Mata gue terbuka sedikit demi sedikit . Gue pun menutup kembali mata gue dengan selimut sutera . Gue tak tahan dengan cahaya yang terlalu terang menyilaukan mata gue karna jika terkena cahaya yg terlalu menyilaukan , mata gue akan perih dan sakit , jika sudah terlanjur menatap , pandangan gue akan kabur dan menghitam lalu gue pusing bisa juga pingsan .
"Tok! Tok! Tok! Nona , apakah Nona masih bangun ?" tanya seorang pelayan dari balik pintu .
Siapa sih yang ganggu tidur nyenyak gue tengah malam gini . Gumam gue .
"Masih , masuk lah ." jawab gue yang masih stay dalam selimut .
Brruukkk !!
"Good Night dear ?" ucap seorang lelaki dengan lembut yang tak asing ditelinga gue dan membuat kasur queen size gue bergoyang menandakan seseorang sedang merebahkan tubuh disamping gue ."Night, wait ... Dear ?" gue kaget dan langsung menyingkap selimut gue dan mendapati tatapan dan wajah yang familiar buat gue .
"Abang ! Buat kaget adek aja . sok sok manggil 'dear' pula ." ucap gue terduduk yang kesal saat itu juga .
"Hehehe ... Sorry just a little surprise for my little princess ." ucap bang Rei sambil mengacak rambut gue dan tersenyum manis .
"Ohh c'mon , Dude , i'm not a little princess anymore and what are you doing in my bed room ?" kesal gue .
"Are you surpriced ? I just wanna sleep with you ." ucap bang Rei dengan wajah memelas .
"No . I wasn't surpriced . Kenapa gak tidur di kamar abang ?" tanya gue polos .
"I wasn't strong enough to move my body Dear , please ." bang Rei masih dengan wajah memelasnya .
"Okey ." jawab gue lalu melanjutkan tidur gue mengingat ini tengah malam dan gue tak kuat menahan kantuk akhirnya merelakan kasur gue sebagian buat bang Rei . Gue pun tertidur dengan Bang Rei .
----------
Gue terbangun dengan kesal karna suara dering itu membuat gue dengan terpaksa membuka mata gue . Dering handphone itu terdengar dari sebelah Yui , gue dengan sangat hati hati menggerakkan tangan gue ke arah handphone itu yg terletak di meja kecil sebelah Yui karna gue gak mau dia terbangun . Lalu gue tanpa melihat siapa yang menelfon Yui pun langsung mematikan handphone Yui dan melanjutkan tidur .
"Siapa sih yang menelfon pagi pagi gini ." ucap gue pelan dengan nada kesal . Tanpa gue tau , bukan lagi pagi pagi , tapi udah jam 08.00 . Dan gue masih ngantuk berat akibat gak tidur 3 hari .
Sebelum melanjutkan tidur , gue liat Yui nyenyak banget tidur nya dengan hanya mengenakan atasan piyama soft pink dengan kancing atas terbuka sampe dalaman nya pun nampak sama gue .
Ya tuhan , berbahagia lah gue punya adek semenggoda ini yang selalu menyegarkan mata gue diantara perempuan gue . Gumam gue yang di respon dengan gerakkan sedikit merubah posisi tidur Yui .
Kuatkan iman gue Tuhan . Gumam gue lagi sambil meraba pipinya yang tembem kenyal nan lembut . Rambut panjang terurai membuat siapa pun laki laki yang melihat Yui dalam keadaan seperti pasti tak kan menyia nyiakan kesempatan ini .
Ternyata iman gue gak kuat . Dan tanpa sadar gue mendekatkan wajah gue ke Yui , makin dekat makin dekat . Gue pun akhirnya menyatukan bibir gue ke bibir kenyal Yui .
Manis . Itulah kesan pertama gue waktu nyium bibir Yui , adek gue .
"Abang ? Sedang apa bang ?" tanya Yui ke gue dengan suara bangun tidur dan matanya yang sedikit terbuka .
Gue pun kaget gak ketulungan . Buru buru gue melepaskan ciuman gue dan menjauhkan wajah gue . Ya ampun , gimana bisa gue nyium adek gue sendiri sih . Wah udah gila gue ni . Gumam gue .
KAMU SEDANG MEMBACA
When My Husband Is My Brother
RomanceWARNING!!! •••18+ Yui Bellvania Gremory yang tidak menyangka akan dinikahi oleh abangnya sendiri. Banyak kejadian yang Ia alami sebelum itu terjadi. Mengingat Ia adalah salah satu pemegang saham utama termuda yang menjadi incaran para pebisnis d...