17

1.5K 168 52
                                    

AUTHOR POV

Nabilah membolak balikkan novel yang dipegangnya dengan kasar sambil sesekali matanya melirik keponselnya.

'Brak'

Ia meletakkan novelnya diatas nakas lalu meraih ponselnya yang tergeletak diatas ranjangnya. Tatapannya terfokus pada layar ponselnya dan jemarinya juga tak mau diam menekan nekan layar ponselnya.

"Shan, kak Melody kemana ya? Udah jam segini masa belum pulang juga?"

"Lembur kali Bil, coba aja telpon"

Jawab Shania santai dan masih dalam kegaiatannya memandangi layar laptopnya.

"gak diangkat Shan, duh kemana ya? Perasaan gue gak enak"

"Shan!!"

"duhh...apa sih Bil?"

Jawab Shania gusar karena ia merasa kegaiatannya berselancar di dunia maya terganggu oleh panggilan Nabilah.

"Kak Melody Shan, kemana?"

"ya gue gak tau lah Bil, coba lo telpon temen kantornya kali aja dia lagi meeting"

"yaudah, gue coba telpon kak Ve deh ya"

Nabilah segera mencari kontak Veranda pada list phonebook nya.

"gimana?"

Tanya Shania kemudian mulai menutup laptopnya.

"gak ada Shan, kak Ve udah dirumah. Dan katanya tadi sih emang dia habis meeting sama kak Melody, tapi kak Ve pulang duluan."

"duhh, kak Melody kemana ya Shan. Beneran khawatir nih gue"

"sabar Bil, masih kejebak macet kali dijalan."

Ucap Shania mencoba menenangkan Nabilah.

"enggak Shan, perasaan gue beneran gak enak. Kita susulin ke kantornya aja yuk"

"e-tapi..."

"ayo Shan!! Kalo lo gak mau anterin gue ke kantornya, biar gue nyetir sendiri. Mana kunci mobilnya"

"iya oke Bil, kita susulin ke kantornya. Tapi lo tenang yah, jangan panik gini"

"gimana gue bisa tenang sih Shan, kak Melody tuh belum pulang pulang dan gada kabarnya samasekali, ya jelas lah gue panik."

"iyaa Bil, yaudah yuk kita berangkat. Lo pake jaket dulu tapinya"

Shania memakaikan Nabilah jaket ketubuh kurusnya lalu segera bergegas menuju kantor Melody.
Di sepanjang perjalanan, Nabilah tak henti hentinya kembali mencoba menghubungi ponsel Melody bahkan menelpon langsung ke kantor, namun hasilnya tetap saja sama.

Setengah jam kemudian, mereka pun sampai di lobby kantor Melody. Hal yang pertama Nabilah lakukan adalah langsung menuju ruang kerja Melody dan berharap segera menemukan dirinya.

"Bil, itu bukannya mobil kak Melody?"

Tanya Shania sambil mengarahkan telunjuknya pada sebuah mobil yang masih terparkir rapi.
Keadaan kantor saat ini telah benar benar sepi, security yang sedang bertugas jaga malam pun sedang terlelap di posnya.
Setelah melihat mobil Melody yang masih terparkir di sana, Nabilah segera mengambil langkah seribu lalu mempercepat langkahnya. Namun sayang, saat hendak masuk kedalam lobby, ternyata pintunya telah terkunci. Tak habis akal, Nabilah segera berlari menuju pintu belakang yang letaknya cukup jauh dari lobby utama.

IF I NEVER SEE YOUR FACE AGAIN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang