"maaf ya kak...gara gara aku Nabilah masuk rumah sakit lagi"
"aku dapat memahaminya jika Nabilah membenci keluarga ku"
Ucap Shania penuh penyesalan
Kini dirinya dan Melody sedang menunggu Nabilah yang sedang ditangani oleh dokter.
Jahitan pada bekas operasinya sedikit terbuka sehingga menyebabkan darah yang keluar cukup banyak."enggak...ini bukan salah kamu Shania"
Melody mencoba menenangkan Shania yang sedang merutuki dirinya sendiri
"maaf juga ya kak...maafin kak Ian dan papah..."
"iya..."
"apa kak Melody datang pada saat pesta pernikahan kak Ian dan nenek lampir itu?"
Melody mengkerutkan alisnya
"nenek lampir?"
"Naomi kak"
"ehh...kok nenek lampir? Dia kan kakak ipar kamu?"
"iya aku datang"
"apa kak Melody berfikir aku suka Naomi menjadi kakak ipar aku? Apa kak Melody melihat kehadiran aku di pesta itu?"
Melody mengangkat kedua bahunya yang menandakan bahwa ia tak tahu
"aku enggak suka sama Naomi, dia itu arogan dan egois. Apapun kehendak dia harus terpenuhi tak perduli bagaimana pun caranya"
"jujur ya kak...aku sangat kaget ketika papah mengumumkan bahwa kak Ian akan segera menikah dengan Naomi. Aku berusah protes pada saat itu, dan aku lihat kak Ian tak bisa berbuat apa apa dia hanya tertunduk mendengar keputusan papah yang menurutku sangat gila"
"hingga pada suatu hari aku melihat kak Ian menangis tepat pada malam sebelum hari pernikahannya"
"aku kabur dari rumah, aku mencari kak Melody, berharap kak Melody bisa membatalkan pernikahan mereka. Namun sayang kak, orang orang suruhan papah berhasil menemukan aku sebelum aku berhasil bertemu dengan kak Melody, aku dikurung di kamar tanpa akses komunikasi apapun"
Melody masih tertegun mendengar ucapan Shania
"kak Melody tau mengapa kak Ian menangis?"
Melody menggeleng lemah
"itu semua Karena ia harus melepaskan kak Melody, kak Ian adalah anak yang paling tidak bisa membantah ucapan papah"
"kak Ian terpaksa mengikuti permintaan papah atau Naomi akan menarik semua saham nya diperusahaan papah dan memecat kak Melody dan membuat nama kak Melody di Blacklist oleh seluruh perusahaan di negara ini"
"apa?? Naomi segila itu?"
"iya...memang dia orang gila"
"apa kak Melody masih mencintai kak Ian?"
Melody merasa tertohok atas pertanyaan Shania
"kenapa kamu menanyakan hal ini? Tidak Shania. Kini status Ian adalah suami orang, aku gak mau merusak hubungan orang lain"
"aku mohon kak...kembalilah pada kak Ian. Kak Ian sangat mencintai kak Melody"
"enggak mungkin Shania, aku sudah tak mencintai Ian lagi. Aku sudah melupakannya"
"biarlah Ian bahagia dengan kehidupannya saat ini...aku gak mau ganggu mereka"
"apa kak Melody pikir kak Ian bahagia dengan Naomi??"
Pintu ruangan tindakan dokter terbuka dan keluarlah dokter Pras
Melody segera bangkit menemui dokter Pras meninggalkan Shania di ruang tunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
IF I NEVER SEE YOUR FACE AGAIN (COMPLETED)
FanfictionHaruskah aku kehilangan untuk yang kedua kalinya?