sixteen

852 127 6
                                    

Yerim tidak pernah memberitahu Taehyung kemana gadis itu pergi saat kejadian Yerim menolak untuk bertemu eomma. Namun kejadian itu merubah pola pikir Yerim. Sejak hari itu, Yerim dengan suka rela menyodorkan diri untuk menemui eomma. Gadis itu tidak menunjukkan rasa sakit hati sama sekali, bahkan ketika eomma mengatakan hal yang sejujurnya bahwa Yerim adalah anak dari mantan kekasih appa dan itu menjadikan eomma tidak menyukai Yerim. Ya, Ternyata Yerim adalah anak dari mantan kekasih appa.

Hana merupakan seorang wanita malang yang memilih mengabaikan semua permintaan keluarganya untuk tidak berhubungan dengan Kang Seowoo dan lari bersamanya. Hana pikir Seowoo adalah pria yang baik dan bisa dipercaya dan wanita itu berpikir bisa hidup walaupun orang tuanya sudah tidak mau mengakuinya lagi tapi ternyata pria itu meninggalkannya saat Hana mengandung Yerim. Dengan segala kegalauannya wanita itu memohon pada Ayah Taehyung untuk membantunya dan dia bersedia setelah mendapat persetujuan dari Nyonya Kim. Namun semua tidak berjalan mulus karna kondisi Hana yang lemah membuat segala kemungkinan terburuk terjadi. Hana membuat permintaan terakhirnya dan meminta Ayah Taehyung untuk mengabulkannya.

Kemungkinan buruk itu terjadi. Dokter menyatakan bahwa orang tua Taehyung selaku yang bertanggung jawab sebagai wali dari pasien Jung Hana harus memilih diantara menyelamatkan Hana atau bayinya. Dan mereka mengabulkan permintaan Hana untuk memilih menyelamatkan sang bayi. Nyonya Kim dengan berat hati harus mengadopsi Yerim sebagai anaknya. Dia berpikir bahwa semua yang dilakukan suaminya itu atas dasar bahwa sang suami masih memiliki perasaan pada Hana.

Yerim menelan semua cerita itu dengan senyum tipis yang terulas di bibirnya. Gadis itu merasa lega mengetahui cerita yang sebenarnya walaupun sakit. Setidaknya Nyonya Kim telah meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Nyonya Kim juga mengatakan bahwa dia telah sadar dan mulai menyayangi Yerim sebagaimana mestinya. Jungkook benar, menghindari masalah tidak akan menyelesaikan semuanya. Dan kini Yerim merasa semua beban di hatinya terangkat dan dia merasa lega lebih dari sebelumnya.

Terima kasih, Jeon Jungkook sunabe.

**

Taehyung merasa hari demi hari Yerim berubah menjadi seseorang yang aneh. Mungkin terdengar menggelikan tapi Taehyung merasa ini adalah hal yang serius karna belakangan ini Yerim terlihat sering menghabiskan waktunya bersama berandal kecil bernama Jeon Jungkook. Entah pulang bersama, menghabiskan sisa sore hari dengan makan ice cream di kedai dekat rumah Yerim, dan bahkan Jungkook sering menjemput Yerim. Menjemput. Dengan seenaknya pria itu memencet bel pintu rumahnya dan mengajak Yerim keluar. Jika saja Yerim tidak menahannya, Taehyung pasti sudah membuat rahang pria itu patah. Benar – benar.

Bukan hanya Taehyung, Yein juga kesal melihatnya. Setiap gadis itu menemui Jungkook di sekolahnya, pria itu pasti terlihat sedang berjalan bersama seorang gadis yang pernah memberi oppa-nya itu bekal menuju halte bus. Yein penasaran, kenapa Jungkook selalu menaiki bus yang jelas – jelas bukan ke arah rumahnya. Tidak tahan melihatnya, Yein mencoba menanyakan hal ini via kakaotalk.

Yein : Oppa, apa kau sekarang sedang menjalin hubungan dengan gadis lain?

Jungkook : Tidak

Yein : Lalu siapa gadis itu? Aku berniat untuk pulang bersamamu dan kau selalu dengannya.

Jungkook : Dia adik kelasku. Seharusnya kau tidak perlu membuang waktumu dengan menjemputku
hanya untuk pulang bersama. Rumahmu sangat dekat dengan sekolah kan?

Yein : Terserah.

Seperti yang diprediksikan, Jungkook sangat cuek. Pria itu seakan mengatakan bahwa tidak ada salahnya berselingkuh. Yein menghela napasnya kesal. Ini sangat sulit. Mempertahankan hubungan dengan Jungkook sangatlah sulit, karna hanya Yein yang berusaha di sini.

**

"Kalian menjalin hubungan khusus?"

Yerim mengernyit heran dengan pertanyaan yang dilontarkan kakaknya. "Siapa?" tanyanya sambil menuangkan air kedalam gelas lalu meminumnya.

"Siapa lagi kalau bukan kau dan bocah jelek bernama Jungkook itu." Yerim hampir saja tersedak minumannya sendiri. "Hah? Kau gila."

"Kau yang gila karna terus berdekatan dengannya." Taehyung memutar bola matanya sedangkan Yerim menatap kakaknya heran. "Oppa, ada apa denganmu? Aku ini sudah besar, dan aku bisa memilih siapapun untuk menjadi temanku. Kenapa oppa tidak terima dengan hal itu?"

Taehyung mencubit pipi adik kesayangannya itu dengan kesal. "Oppa hanya tidak mau kau terluka. Tentu saja kau boleh berteman dengan siapapun tapi tidak dengan bocah itu."

"Kenapa? Oppa terdengar seperti seorang pria yang cemburu saja." Pernyataan asal itu membuat Taehyung terdiam, salah tingkah. Perkataan Minwoo dengan cepat berputar di pikirannya. Taehyung berdeham beberapa kali sebelum mencoba mengalihkan pembicaraan "Ah sudahlah, membahasnya membuatku kesal. Cepat masuk ke kamar, ini sudah malam."

Yerim yang merasa kakaknya kesal mencoba meredakan amarahnya dengan cara bergelayut manja di lengan oppa kesayangannya itu. "Oppa, gendong aku sampai ke kamar." Yerim tersenyum manja, mengeluarkan semua jurus aegyo-nya agar kakaknya itu tidak meledak karna marah.

"A- apa?"

"Gendong"

"Haish.. baiklah" Taehyungtersenyum sebelum akhirnya berlutut dan membiarkan Yerim menaiki punggungnyasebelum akhirnya pria itu berjalan dan menaiki tangga. Mungkinkah Minwoo benar dengan semua spekulasinya?

Protect My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang