4

1.9K 177 18
                                    

Nabilah POV

"pagi kak Ve"

Sapa ku kepada kak Ve di pagi ini

"pagi Nabilah"

Jawabnya ramah, kak Ve memang selalu ramah terhadap semua orang, wajahnya yang cantik bahkan sangat cantik menurutku menambahkan nilai plus untuk dirinya

"sudah sarapan?"

Pertanyaan rutin yang selalu kak Ve tanyakan kepada ku setiap pagi.

Aku menggeleng pelan

"ck...kebiasaan banget"

"kesiangan kak"
Jawabku sambil menggaruk kepala ku yang tak gatal

Kak Ve mendengus mendengar jawabanku dan segera membuka tas nya lalu mengeluarkan kotak makan yang selalu ia bawa

"nih makan...gak pake bantah"

Aku mengambil kotak makan yang ia berikan lalu membukanya

"hmmm....Sandwich"

"iya...udah cepet makan"

"makasih kak Ve"

"sama sama....kalau kamu mau,aku gak keberatan bawain kamu sarapan tiap pagi Bil"

"ehh...gak perlu kak"

"gapapa kok...aku tau kamu kost sendiri gada yang ngurus...jauh dari orang tua"

"aku bisa urus diri aku sendiri...jauh dari orang tua gak masalah buat aku"

"yaudah....tapi kalau butuh apa apa jangan sungkan ya"

Aku mengangguk lalu kembali melahap Sandwich pemberian kak Ve yang super enak, entahlah mungkin karena aku merasa lapar jadi Sandwich ini terasa sangat enak.

Selesai dengan ritual sarapan ku,aku mulai terfokus kepada pekerjaan ku hari ini. Tumben sekali pagi ini sakit kepala ku tak datang seperti biasanya.

"Naufal kemana kak? Tumben belum dateng?"
Tanya ku kepada kak Ve namun tak melepas pandangan ku dari layar komputer

"Naufal lagi...."
Tiba tiba kak Ve menghentikan ucapan nya dan mengangkat wajah ku.

"Bil? Kamu kenapa? Hidung kamu berdarah"

"apa?"
Aku segera meraba hidungku, benar saja ada darah segar yang keluar dari sana. Aku kemudian mengambil beberapa lembar tissue dari atas meja dan menekan laju darah dari hidungku

'sial...mimisan lagi'

"kamu gak papa?"
Tanya kak Ve, terdengar dari nadanya ia sangat mengkhawatirkan keadaan ku

"enggak papa kak"
Jawabku santai lalu tersenyum kepadanya

"tapi kamu mimisan lho bil? Mau pulang aja? Biar aku yang minta izin sama bu Melody"

"engga usah kak...ini cuma mimisan biasa doang...gak perlu sampai izin pulang"

Kulihat kak Ve memandangi ku dengan pandangan sangat khawatir

"udahh gak usah diliatin gini donk....malu nih....hahahaha...aku ke toilet dulu ya kak"

Aku segera berbegas berjalan menuju toilet dan melewati ruang kerja kak Melody yang di batasi oleh kaca sehingga aku dapat melihat pemilik ruangan tersebut sedang terfokus pada layar laptopnya. Sesekali ia merubah posisi kacamata nya yang merosot. Syukurlah keadaan nya sudah jauh lebih membaik walaupun masih ada raut kesedihan di wajahnya.

IF I NEVER SEE YOUR FACE AGAIN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang