"Nona Yui , sudah saatnya Nona bangun . Tuan sedang menunguggu nona untuk sarapan bersama." Ucap Nami .
"Hhmmm ... Apaan si lo , gak usah sok sok formal deh ke gue ." Ketus gue sambil kucek kucek mata .
"Hahahah ... Iya iyaa sorry . Cepetan lo bangun lo udah di tungguin sama Tuan tuh ." kata Nami .
"Iyaa sabar bilangin 5 menit lagi gue bangun . Lagian ni hari kan gue free kaga ada jadwal , ya kan , coba deh loh priksa jadwal yang lo susun buat gue pasti kosong hari ini kan." Ucap gue sambil menenggelamkan badan ke dalam selimut.
"Apa yang 5 menit lagi ? . Papa udah nungguin daritadi buat sarapan bareng nih . Ayo bangun , kita udah bicarain ini semalam kan." Ucap Papa yang buat gue terkejut tapi gue masih stay dengan posisi gue.
Flasback On
"Yui , besok ada jadwal ? Apa ada kuliah ? Kalo gak adaa 22 nya , ikut Papa meeting ya . Sekalian mau kenalin kamu ke staff Papa ." Pinta Papa .
"Hmmm ... Gak ada deh kaya nya . Ohh .. Okey kalo gitu tapi ada syaratnya , Pah ." Jawab gue .
"Yui cuma ikut meeting aja ya . HANYA MEETING dan gak lebih Pah." Sambung gue yang penuh penekanan waktu gue blg hanya meeting.
"Okey" Singat Papah .
Flasback Off
"Tapi Pah ..."
"Gak ada tapi tapian . Papah gak mau ya kamu jadi malas bangun pagi gini . Cepetan bangun trus mandi . Kita udah bicarakan ini semalam kan." Ucap Papah dan langung keluar dari kamar gue .
"Udah sono lo mandi . Aroma lo gak sedap di hirup ntar paru paru gue busuk gara gara nyium aroma lo." Dengan lancang Nami blg gitu.
"Tai lo . Lo pikir aroma gue asap rokok . Iyauda gue mandi lo siapin keperluan gue ya." Perintah gue .
Asisten pribadi gue ada sepasang . Cowo satu , namanya Mika . Kerjaan nya lebih ngarah ke jagain gue sih soalnya kemana mana gue sama dia .
Cewe satu , namanya Nami . Sebenarnya namanya Nabila tapi kan gak mungkin gue panggil *Nabi* jadi gue ganti aja jadi *Nami* jadi gampang . Kerjaan nya ngarah ke keperluan gue , ya gak semua sih cuma sebatas kerjaan doang . Nami juga jadi sekretaris gue .
Mika dan Nami gue larang berbicara formal ke gue . Soal nya kaya kikuk gitu jadi garing dan gue ga suka .
Gue perintahin mereka berbicara formal padaa saat tertentu aja . Gue juga perintahin boleh ngomong ke gue kaya temen tapi tanpa menghilangkan rasa hormat ke gue .Setelah bersiap gue pun turun utk sarapan .
"Pah, Bang Rei gak pulang lagi ya ?" Tanya gue memecahkan hening .
"Belum , palingan besok ato lusa baru pulang ." jelas Papah
"Ohh ..." jawab gue .
"Gimana kuliah nya ? Nyaman ? Mau pindah lagi ? Udah dapat temen belum ? Dosen nya gimana ? Ada yang jahatin kamu ?" Papah nanya gue bertubi tubi .
"Pah , nanya nya jangan banyak banyak dong , satu satu lah Pah. Iya gitu lah , nyaman gak nyaman nya sih belum tau kan Yui baru juga masuk Pah , belum dapet , gak ada kok , dosen nya ya lumayan ." Gue jawab semuanya .
"Okey , kalo ada apa apa lapor ke Papah ya ." ucap Papah .
"Iyaa Pah ." jawan gue .
Setelah sarapan , gue pun langsung berangkat sama Daddy naik mobil Alphard Daddy yang udah di siapin Pak Wandi . Di mobil gue sibuk dengan handphone gue , sedangkan Papah sibuk sama macbooknya .
KAMU SEDANG MEMBACA
When My Husband Is My Brother
RomanceWARNING!!! •••18+ Yui Bellvania Gremory yang tidak menyangka akan dinikahi oleh abangnya sendiri. Banyak kejadian yang Ia alami sebelum itu terjadi. Mengingat Ia adalah salah satu pemegang saham utama termuda yang menjadi incaran para pebisnis d...