20 (END)

1.9K 195 81
                                    

Author POV

Acara wisuda Melody berjalan dengan lancar dan Melody kini sudah menyandang gelar Sarjana Ekonomi dibelakang namanya.

"Nabilah mana ma?"
Tanya Melody saat dirinya dan kedua orangtuanya selesai melakukan sesi foto bersama.

Saat acara wisudanya dimulai, Melody dan kedua orangtuanya duduk di tempat khusus, sementara Nabilah dan Veranda duduk di kursi barisan tamu dibagian belakang sehingga Melody tak terlalu memperhatikan keberadaan Nabilah dan Veranda.

"Ada sama Veranda."

"Dimana? Aku mau foto sama dia."

Mamahnya Melody bungkam seketika, tak lama ayahnya segera menghampirinya lalu membelai rambut anaknya.

"Dimana Nabilah?"

"Ma?"

"Nabilah dibawa kerumah sakit Mel, dia pingsan tadi."

"Dimana? Rumah sakit mana?"

"Ayo kita kesana ma."

"Iya sayang, iya."

Selama diperjalanan kerumah sakit dengan menggunakan mobil Veranda, Melody tak henti hentinya menangis. Mamahnya sudah sedari tadi berusaha untuk membuatnya tenang, tapi Melody masih enggan untuk menghentikan tangisnya.

Sesampainya dikamar rawat Nabilah, Melody segera menempatkan dirinya disisi Nabilah yang tengah memejamkan matanya, berbagai alat medis telah terpasang pada tubuhnya.

"Kenapa bisa begini? Emang tadi dia ngapain?"

"Kak, tenang dulu."

"Kenapa Ve? Nabilah kenapa?"

"Tadi Nabilah mengeluh sakit kepala, lalu gak lama dia mimisan dan kemudian pingsan di kursi rodanya."

"Ya allah dek."
Tangisan Melody kembali pecah, tak henti hentinya ia menciumi tangan Nabilah yang terpasang dengan infus.

Melody POV

Harusnya hari ini adalah hari bahagiaku, hari dimana aku berhasil meraih gelar sarjanaku. Namun lihatlah sekarang, aku justru malah menangis tak henti henti melihat keadaan Nabilah.

Saat ini yang aku inginkan hanya berada disisinya, aku telah menolak berkali kali permintaan Veranda untuk mengistirahatkan tubuhku. Saat ini aku sungguh tak ingin melakukan aktivitas lain selain menunggu Nabilah sadar.
Kedua orangtuaku pun telah kembali kerumah karena besok siang mereka akan kembali ke luar kota.

"Kamu pulang aja Ve, aku gak papa tunggu Nabilah disini sendiri."

"Aku gak akan bisa pulang kalau kondisi kak Melody seperti ini."

"Aku gak papa Ve."

"Please kak, jangan gini dong. Kak Melody juga harus jaga kesehatan"

"Gak Ve, aku mau tunggu Nabilah sadar. Aku mau kasih tau dia kalau aku udah jadi sarjana sesuai dengan harapan dia selama ini. Aku mau disini, aku mau tunggu Nabilah buka matanya."

IF I NEVER SEE YOUR FACE AGAIN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang