Chapter 8

5.8K 72 0
                                    

"Eh apa apaan maksut lo , tugas lo tuh meriksa adek gue , malah barcanda pula lo ." ucap bang Rei kesal .

"Gue seriusan kali Rei . So , what is the answer baby ?" tanya bang Gilang mendekatkan wajahnya ke wajah gue dan berhasil buat gue grogi .

-----------

Rendy POV

What ?! Serius ni bang Gilang ngelamar Yui dengan kondisi dia yang lagi sakit .

Wah wah gak bisa dibiarkan ini .

"Ehh apa maskud dan tujuan lo bang ? Gue gak setuju !!" ucap gue menolak dengan suara keras .

"Eh lo Ren ? Kapan sampe di Indo ? Hahah kenapa lo cemburu ?" tanya bang Gilang buat gue kesal .

"Udah seminggu yang lalu . Iya kenapa ? Yui itu pacar gue tau !" ntah apa yang dipikiran gue sampe gue nekat bilang itu didepan bang Rei dan bang Ikky .

Akhirnya gue malu sendiri dan muka gue merah .

"Hahah , gue bercanda kok Ren . Gak usah emosi dong . Yui udah gue anggap adek gue juga kok . Sorry ya dek abang bercanda nya kelewatan tadi ." ucap bang Gilang yang udah menjauhkan wajahnya dari wajah Yui  .

"Kalian nih ada ada aja ." ucap Nami mengelengkan kepala .

"Oh ya bang , gue kekantor dulu yaa tugas gue numpuk nih lagian lo nyuruh gue gantiin Nona sementara . Mika udah sms gue nih ." lanjut Nami yang udah berkemas .

"Ohh iyaa hati hati ya Na , gue percaya sama lo ." ucap Yui .

"Okey , cepat sembuh Nona ." ucap Nami lalu pergi .

"Okey Yui , kita check suhu badanya dulu ya , oya tadi udah dimakan makanannya ?" tanya bang Gilang .

"Udah kok bang , abang hari ini wangi ." ucap Yui polos banget .

"Hee , masa ? Makasih ya Yui ." jawab bang Gilang senyum .

Yui hanya mengangguk .

"Yui udah baikan kok , besok atau gak lusa dia udah bisa pulang . Tapi utk sekarang dia harus minum obat , obatnya menyebabkan kantuk ." jelas bang Gilang ke kami bertiga .

"Ohh yaudah , Yui abang berangkat dulu ya . Yui baik baik disini ya . Abang sayang sm adek ." ucap bang Rei ke Yui dan mencium kening Yui .

"Iya bang hati hati tetap fokus dan jaga kesehatan ya bang ." jawab Yui dengan pelukan .

"Iyaa . Yauda gue berangkat dulu ya Ky , Ren . Gue percayakan adek gue ke lo pada . Jangan sampe dia kenapa napa ! Terutama lo Ren , yang udah bilang Yui pacar lo . Jaga dia ." ketus bang Rei buat gue terkejut .

"Dan lo Gi , kasih yang paling terbaik buat adek gue . Gue percaya kesehatan Yui ditangan lo . Jangan buat gue kecewa ."

"Hallo ... "
"........"
"Ya saya menuju kesana ."

"Gue berangkat ." pamit bang Rei sekali lagi .

"Siap Pak Boss ." jawab kami bertiga .

"Nah sekarang Yui disuntik obat dulu yaa ." ucap bang Gilang lembut .

"Iya bang ." jawab Yui yang mulao berbaring .

Tak lama Yui disuntik , akhirnya Yui pun tertidur . Hari sudah menunjukkan pukul 11 siang .
Untung lah gue gak ada meeting yang terlalu penting utk gue hadiri jadi gue bisa diwakili sama sekretaris gue , Diva .

"Okey kalo gitu , gue pamit dulu ya ntar kalo ada apa apa sama Yui langsung hubungin gue . Gue gak mau dia ditangani sama dokter lain selain gue ." pamit bang Gilang .

When My Husband Is My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang