Yoongi memilih menyendiri menjauh dari suasana hangat nya berkumpul bersama keluarga besarnya yang asik berbincang dengan topik yang sama setelah makan malam tadi
Cucu pertama keluarga Park maupun Jeon tentu moment ini akan sangat special bagi mereka
Namun yoongi sama sekali tidak tertarik akan berbincangan itu hati nya akan makin terluka jika telinganya terus mendengar tawa bahagia dari dua keluarga besar itu
Katakan jika ia terlihat jahat saat ini ia berpura pura terlihat senang dihadapan jungkook tapi dibelakang namja itu yoongi bersikap sebaliknya
Yoongi menyandarkan punggungnya disebuah bangku yang ada di taman belakang rumah adiknya ia memandangi langit yang menggelap seperti suasana hati nya kini
Yoongi memejamkan matanya, membiarkan air mata nya mengalir deras dikedua pipinya. Ia menggigit bibirnya keras takut kalau dia mengeluarkan suara apapun akan membuat keluarga nya curiga
Dia mendengar suara langkah kaki yang mendekat kearahnya dengan gugup yoongi menghapus kasar lelehan air matanya sedetik kemudian ia memamerkan gummy smile nya
Lelaki yang menghampirinya itu langsung memeluknya tanpa sebab tubuh yoongi yang tegang saat ini dibuat tenang oleh dekapan hangat lelaki itu
Yoongi membenamkan dirinya didada bidang lelaki itu dan melingkarkan tangannya dipinggang lelaki itu. Ia menghirup napas dalam merasakan wangi tubuh seorang pria yang didekapnya.
Taehyung mengeratkan pelukannya dan mengelus lembut surai pirang milik yoongi. Dia tidak bisa berbuat apa apa selain diam dan terus menenagkan namja itu. Park jimin pria itu sudah membuat yoongi-nya menangis lagi
"Aku.. hikss.. benar benar jahat,kan? Hiks.. bagaimana bisa aku sedih saat adik ku begitu bahagia..hiks.. dia akan mempunyai seorang anak.."
Dalam dekapan sahabatnya yoongi dengan mudahnya meluapkan segala keluh kesah nya saat ini suasana hati nya benar benar buruk dan taehyung satu satu nya orang yang paling mengerti dirinya
"Tuhan pasti sangat marah padaku.. hiks.. aku tidur dengan suami adikku sendiri.. aku sangat tidak pantas hidup dikeluarga jeon.. taehyung~ah.."
Taehyung membiarkan sahabatnya itu menangis sepuasnya dalam dekapannya
"Kau tidak sepenuhnya salah.. jadi berhenti menyalahkan diri sendiri .. aku tahu kau sangat mencintainya.. hanya saja kau tidak bisa memiliknya.. aku sangat tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang tanpa harus memilikinya"
Yoongi tersenyum miris ia menatap taehyung dengan air mata yang masih membekas dipipinya
"Apakah sangat sakit taehyung~ah?"
Taehyung mengusap kedua pipi namja dihadapannya untuk menghapus jejak cairan bening itu. Ia bungkam akan pertanyaan yoongi dalam hati ia membenarkannya
Tetapi ia menyembunyikan hal itu dengan senyum khas yang mengembang dibibirnya
Betapa beruntungnya yoongi mempunyai sahabat seperti taehyung namja itu selalu ada disaat saat tersulitnya bahu namja itu selalu menjadi sandarannya jika lelah akan kehidupan yang ia jalani
Namja itu selalu disampingnya memberinya semangat dan perhatian yang sangat tak bisa yoongi ukur taehyung sangat baik pada nya selama ini
Yoongi kembali menarik taehyung untuk ia peluk lagi dia sangat tenang jika bersama lelaki itu
"Gomawo taehyung~ah"
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang tengah memperhatikan mereka dari jauh. jimin ia ada disana melihat dengan jelas bagaimana kekasihnya menangis karena nya
Jimin sangat ingin berlari kearah dua pemuda yang tengah berpelukan itu ia ingin sekali memisahkan Yoonginya dari dekapan lelaki lain
Hati nya membara melihat bagaimana lelaki itu memperlakukan yoongi ia sangat tahu jika ada sesuatu yang tak terlihat dari semua perlakuan baik lelaki itu
Sesuatu yang membuat jimin khawatir dan takut
"Mereka terlihat makin dekat benarkan jimin?"
Tak perlu ia menoleh pun jimin tahu siapa pemilik suara husky yang sangat tidak asing ditelinganya
"Sepertinya taehyung menyukai yoongi hyung sejak lama ia sangat perhatian pada yoongi hyung.. mereka berteman sejak kecil aku yakin jika diantara mereka ada something special"
Jimin tetap diam. Tidak menggubris apapun perkataan yang lontarkan istrinya
Jungkook melirik suaminya raut wajah namja tampan itu mengeras bahkan jimin mengepalkan tangannya tanpa ia sadari
Jimin sangat tidak tahu kenapa jungkook tiba tiba berbicara tentang sesuatu yang sangat sensitif untuknya saat ini
Ia berusaha untuk mengendalikan dirinya saat ini api cemburu yang membakar nya berusaha jimin redam ia tidak mungkin bertindak bodoh
Kerutan didahi jungkook makin terlihat saat ia mengamati dengan jelas perubahan air muka suaminya
'Apakah ini alasan yang sebenarnya kenapa kau ingin pergi dariku, Min Yoon Gi?'
Melihat dua pemuda disana membuat dadanya sesak. Jimin mengeratkan kepalan tangan nya menyalurkan semua emosi yag membara pada kepalan tangannya itu
Tanpa sepatah katapun ia melangkah menjauh dari tempat nya bahkan jimin tak memperdulikan istrinya yang sedari tadi disampinnya
Jungkook menatap punggung suaminya yang pergi menjauh setelahnya ia kembali memandang kearah lain
Disana kakaknya terlihat tertawa karena godaan taehyung
Kembali terbayang olehnya ada yang mengganjal hati nya saat terlintas sikap jimin tadi dengan cepat jungkook menggeleng membuyarkan pemikiran yang diluar batas nya
'Jimin tidak mungkin seperti itu'
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny;一TaeGi & JiKook Ft. MinYoon
Fanfiction「COMPLETED」 ⚠Warning⚠ Yaoi. Mpreg. Boyslove. Hurt. Yoongi!bottom BTS TAEGI Fanfiction ©2016 by yoonrei9™