****
"kak ke pantai yuk"
Ucap Nabilah tiba tiba
"apa? Pantai?"
"iya....tapi yang jauh pantainya"
"kalo enggak kita ke Bandung aja yuk"
Melody ternganga mendegar permintaan Nabilah yang tiba tiba mengajaknya ke Bandung
"sekarang?"
"iya sekarang....gimana?"
"katanya mau makan? Ini kita udah berhenti di depan restoran yang kemarin"
"ahh makan nya nanti aja...aku tadi cuma mau keluar dari neraka itu aja....gak tahan liatnya"
Melody menarik napas nya kemudian menghembuskan nya dengan pelan
"dek...gak boleh dendam sama orang lain yah...gak baik"
"tapi aku paling enggak bisa ngeliat kak Melody digituin....ini tuh gak adil kak! Aku gak bisa membiarkan ketidakadilan berlalu begitu aja di depan mata aku"
Ucap Nabilah dengan penuh kebencian
"ini gak bisa di biarin kak...Naomi, ayahnya Ian,bahkan Ian sendiri pun bertindak semena mena sama kak Melody. Memangnya mereka pikir mereka itu siapa? Bisa seenaknya bertindak tanpa memikirkan perasaan orang lain"
"kak Melody terlalu baik sama orang lain...kalau kak Melody gak bisa berbuat apa apa....biar aku yang bertindak dengan caraku sendiri"
"jangan dek...biarin aja mereka seperti itu, Aku terima kok. Ian memang lebih pantas dengan Naomi yang berasal dari keluarga pengusaha sama seperti Ian. Sedangkan aku? Aku hanya anak dari pensiunan PNS. Gak papa kok dek....aku tau diri"
Nabilah memalingkan wajahnya dari Melody, lalu membuka seat belt nya kemudian keluar dari mobil
"hei...dek mau kemana?"
Nabilah tak menjawab, ternyata ia duduk diatas kap mobil sambil memandang langit malam
Melody pun segera keluar dari mobil dan mengikuti Nabilah duduk diatas kap mobil
"ngeliatin apa?"
Tanya Melody sambil mengikuti pandangan Nabilah yang menengadah ke atas
"bintang"
"kenapa ngeliatin bintang?"
"enak yah jadi bintang...banyak temen temen nya...ada bulan yang selalu setia di sampingnya"
"kata siapa bintang banyak temen nya? Kadang kadang dia cuma muncul sendiri kok, tanpa ada bulan di sisinya"
"kadang juga sebaliknya, ada bulan tapi tanpa ada bintang yang menemani nya"
Lanjut Melody
"kamu lagi kenapa dek?"
"aku gak papa kak"
"marah sama aku?"
"kenapa aku harus marah sama orang sebaik kak Melody?"
Jawab Nabilah sambil tersenyum
"kalau kak Melody gak mau aku balas perbuatan mereka, seenggaknya izinin aku untuk jagain kak Melody. Izinin aku untuk tetap ada disamping kak Melody sampai akhirnya,kak Melody sendiri yang minta aku untuk pergi"
Ucap Nabilah kemudian kembali menatap langit malam yang dipenuhi oleh bulan dan bintang bintang
"kamu ngomong apa sih? Enggak mungkin aku minta kamu pergi dek, enggak akan pernah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
IF I NEVER SEE YOUR FACE AGAIN (COMPLETED)
FanfictionHaruskah aku kehilangan untuk yang kedua kalinya?