9. Wake Up

1.2K 111 2
                                    

Lily telah menjadi penghuni kamar nomor 539 selama tiga bulan terakhir, koma dan belum sekalipun sadar sejak menjalani operasi. Sebagian urusan rumah tangga bahkan Hermione dan Harry sepakat dilakukan di rumah sakit seolah mereka sedang pindah rumah. Bagian sisi ranjang Lily dipasang satu ranjang tidak terlalu besar. Harry meminta pihak rumah sakit menyediakan satu kasur untuk Hermione. Kasihan, sepanjang trimester pertama kehamilannya, Hermione menghabiskan waktu hanya untuk mengurus Lily.

Mual tiap hari, badan yang selalu lemas, mood yang naik turun terkadang membuat Harry tak tega melihat istrinya terus kerja keras mengurus kebutuhan Lily. Tidak tanggung-tanggung, memijat tangan dan kaki Lily setiap pagi dan malam, membersihkan badan Lily sampai membantu memberikan obat semua Hermione kerjakan.

Terkadang, memang tidak selalu Hermione saja yang berada di sana. Keluarga serta penjenguk lain dari rekan kerja Harry maupun sahabatnya sesekali berkunjung dan melihat keadaan Lily. Sedikit banyak Hermione merasa terbantu dengan kedatangan mereka.

"Mom harus banyak istirahat, ya. Kasihan adik kami yang masih di perut. Maaf, aku dan James tidak bisa menjagamu selama kami di Hogwarts," kata Al saat menemani Hermione duduk di sofa saat perayaan natal bersama keluarga Weasley yang sengaja diadakan di kamar rawat Lily.

Hermione senang mendengar kehawatiran Al padanya. Al memang paling perhatian dengan Hermione, dan anak laki-laki itu tidak pernah malu jika ia sering bermanja-manjaan dengan sang ibu tiri. Baginya, Hermione adalah wanita terbaik setelah Ginny, ibu kandungnya.

"Tidak apa-apa, Al. Mom bisa menjaga diri. Mom, kan, harus merawat Lily. Kasihan kalau hanya dokter dan perawat saja yang mengurus. Mom harus ikut turun tangan," ujar Hermione.

"Ya, Mom memang keras kepala. Sama seperti Dad. Mangkanya—" suara Al terhenti. Ia melihat kearah Harry yang yang duduk di sisi ranjang Lily. Tangannya mengelus rambut Lily yang mulai tumbuh kembali setelah dipangkas akibat operasi. Al lantas kembali memperhatikan Hermione, "Mom jangan berpisah dengan Dad," kata Al lirih, bahkan terdengar seperti berbisik.

Hermione tertegun. Al mengetahui perselisihannya dengan Harry. "Aku tahu semuanya, Mom. Bahkan James juga. Tapi kami diam. Kami takut membuat masalah ini semakin besar. Kami menyayangimu, Mom. Apapun yang telah Mom perbuat dulu itu hanya kecelakaan. Mom tak pernah bermaksud membunuh Mommy. Kami tahu itu, Mom. Kau wanita yang baik. Apa Mom pernah berpikir, akan jadi apa kami di tangan Dad saat itu jika Mom tak datang di kehidupan kami? Mungkin Dad akan terus menjadi gila, dan kami akan lari ke panti asuhan mencari perlindungan," Al bercerita dengan linangan airmata, mencurahkan segala unek-uneknya pada Hermione begitu pribadi. Duplikat dari Harry itu tidak pernah bisa meluapkan emosinya bahkan saat ia merasa sedih. Dan saat itu, di hadapan Hermione, Al menangis.

"Lihatlah James, dia suka sekali membuat masalah dengan Mom dan Dad, kan? Tapi kini tidak, karena James ingin menjaga privasi kalian berdua. Aku dan James tidak mau merusak hubungan kalian dan membuatnya semakin parah. Kami tak mau kehilang sosok ibu lagi dalam hidup kami, Mom. Kami sudah cukup kehilangan ibu kandung kami untuk selamanya. Kami mohon, tetaplah menjadi ibu kami. Aku yakin Lily akan bisa menerimamu kembali. Ia sangat menyayangimu, Mom. Jadi please!"

Dan sejak hari natal itulah, Hermione menyadari bahwa dirinya pun menginginkan hal yang sama. Ia menyayangi anak-anaknya. Ia pun mencintai Harry. Mencintai keluarga kecilnya. "Ginny sudah tenang di sana. Dia juga ingin membuat kita bahagia. Aku tak mau kehilangan wanita yang aku cintai untuk kesekian kaliannya, Mione. Aku mohon padamu, Hermione Jean Potter. Tetaplah bersamaku!" Harry memasarahkan dirinya untuk meminta Hermione kembali padanya. Tepat di malam pergantian tahun, hati Hermione kembali baru.

"Aaghh—"

"Hermione, kau tak apa?" Harry panik mendapati Hermione terbangun secara terburu-buru sambil mengerang kesakitan. "Kita ke poli kandungan, ya?!"

Would You Still Love Me the Same? (a Harmony fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang