Ten

947 137 10
                                    


"Naiklah."

Yerim menatap Jungkook yang sedang berlutut membelakanginya dengan heran. "Ap- Apa?"

"Kubilang naiklah. Aku akan menggendongmu sampai rumah." Jawab Jungkook tidak sabaran.

"Tapi kenapa?"tanya Yerim lagi. Tidak yakin haruskah dia naik atau tidak.

Jungkook menghela napasnya sebelum kembali menjawab. "Karna pertama kakimu terluka. Kedua karna aku tidak mau kalau oppa gilamu itu datang kesini dan membunuhku karna dia berpikir akulah pelakunya, dan yang ketiga cepatlah karna ini sudah larut malam." Jungkook melempar tasnya pada Yerim. "Pegang itu."

Yerim yang merasa tidak punya pilihan akhirnya memegang tas Jungkook dengan erat lalu menaiki punggung Jungkook yang lebar. Jungkook lalu berdiri dan menggendong Yerim sampai kerumahnya.

Jungkook tidak pernah merasa takut saat mengetuk pintu rumah seseorang sebelumnya. Ketika kau mengetuk pintu, yang kau dapatkan hanyalah sambutan hangat dari sang empunya rumah. Namun kali ini berbeda, pintu yang akan Jungkook ketuk adalah pintu dari kediaman keluarga Kim dan Jungkook takut psikopat gila itu akan melemparkan pisau tepat ditengah – tengah kepalanya begitu melihatnya menggendong Yerim. Pria itu terdiam saat sampai didepan pintu rumah Yerim, ragu untuk mengetuknya.

Yerim mengangkat alisnya. Pria itu sama sekali tidak berniat untuk menurunkannya namun tidak mau mengetuk pintunya juga. Mungkin Yerim harus melakukannya sendiri. Gadis itu pun berniat untuk mengetuk pintu rumah namun Jungkook yang menyadarinya itu segera mundur agar tangan Yerim tidak dapat mengetuk pintu. "Ya! tunggu dulu aku belum siap!"

Yerim terkekeh."Kau takut? Kau takut oppa-ku akan berbuat hal yang aneh – aneh padamu?"

"Takut? Mana mungkin, asal kau tahu saja aku ini seorang pemberontak di sekolahku dulu jadi tidak mungkin- " perkataan Jungkook diinterupsi oleh pintu yang lagi – lagi kembali terbuka lebar sendiri dengan Taehyung dibaliknya. Taehyung terdiam sejenak sebelum akhirnya mengambil payung besar yang bertengger dibalik pintu. Siap untuk memukul Jungkook.

"Ya! Ya! tunggu dulu, tunggu!" Jungkook segera berbalik, menjadikan Yerim sebagai tamengnya. "Ini tidak seperti yang kau kira. Aku baru saja menyelamatkan adikmu itu dari orang jahat dan menggendongnya karna kakinya terluka. Dude, seriously put that dangerous umbrella back!."

"Baiklah, tapi cepat turunkan Yerim sekarang juga." Perkataan Taehyung bagaikan titah yang segera dipatuhi Jungkook. Begitu Yerim turun dari punggung Jungkook, Taehyung dengan cepat mengayunkan payungnya lagi untuk memukul Jungkook. Mata elang Jungkook melihatnya dan dengan cepat berlindung dibalik punggung Yerim. "Ya! kenapa kau berniat untuk memukulku lagi!?"

Yerim tertawa lalu segera menarik payung besar itu dari genggaman kakaknya. "Oppa hentikan, kau membuatnya takut. Aku tidak apa – apa dan kita harus menghargainya karna telah menolongku." Yerim lalu mendorong Taehyung masuk kedalam. "Sunbae ayo masuk kedalam, aku akan mengobati luka – lukamu."

"Apa!?" Taehyung menoleh dan menatap Yerim dengan tatapan apa-kau-yakin. Yerim membalasnya dengan senyum sambil menatap kakaknya dengan tatapan aku-sangat-yakin. "Ayo Jungkook sunbae, aku harus mengobatimu." Yerim menarik lengan Jungkook agar pria itu masuk ke dalam.

Taehyung menatap bengis kearah Jungkook namun Jungkook hanya mengangkat bahunya sambil memberikan Taehyung tatapan polos. Taehyung memutar bola matanya dengan kesal.

Protect My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang