
Inikah yang kau mau yoongi?
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny;一TaeGi & JiKook Ft. MinYoon
Fiksi Penggemar「COMPLETED」 ⚠Warning⚠ Yaoi. Mpreg. Boyslove. Hurt. Yoongi!bottom BTS TAEGI Fanfiction ©2016 by yoonrei9™