16. If I Lose You

1.1K 92 0
                                    

"Lily, bangun!"

"Bangun, sayang. Aunty mohon bangun!"

"Ada apa ini. Oh, God. Sadarkan cucuku,"

Satu persatu suara kepanikan tertangkap di telinga Lily. Ada Molly, Angelina, Ron, dan beberapa orang lain yang tampak bersahutan meneriaki namanya untuk bangun. Tapi itu tidak mungkin. Lily tidak merespon apapun panggilan itu. Semuanya gelap dan menyakitkan. Badannya mati rasa.

Setelah mengetahui Lily tak sadarkan diri, George langsung menghubungi istrinya dan mengabari tentang keadaan Lily. George memilih untuk berapparate ke rumah Ron untuk menunggu Ron menjemput mereka. Akan jadi pertanyaan besar jika banyak Muggle di rumah sakit mengetahui George tiba-tiba muncul ditengah-tengah banyak orang.

"Aku menemukan Lily pingsan saat istirahat di ruanganku." Cerita George kepada Mr. Granger dan Ron yang menjemput mereka. "Aku kembali masuk karena teriakan boneka ini," tunjuk George pada boneka yang ia bawa. Sihir boneka itu sudah dilemahkan.

"Fibrilasi ventrikel, kita harus segera membawanya ke rumah sakit," Mr. Granger yang pertama kali menangani Lily sesaat mereka sampai. Meski dokter gigi, ia juga menguasai beberapa dasar pemeriksaan darurat pada pasien apapun. "Sedikit percepat laju mobilmu, Ron. Aku akan pertahankan denyut nadinya tetap ada—"

Ron mendelik, "apa? Jadi Lily—"

"Tetap konsentrasi mengemudi, aku akan berusaha mengembalikan napasnya. Semoga masih bisa tertolong. George, bantu sangga badan Lily!"

Mr. Granger dan George duduk dibangku belakang sambil terus mengatur pernapas Lily yang tiba-tiba menghilang. "Bernapas, Lily! Bernapas! Kau bisa mendengarku, nak!" Mr. Granger berteriak-teriak di depan muka Lily dengan keadaan panik. Tangannya terus mencari denyut nadinya dan menekan-nekan dada.

Keadaan Lily semakin darurat sehingga membuat Mr. Granger harus memberinya napas buatan. Sekali dua kali, akhirnya berhasil. Lily kembali bernapas meski detak jantungnya masih sangat lemah. "Hubungi mereka yang ada di rumah sakit untuk segera memanggil dokter yang menangani Lily. Jadi Lily bisa langsung ditangani sesampainya kita di sana," pinta Mr. Granger.

"Baik, sir!" George langsung menghubungi Angelina dan memintanya untuk segera memberi tahu dokter Hans agar siap.

Semua orang yang menunggu kabar kondisi Lily dari dalam ruangan berharap-harap cemas, sampai pintu itu kembali terbuka. Dr. Hans keluar dengan wajah tidak bisa ditebak.

"Bagaimana keadaan Lily, dokter? Saya sempat memberinya napas buatan karena saya tidak mendapati Lily bernapas tadi," tanya Mr. Granger.

"Tindakan CPR anda sudah tepat, Dr. Granger, jadi jantung dan paru-parunya masih bisa diselamatkan," kata dr. Hans membuat Mr. Granger dan semua yang mendengar lega.

Dengan tampang tugu, George bertanya lirih, "apa itu CPR?" tanyanya.

"Lebih sederhananya adalah pertolongan pertama saat pasien kehilangan napasnya. Atau lebih umum disebut napas buatan, sir. Dan keadaan Lily saat ini, harus membutuhkan bantuan alat untuk membantunya bernapas,"

"Alat? Kalau tidak dengan alat itu?" tanya Molly.

Dr. Hans menggeleng, "maksud dokter?" Teddy ikut penasaran.

"Maaf, tapi di mana Mr. Potter? Kenapa tidak ada di sini?" Dr. Hans akhirnya menyadari tidak hadirnya Harry ditengah-tengah mereka.

Angeline menjawab, "Hermione, maksud saya, istrinya sebentar lagi melahirkan. Di rumah sakit ini juga, dokter. Tapi di lantai empat," jawabnya.

"Ohh mungkin Tuhan sudah mengatur semuanya dengan baik—"

"Maksud dokter Hans? Mengatur apa?" Ron frustasi melihat keponakannya sekarat.

Would You Still Love Me the Same? (a Harmony fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang