12

1.8K 168 21
                                    

Nabilah POV

Kami bertengkar, ya aku dan kak Melody bertengkar untuk pertama kalinya.
Semoga ini adalah pertengkaran pertama dan terakhir ku dengannya, aku tak bisa beradu argumen dengan kak Melody. Aku sangat menghormati dan menyanyanginya.

Memang kuakui semalam adalah tindakan terbodoh yang pernah aku lakukan. Membiarkan tubuh ini dijamah, bibir ini dikecup dengan bebas oleh orang lain. Menyesal, aku sangat menyesal betapa bodohnya tindakanku semalam.
Dan yang paling tak kusangka adalah kehadiran Naufal yang tiba tiba semalam, dan membawaku pulang kerumah. Sejujurnya aku tak mengingat apapun, yang aku ingat aku pergi bersama Kenzie kesuatu Club malam dan aku memintanya....ah sudahlah,aku tak mau membahasnya lagi. Rasanya sangat memuakkan untuk diingat. Namun aku memiliki alasan yang kuat mengapa aku sampai melakukannya.

Hari ini aku meminta izin untuk tidak masuk kantor karena memang kepala ku masih pusing akibat ulah liar ku semalam, sementara kak Melody telah berangkat ke kantor pagi tadi dengan setumpuk perasaan khawatirnya meninggalkan ku sendirian dirumah. Jika saja hari ini ia tak ada meeting dengan client, ia akan menemaniku dirumah. Namun aku menolaknya, aku tak ingin Naomi semakin memandang sebelah mata kinerjanya.

Matahari semakin kuat menampakkan wujudnya, akupun telah selesai menyantap menu makan siang sederhana yang aku masak sendiri, ku nyalakan TV untuk membunuh penat yang kurasakan hingga akhirnya mataku semakin berat dan menutup perlahan.

Ketika kubuka mata, waktu sudah cukup sore dan 30 menit lagi kak Melody akan segera pulang dari kantor. Segera kuraih handuk dan kemudian masuk ke kamar mandi dan melakukan ritual mandi kilatku. Sambil menunggu kak Melody pulang, aku bersiap bersiap untuk ke kampus karena aku masih dalam pekan UTS minggu ini. Sebenarnya aku bisa saja berangkat ke kampus sendiri menggunakan motorku, namun tau sendiri kan bagaimana kak Melody itu?.
Aku memilih mengenakan Sweater rajut yang memiliki kerah menutupi leher dan kupadukan dengan Jeans belel andalanku.

Setengah jam kemudian kak Melody pun telah tiba di rumah, dan hal yang pertama ia lakukan ialah mencari keberadaanku.

"udah siap?"

"enggak istirahat dulu kak?"

"gak papa dek, ayo berangkat"

"aku berangkat send...."

"enggak!!"

Aku tertunduk, tak biasanya kak Melody berbicara dengan nada tinggi kepadaku, mungkin karena rasa kecewanya yang membuat ia melakukannya.

Kak Melody mendekat, lalu kemudian memelukku.

"cukup kemarin aja aku biarin kamu pergi sendiri...cukup."

Ucapnya lirih.

Kueratkan dekapannya,hanya ketulusan yang kurasakan. Betapa beruntungnya aku mengenalnya sehingga aku dapat merasakan rasanya dibutuhkan dan disayangi seperti ini.

"maaf..."

Air mataku menetes mewakili rasa penyesalanku.

****

"dek, nanti aku ketemu sama Rafael dulu ya sambil nunggu kamu selesai kuliah, gak akan lama kok cuma sebentar. Boleh?"

"boleh kak"

Jawabku sambil tersenyum

Sejak kejadian kemarin malam, kak Melody sungguh sangat menjaga perasaanku, ia kini lebih berhati hati jika mengambil keputusan, kak Melody pasti akan terlebih dahulu meminta izinku.

Sampailah aku di kampus, setelah berpamitan dengan kak Melody, aku segera berjalan melewati lorong kelas. Kak Melody akan mengguku kuliah, namun sambil menungguku ia akan menemui Rafael sebentar untuk membereskan urusannya dengan Rafael dan akan segera kembali kesini jika telah bertemu dengannya.

IF I NEVER SEE YOUR FACE AGAIN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang