9

1.8K 176 39
                                    

****

Nabilah POV

Pagi ini aku terbangun lebih dulu dari kak Melody. Jam 5 pagi saat aku melihat jam dinding yang menggantung di kamar

Apakah tidurku semalam nyenyak?
Jelas tidak

Aku tau apa yang kak Melody lakukan, aku tau ia membelai dan mencium keningku.
Kudengar guyuran Shower di dalam toilet aku tau kak Melody merutuki dirinya sendiri.

Dan pagi ini kulihat raut penyesalan dalam lelapnya.

Aku harus apa?

Aku tak suka melihat keadaannya seperti ini lagi
Ia kembali rapuh

Puing puing hatinya yang telah susah payah ia bangun kini kembali roboh dan hancur

Aku tak suka melihatnya berciuman dengan Ian
Mengapa kak Melody seolah menikmatinya?

Akulah orang yang mati matian membelanya,menyembuhkan lukanya,menghiburnya.
Tapi dengan seenaknya, lelaki itu datang dan menghancurkan segalanya.

'Tess'

Kuraba hidungku yang kurasa telah mengeluarkan sesuatu

Darah

'mimisan lagi'

Seolah telah terbiasa dengan hal ini, setiap hari aku memang harus menikmati setiap tetes darah yang keluar dari hidungku.
Ya ini biasa bagiku,mungkin bukan apa apa

Kurasakan kak Melody merubah posisi tidurnya maka, dengan sigap aku segera masuk ke toilet untuk membersihkan tubuhku.

Selesai dengan ritual mandiku, sementara kak Melody masih terlelap disana, biarlah aku tak mau mengganggunya

Kutinggalkan kak Melody sendiri di kamar, aku lebih memilih untuk mencari mbak Anna dan ternyata ia sedang berada di dapur dan telah berkutat dengan kompor dan kawan kawan nya

"hai mbak Anna...masak apa nih? Harum banget"

Ucapku sambil menghirup aroma masakannya yang sungguh harum

"ehh...mbak Nabilah sudah bangun? Ini lagi buat sarapan"

"hmmm....enak banget kayaknya"

"iya mbak...sabar yah sebentar lagi matang"

"okeee"

"kok mbak Nabilah kesini? mbak Nabilah tunggu dikamar aja....nanti saya antar ke kamar makanannya"

Ucap mbak Anna

"enggak ahh...aku mau disini liat mbak Anna masak"

"dedek....kamu disini? Kirain kemana dikamar enggak ada"

Tiba tiba saja kak Melody turun dari tangga lengkap dengan piyama tidurnya lalu menghampiriku yang tengah melihat mbak Anna memasak

"heii...ngapain disini?"

Tanya nya kembali

"tumben udah bangun?"

"lagi liat mbak Anna masak kak"

Hanya itu jawabanku, melihat wajahnya yang sedekat ini, membuatku teringat dengan kejadian semalam

"tunggu di kamar aja yuk dek"

Ajak kak Melody

"kak Melody enggak ke kantor?"

"nanti ini kan masih pagi"

IF I NEVER SEE YOUR FACE AGAIN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang