Chapter 13

5.2K 59 3
                                    

"Nia, lo tau gak hari ada pemilihan Ketua Prodi khusus Mahasiswa di prodi kita tau ." ucap Gina menyambar gue yang baru aja duduk .

"Berarti ketuanya harus kece badai ya kan ." saut gue .

"Iya jelas dong , secara Prodi Manajemen harus gagah dan cakep ." sambung Gea .

"Iya juga sih , so ada apa emang kalo ada pemilihan Ketua Prodi khusus Mahasiswa ?" tanya gue balik .

"Iya kita harus nge - vote lah Nia ." jawab Gina .

"Ohh , boys or girls ?"

"Boys !!!" jawab mereka serentak , lagi .

"Okey , who is he ?"

"Over there ." Gea menunjukk kearah lantai 1 karna kelas gue hari ini di lantai 3 .

"You mean that guy over there ?" tanya gue melirik ke bawah .

"That' right ."

"Ohh , not bad ." ucap gu memerhatikan laki laki yang dimaksut sedang santai dengan temennya .

"Okey , eh Dosen masuk tuh , cepetan ." ucap gue melihat kearah kelas gue dan seorang Dosen yang tidak biasanya masuk ke kelas gue . Otomatis , gue berlari ke kelas .

Tapi entah kenapa gue bisa terjatuh dan saat itu gue sedang mengenakan celana yang bisa dibilang tipis tapi tidak menerawang . Kaki gue bergesekan dengan lantai keramik . Gue cukup jauh tersungkur dan celananya robek alhasil kaki gue berdarah .

"Niaa , lo gapapa ?" dengan cepat Gina dan Gea menghampiri gue dan membantu gue berdiri .

"Gapapa kok ." jawab gue terpaksa .

"Lo bisa jalan? Astaga kaki lo berdarah Nia ." ucap Gea .

"Hah ?! GG , gue .. lemes .. banget ." ucap gue terengah engah lalu gue gak kuat berdiri dan terjatuh lagi .

Ya begitulah , gue gak bisa jatuh sedikitpun karna gue lemah . Intinya gitu .

"Gue gak kuat gendong lo Nia ." kata Gina .

"Gapapa , i'm fine ." ucap gue memastikan .

"Apa maksut lo *i'm fine* kalo badan lo sekarang keringat dingin dan lo pucat banget Nia . Bentar gue cari orang yang lewat deket sini minta tolong ." ucap Gea sambil melihat lihat disekitar kami bertiga .

Lalu Gea hanya melihat calon Ketua Prodi sedang berjalan keluar dari toilet .

"Bang ? Bang ?" panggil Gea dari atas terdengar jelas karna suaranya menggema karna seluruh mahasiswa sudah masuk kelas .

"Saya ?"

"Iyaa bang , bisa minta tolong bang? Kalau iya cepetan ya bang ." ucap Gea terdengar cemas .

"Ada apa ?" tanya laki laki itu gue lihat sudah di dekat Gea .

"Temen gue jatuh bang . Gue gak bisa gendong dia bang . Kaki nya berdarah kan dia keringat dingin ." jelas Gea .

"Okey, kalian masuklah kekelas biar gue yang bawa ke Uks kampus ." ucap laki laki itu tanpa ragu mengendong gue ala bridal style . Gue yang hanya bisa pasrah karna gue gak kuat lagi , lemas , pusing , mual . Itu lah yang gue rasain sekarang .

Dengan cekatan laki laki itu mengendong gue ala bridal style menuruni anak tangga .

"Pusing, mual ." ucap gue saat gue digendong .

"Bertahan lah, gue sama lo kok ." jawab laki laki itu .

Saat sampai di Uks ....

"Pelan pelan aja ." kata laki laki itu sambil meletakkan gue dengan sangat lembut .

When My Husband Is My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang