16

1.8K 161 43
                                    

Nabilah POV

Aku masih betah berlama lama memandangi makam yang masih basah. Jasadnya yang telah menghilang terkubur dalam gundukan tanah yang dihiasi oleh batu nisan bertuliskan namanya.

NAUFAL WIBOWO

'Hai kawan, apakah disana gelap? Apakah kau dapat tertidur dengan nyenyak? Mengapa sangat cepat? Mengapa kau membelokkan arahmu kesini? bukan ke Ternate seperti yang kau ceritakan kepadaku malam itu? Andai saja aku tau permintaanmu malam itu adalah permintaan terakhirmu, aku pasti akan menolaknya dengan cepat.'

"dek, pulang yuk."

Rangkulan hangat dari kak Melody tak dapat membuat kakiku beranjak dari sisi makamnya. Prosesi pemakamannya telah usai sepuluh menit yang lalu, namun rasanya aku masih enggan beranjak dari sisinya.

"ayo dek, kita pulang. Naufal sudah tenang disana, ikhlas yah."

"siapa yang tega melakukan ini kak?"

"tak punya hati kah orang yang telah membunuhnya?"

Kak Melody meraih kepalaku lalu ia dekap, aku kembali menangis memeluknya dengan erat.

"ini sudah takdirnya dek, kamu harus ikhlas."

"sekarang kita pulang yah, disini panas."

Kak Melody membawaku menuju mobil lalu diikuti oleh kak Ve di belakangnya.
Di dalam mobil keadaanku masih sama, masih menangis seolah tak percaya bahwa Naufal telah tiada.

"kita langsung pulang kak?"

Tanya kak Ve dibalik kemudinya

"iya Ve."

Satu Bulan Kemudian

Author POV

"Dek, aku kerja dulu yah. Baik baik dirumah, obatnya jangan lupa diminum, makannya jangan telat, kalo butuh apa apa kasih tau Anna, jangan capek capek"

Begitulah pesan wajib dari Melody sebelum ia berangkat ke kantornya. Sementara orang yang ia ajak bicara daritadi masih meringkuk dalam selimut hangatnya.

"Dek....oiii"

"yaelah dicuekin"

Merasa tak mendapat respon dari Nabilah, Melody akhirnya menyibakkan selimut yang menutupi seluruh tubuh Nabilah.

"jahat ah."

"lho kenapa?"

Nabilah tak menjawab, melainkan kembali menutup dirinya dengan selimutnya.

"kenapa sih dek?"

"hei, buka dong"

Melody berusaha menarik selimut yang menutupi tubuh Nabilah, namun Nabilah tak mau membiarkan Melody untuk membukanya.

"jangan tarik tarik."

"iya, tapi kenapa?"

"kan aku udah bilang, kak Melody gak usah kerja lagi. Aku udah gak kerja lagi disana, nanti siapa yang jagain kak Melody?"

IF I NEVER SEE YOUR FACE AGAIN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang